197 Hari di Luar Angkasa, Astronot Ini Lupa Cara Berjalan, Tertatih seperti Bayi

Reporter : Nabila Hanum
Senin, 24 April 2023 15:01
197 Hari di Luar Angkasa, Astronot Ini Lupa Cara Berjalan, Tertatih seperti Bayi
Dirinya berjuang untuk menjaga keseimbangan dan berjalan dengan mata tertutup setelah menghabiskan waktu 197 hari di luar angkasa.

Dream - Menghabiskan waktu berbulan-bulan di luar angkasa tentu membuat tubuh astronot telah beradaptasi dengan keadaan di luar angkasa.

Akhirnya, para astronot seakan-akan kembali belajar berjalan ketika mereka kembali ke Bumi.

Astronot bernama A.J. (Drew) Feustel membagikan video di Twitter yang menunjukkan pengaruh hidup di luar angkasa terhadap tubuh manusia.

Dalam video tersebut, terlihat jelas bagaimana ia berjuang untuk menjaga keseimbangan saat berjalan.

1 dari 5 halaman

Feustel merupakan Komandan Ekspedisi 56 dan sudah melakukan perjalanan luar angkasa sebanyak sembilan kali dalam kariernya, dengan total waktu kumulatif lebih dari 61 jam 48 menit.

india times

Dirinya berjuang untuk menjaga keseimbangan dan berjalan dengan mata tertutup setelah menghabiskan waktu 197 hari di luar angkasa.

Hal ini menggambarkan betapa sulitnya beradaptasi kembali dengan gravitasi Bumi setelah tinggal di lingkungan bebas gravitasi.

2 dari 5 halaman

Twitter @Astro_Feustel

" Pada tanggal 5 Oktober, ini adalah bagaimana saya berjalan dengan mata tertutup setelah 197 hari di @Space_Station selama eksperimen Uji Lapangan, Saya harap kru yang baru kembali merasa jauh lebih baik," ujar Feustel dalam cuitannya

Selama berada di luar angkasa, astronot harus menjalani rutinitas olahraga selama sekitar dua jam setiap hari untuk menjaga massa otot dan kepadatan tulang, karena terpapar gaya berat mikro.

3 dari 5 halaman

Twitter @Astro_Feustel

Namun, beradaptasi kembali dengan gravitasi di Bumi bukanlah tugas yang mudah.

Setelah kembali ke Bumi, astronot dan kosmonot harus menjalani serangkaian tes fisik dan medis untuk melihat bagaimana tubuh mereka beradaptasi setelah tinggal di luar angkasa.

Hal ini dikarenakan perjalanan luar angkasa dapat berdampak pada tubuh manusia, termasuk keseimbangan, kemampuan berjalan, dan kondisi fisik secara keseluruhan.

4 dari 5 halaman

Ia mengatakn, perjalanan luar angkasa memang merupakan pengalaman yang menarik, tetapi juga penuh tantangan bagi tubuh manusia.

Astronot harus menjalani pelatihan yang intensif dan menghadapi komplikasi saat kembali ke Bumi, serta menjalani serangkaian tes fisik dan medis untuk memahami dampaknya terhadap tubuh manusia. (x)

Sumber: India Times

5 dari 5 halaman

 

Beri Komentar