Oki Setiana Dewi Terharu Melihat Perjuangan Muslim di Eropa

Oki Setiana Dewi me;ihat perbedaan besar antara umat muslim di Indoensia dan Spanyol.

Dream - Oki Setiana Dewi mengatakan, umat Muslim di Indonesia harus bersyukur karena hidup di tengah penduduk mayoritas pemeluk Islam. Sehingga dengan mudah menemukan fasilitas untuk beribadah. Namun berbeda cerita dengan umat Muslim yang menjadi minoritas, seperti di Spanyol yang baru dia kunjungi.

" Mereka harus berjalan puluhan kilometer untuk bisa sholat di mushola," kata Oki di Jakarta Selatan, Senin 3 April 2017.

Dulu, kata Oki, Spanyol merupakan salah satu pusat kejayaan Islam. Namun setelah itu, Islam tak lagi terlihat di negeri Matador tersebut. " Setelah berjaya selama 800 tahun, kemudian Islam runtuh. Selama beratus-ratus tahun Islam enggak ada," ujar dia.

Menurut Oki, Islam di Spanyol baru menggeliat kembali dalam 40 tahun terakhir. Generasi pertama era kebangkitan itu, sekitar tahun 1970, membuat masjid di Granada. Sedangkan saat ini, generasi ke dua kebangkitan itu, tengah bergerak untuk membangun masjid di Seville.

" Saya pernah bertanya kepada anak-anak muda ini, 'mengapa kalian melakukan ini?'. Dan kata mereka 'Ini bukan untuk kami, Muslim Spanyol, ini untuk Muslim seluruh dunia. Dengan adanya masjid orang akan tahu bahwa Islam itu ada. Bahwa Islam itu eksistensinya masih terlihat'," kata Oki, menjelaskan interaksinya dengan Muslim Spanyol.

Oki mengatakan, masyarakat Spanyol kebanyakan melihat orang Muslim tak lebih dari sekadar pengungsi. Belum lagi stigma negatif terhadap yang muncul akibat informasi yang keliru.

Oleh karena itu, umat Islam di Spanyol ingin membuktikan bahwa Islam tak seperti prasangka masyarakat Barat. " Oleh sebab itu mereka butuh masjid yang bagus, yang bersih, yang cantik untuk merepresentasikan bahwa Islam adalah agama yang cantik, yang indah, yang bersih dan damai," tutur Oki.

Pemain film 'Ketika Cinta Bertasbih' membandingkan kondisi Islam di Spanyol dengan Indonesia. Menurut dia, di Tanah Air, umat Muslim sungguh beruntung karena memiliki banyak masjid yang ukurannya besar serta indah.

" Tapi tidak terlalu penuh masjidnya. Di sana mushola mereka kecil sekali, mushola kecil di basement, di lantai paling bawah, tapi penuh sesak," kata Oki.