Deklarasi Nahdlatul Ulama, Simpul Jejaring Ulama Dunia

Reporter : Maulana Kautsar
Rabu, 11 Mei 2016 11:02
Deklarasi Nahdlatul Ulama, Simpul Jejaring Ulama Dunia
Setelah dua hari melewati berbagai forum diskusi, para ulama dan cendekiawan dari 33 negara peserta bersepakat membentuk jejaring tersebut yang ditandai dengan pembacaan Deklarasi Nahdlatul Ulama.

Dream - International Summit of Moderate Islamic Leaders (ISOMIL) yang digelar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendorong lahirnya jejaring ulama dunia.

Setelah dua hari melewati berbagai forum diskusi, para ulama dan cendekiawan dari 33 negara peserta sepakat membentuk jejaring tersebut, yang ditandai dengan pembacaan Deklarasi Nahdlatul Ulama.

Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj, mengatakan, penamaan Deklarasi Nahdlatul Ulama sebagai bentuk tawaran PBNU kepada dunia Islam. PBNU menawarkan pendekatan baru dalam memahami Islam yang begitu damai dan toleran.

" Kalau dinamai Deklarasi Jakarta (konferensi) OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) sudah begitu. Masak kita sama," kata Said berseloroh kepada Dream, di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa, 10 Mei 2016.

Menurut dia, tawaran Deklarasi Nahdlatul Ulama untuk menjawab masalah mendasar atas terjadinya konflik di Timur Tengah. Masalah mendasar itu ialah belum munculnya titik temu pemahaman Islam dan konsep nasionalisme di negara-negara Timur Tengah.

Konsep tersebut kemudian diinisiasi oleh PBNU. Dalam Deklarasi Nahdlatul Ulama, ajaran Islam tidak bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan.

" Dalam cara pandang Islam Nusantara, tidak ada pertentangan antara agama dan kebangsaan. 'Hubbul watan minal iman, cinta tanah air adalah bagian dari iman.' Barangsiapa tidak memiliki kebangsaan, tidak akan memiliki tanah air. Barangsiapa tidak memiliki tanah air, tidak akan punya sejarah," ucap dia.

Selain pemikiran baru dalam beragama dan berkebangsaan, Deklarasi Nahdlatul Ulama juga menawarkan gagasan menghargai kearifan lokal budaya setempat. Gagasan ini, lazim disebut Islam Nusantara, diharapkan mampu membawa semangat perdamaian di negara-negara Islam.

" Nahdlatul Ulama menawarkan wawasan dan pengalaman Islam Nusantara kepada dunia sebagai paradigma Islam yang layak diteladani, bahwa agama menyumbang kepada peradaban dengan menghargai budaya yang telah ada serta mengedepankan harmoni dan perdamaian," kata dia. 

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More