Heboh Guru Ngaji Brutal Pukuli Santri

Reporter : Sandy Mahaputra
Selasa, 16 September 2014 15:00
Heboh Guru Ngaji Brutal Pukuli Santri
Guru mengaji tersebut telah melakukan kejahatan serius dan pukulan terhadap siswa tersebut tidak bisa dibenarkan.

Dream - Video seorang guru mengaji menyiksa anak didiknya telah membuat heboh di Jeddah, Arab Saudi.

Dalam video yang direkam pada April lalu itu, sang guru melampiaskan kemarahannya pada salah satu siswa dengan memukul menggunakan tongkat di sebuah pusat menghafal Alquran. Tidak hanya itu, dia juga menendangnya. Kini klip video itu telah beredar luas di media sosial.

Dari hasil investigasi Masyarakat Penghafal Alquran di Jeddah dan Mekah terungkap jika insiden itu terjadi di sebuah masjid di distrik Al-Tundubawi. Disebutkan pula bahwa guru, siswa dan ayah siswa tersebut berasal dari Burma (sekarang Myanmar).

Al-Sharif Al-Nawwaf Al-Ghalib, Ketua Kesejahteraan Masyarakat Makkah, menyatakan guru mengaji tersebut telah melakukan kejahatan serius dan pukulan terhadap siswa tersebut tidak bisa dibenarkan.

Untuk mengantisipasi hal itu tak terulang lagi, Al-Ghalib mengatakan pihaknya telah mengirim surat edaran ke semua guru mengaji untuk tidak membawa tongkat ke kelas.

Dia mengatakan ada sekitar 4600 pusat menghafal Alquran yang menjadi bagian dari masjid di Makkah. Pusat-pusat menghafal Alquran itu memiliki total sekitar 97.000 siswa laki-laki dan perempuan.

" Jumlah itu tidak termasuk 700 sekolah menghafal Alquran resmi resmi di seluruh Arab Saudi," katanya seperti dikutip saudigazette, Selasa, 16 September 2014.

Dari hasil penyelidikan, Al-Ghalib mengatakan bahwa ayah siswa itu sendiri telah memberi izin kepada guru mengaji untuk mendidik anaknya dengan keras karena anaknya itu tidak disiplin. Dalam kasus ini, guru mengaji telah menunjukkan surat pernyataan dari ayah siswa itu untuk tidak menuntutnya.

Namun Al-Ghalib mengatakan guru mengaji tersebut telah dipecat dan dilarang mengajar di setiap pusat menghafal Alquran lagi.

" Itu mengejutkan bahwa ayah tidak mengambil tindakan hukum terhadap guru mengaji itu."

Ketua divisi pengajar Alquran, Abdulaziz Hanafi mengutuk keras insiden tersebut dan mengatakan memukul siswa saat belajar Alquran dilarang keras.

Dia mengatakan para siswa yang belajar di pusat menghafal Alquran karena kehendak mereka sendiri. Mereka melakukan ini di waktu luang mereka. Oleh karena itu, mereka harus dihargai, bukan dihukum.

Hanafi mengatakan siapa pun menonton video pasti merasa jijik dengan perilaku guru mengaji itu dan bersimpati dengan siswa. Dia percaya masalah ini tidak akan diselesaikan dengan mudah.

Maatouq Al-Sharif, ketua Saudi Society to Care for Children, mengatakan hukuman fisik mencegah siswa dalam mendapatkan keterampilan membaca Alquran dan menyebabkan rendahnya rasa percaya diri.

" Seorang siswa yang dihukum sedemikian rupa tidak akan dapat berkomunikasi secara sosial dengan baik dan akan kehilangan ambisi untuk menjadi sukses," katanya.

Beri Komentar