Air Mata Pasha Ungu dan Istri Menetes di Perjalanan Terakhir Seventeen

Reporter : Nur Ulfa
Rabu, 2 Desember 2020 19:52
Air Mata Pasha Ungu dan Istri Menetes di Perjalanan Terakhir Seventeen
Pasha membayangkan diposisi mereka seperti apa

Dream - Pasha Ungu bersama sang istri Adelia Wilhelmina turut hadir menyaksikan film dokumenter 'Kemarin', yang berisikan perjalanan Band Seventeen dari mulai terbentuk hingga ketiga personilnya meninggal dunia akibat terjangan tsunami 22 Desember 2018.

Sepanjang menyaksikan film garapan Mahakarya Pictures itu, Pasha mengaku dirinya dan sang istri terbawa suasana hingga tak sadar air mata menetes di pipinya.

" Wah tadi sih banjir air mata, saya kira semua pada nangis. Tadi ledek-ledekan kamu (istri) ngapain-ngapain teh Adel nangis terus," kata Pasha.

Adel yang membenarkan ucapan Pasha mengaku tak bisa membayangkan jika dirinya berada di posisi personel Seventeen yang meninggalkan orang terkasih.

" Iya keluar air mata tadi, tapi yang pasti ada adegan anaknya ditinggalin sama bapaknya, masih kecil-kecil. Ada yang tadi sudah mau diajakin pergi, tapi gak mau ikut, sudah beberapa kali diajakin (padahal). Ya takut aja," ucap Adel.

Menurut Pasha, musibah yang dialami personel Seventeen menjadi pelajaran jika tidak ada satupun orang yang tahu umurnya di muka bumi. Ini telrihat jelas saat personel Seventeen berpamitan untuk manggung yang terakhir kalinya.

Cerita dalam film itu juga sempat membauat Pasha membandingkan kehidupannya selama ini sebagai seorang anggota band. 

" Itukah hal-hal yang kami lakukan sebenarnya. Kalau dulu misalnya ada berangkat kerja, konser gitu tuh sama aja," ungkap Pasha.

Tak hanya soal kehidupan personel Seventeen, Pasha menilai film Kemarin juga mengajarkan masyarakat tentang dampak besar dari musibah tsunami khususnya bagi keluarga personel Seventeen. 

" Bagaimana kekuatan, kekompakan keluarga, terus harapan mereka setelah itu. Saya tersentuh banget karena saya seorang bapak, juga suami," ucap Pasha.(Sah)

1 dari 2 halaman

Ifan Seventeen: Film 'Kemarin' Tayang, Luka Lama Terbuka Kembali

Dream - Ifan Seventeen akhirnya merasa lega karena film dokumenter Kemarin yang sempat tertunda akhirnya tayang di bioskop. Film itu mengisahkan perjalanan grup band Seventeen hingga maut memisahkan ketiga personel lainnya, Andi, Herman, dan Bani.

" Haaahh, akhirnya film ini tayang, di sosial media aku selalu bilang segera tayang dan insyaAllah tanggal 3 Desember nanti film akan tayang. Lega rasanya," ungkap Ifan di kawasan Epicentrum, Jakarta Selatan, Senin 30 November 2020.

Meski merasa lega, Ifan tetap merasa sedih. Pasalnya kenangan terakhirnya bersama ketiga personel lainnya saat mengisi acara di Banten, membuat Ifan kembali bersedih.

" Ya ke-remind lah pasti. Karena gimana pun juga pasti akan membuka luka, pasti keinget lagi," ungkap dia.

      View this post on Instagram      

A post shared by Riefian Fajarsyah (@ifanseventeen)

 

2 dari 2 halaman

Sangat Berarti Untuknya

Selain memberikan hiburan kepada penggemarnya, film ini juga sebagai tanda rasa cintanya kepada ketiga personel Seventeen, termasuk istrinya Dylan Sahara yang juga ikut meninggal dunia akibat terjangan tsunami pada Desember 2018.

" Film ini didedikasikan pasti untuk Andi, Herman, dan Bani almarhum almarhum Dylan Sahara, buat para orang terkasih dan tersayang," ucap dia.

Buat Ifan, film Kemarin sangat berarti untuknya dan anggota keluarga yang ditinggalkan.

" Film ini sangat berarti buat aku dan keluaga besar Seventeen. Film ini bukan soal musibah tapi banyak pelajaran yang diberi, ini soal persaudaraan, cinta dan kekeluargaan," tuturnya.

Film Kemarin produksi Mahakarya Picture yang akan rilis 3 Desember 2020 juga sebagai tanda dua tahun kepergian personel Seventeen yang meninggal dunia pada 22 Desember 2018.

Beri Komentar