Gerhana Bulan Total 28 Juli 2018 Langka, Ini Alasannya

Reporter : Sugiono
Rabu, 25 Juli 2018 14:01
Gerhana Bulan Total 28 Juli 2018 Langka, Ini Alasannya
Dari seluruh wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia, gerhana bulan total 28 Juli 2018 bisa disaksikan mulai tengah malam sampai pagi.

Dream - Kurang tiga hari lagi, atau tepatnya hari Sabtu tanggal 28 Juli, warga Indonesia bisa menyaksikan fenomena langit gerhana bulan total.

Menurut laman NU Online, dari seluruh wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia, gerhana bulan total 28 Juli bisa disaksikan mulai tengah malam sampai pagi.

Sementara dari wilayah Amerika Selatan dan Afrika, gerhana bulan total 28 Juli ini bisa disaksikan sejak sore hari.

" Adapun untuk kawasan Meksiko, Amerika Serikat, Kanada, Alaska dan Green Land tidak bisa menyaksikan gerhana bulan total ini karena wilayah tersebut dalam keadaan siang hari," jelas Ketua LF PWNU Jatim, KH Shofiyulloh.

Kiai Shofiyulloh menambahkan, peristiwa gerhana bulan total tersebut akan berlangsung mulai pukul 01:24:25 WIB sampai pukul 05:19:03 WIB.

Sementara itu laman AcuWeather menyebutkan bahwa gerhana bulan total akhir pekan ini akan menjadi yang paling lama terjadi di abad ke-21.

" Gerhana bulan pada hari Sabtu itu akan sangat istimewa karena merupakan gerhana bulan total terpanjang di abad ke-21," lapor AcuWeather.

Fase gerhana bulan total Juli 2018 akan berlangsung cukup lama, selama 1 jam dan 43 menit.

Namun jika ditotal keseluruhan fasenya, mulai dari awal sampai akhir, gerhana bulan total yang terjadi 28 Juli 2018 tersebut akan berlangsung selama lebih dari 6 jam.

1 dari 3 halaman

Gerhana Bulan Total Terjadi Karena..

Gerhana Bulan Total Terjadi Karena.. © Ilustrasi: GIF/Tomruen

Dream - Gerhana bulan total terjadi karena bayangan Bumi benar-benar menutupi bulan. Ketika itu terjadi, bulan berubah menjadi warna oranye atau merah darah.

Karena itulah sebabnya gerhana bulan total 28 Juli disebut dengan gerhana bulan darah atau blood moon.

Menurut perkiraan para ahli astronomi, gerhana bulan total dengan durasi yang panjang baru bisa dilihat lagi 100 tahun kemudian, atau tepatnya pada tanggal 9 Juni 2123.

Karena itulah gerhana bulan total yang terjadi 28 Juli 2018 itu akan menjadi fenomena langit yang sangat langka dan sayang untuk dilewatkan.

Gerhana bulan terjadi ketika Bumi berada diantara Matahari dan bulan pada garis lurus yang sama. Akibat posisi yang sedemikian rupa, sinar Matahari tidak sampai ke bulan karena terhalang Bumi.

Ada tiga jenis gerhana bulan yaitu gerhana bulan total, gerhana bulan parsial dan gerhana bulan penumbral.

Namun dari ketiga jenis gerhana bulan itu, yang paling spektakuler adalah gerhana bulan total. Saat itu bulan benar-benar tertutup oleh bayangan Bumi.

2 dari 3 halaman

Penyebab Gerhana Bulan Total 28 Juli Berlangsung Lama

Penyebab Gerhana Bulan Total 28 Juli Berlangsung Lama © Ilustrasi: AccuWeather

Dream - Menurut AccuWeather, gerhana bulan total ini bisa berlangsung begitu lama karena bulan berada di apogee atau titik orbit terjauh bulan dari Bumi.

Ketika berada di apogee itulah, bulan akan tampak lebih kecil dari biasanya. Gerhana bulan total yang demikian itu disebut dengan micromoon.

Sementara itu, jika bulan berada di titik orbit terdekat dengan Bumi atau perigee, maka bulan akan terlihat lebih besar dari biasanya.

Peristiwa inilah yang kita kenal dengan fenomena supermoon yang sempat membuat heboh masyarakat Indonesia pada 31 Januari lalu.

Faktor lain yang memainkan peran dalam memperpanjang durasi gerhana bulan total adalah posisi bulan ketika melalui bayangan Bumi.

Selama gerhana bulan total pada hari Sabtu itu, bulan akan berada langsung di tengah-tengah bayangan Bumi.

Hal ini akan memaksimalkan waktu keberadaan bulan ketika di kegelapan akibat tertutup oleh Bumi.

Tidak seperti gerhana matahari, tidak ada alat khusus seperti kacamata yang diperlukan untuk melihat gerhana bulan total.

Meski begitu, masyarakat tetap akan bergantung pada kondisi langit malam yang cerah agar bisa menyaksikan fenomena langit gerhana bulan total 28 Juli 2018.

3 dari 3 halaman

Gerhana Bulan Total 2019

Gerhana Bulan Total 2019 © Ilustrasi: NU Online

Dream - Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA) melaporkan bahwa gerhana bulan total 28 Juli tidak bisa disaksikan oleh mereka yang ada di Amerika Utara dan sebagian Eropa Utara.

Itu karena waktu di kedua wilayah tersebut sedang berada pada siang hari sehingga mereka harus ke wilayah selatan Bumi jika ingin menyaksikan gerhana bulan total 28 Juli.

Namun NASA mengatakan bahwa akan terjadi gerhana bulan total 2019 pada tanggal 21 Januari. Tidak seperti gerhana bulan total 28 Juli 2018, gerhana bulan total 2019 bisa disaksikan oleh mereka yang tinggal di Amerika Utara dan Amerika Selatan.

Beberapa wilayah di Eropa dan Afrika juga akan dapat melihat gerhana bulan total 2019 itu, jika cuaca memungkinkan.

Selain gerhana bulan total Januari 2019 itu, NASA juga memperkirakan terjadinya gerhana bulan parsial pada tanggal 16 Juli 2019.

Kebetulan gerhana bulan parsial 16 Juli itu bertepatan dengan perayaan peluncuran Apollo 11 yang merupakan misi pengiriman manusia pertama ke bulan.

(Sumber: NU Online, AccuWeather)

Beri Komentar