Ini Harga Jimat Pengganda Uang Gaib Dimas Kanjeng Taat

Reporter : Maulana Kautsar
Rabu, 5 Oktober 2016 09:01
Ini Harga Jimat Pengganda Uang Gaib Dimas Kanjeng Taat
Jimat itu memiliki harga bervariasi, tergantung fungsinya.

Dream – Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mendapat sejumlah jimat dari para pengikut Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Para pengikut Taat Pribadi harus menebus jimat-jimat itu sebagai syarat agar uang mereka bisa digandakan.

Ada Kotak ATM Dapur. Untuk mendapat jimat ini, para pengikut Taat Pribadi harus menyetir duit. Bukan membeli, mereka menggunakan istilah “ mahar” untuk menebus jimat ini.

Di dalam ATM Dapur ini terdapat kertas dengan rajah huruf Arab. Tak diketahui apa isi atau bacaan rajah tersebut. Selain itu, di dalam kantong plastik dalam kotak itu juga terdapat minyak wangi.

“ Di dalam kotak itu nanti ada maharnya sebesar Rp500.000. Setiap hari, katanya bisa mengeluarkan Rp5 juta,” kata Sekretaris Majelis Ulama (MUI) Kabupaten Probolinggo, Yasin, kepada Dream, di Jakarta, Selasa 4 Oktober 2016.

1 dari 3 halaman

Dimas Kanjeng Taat Dikelilingi Wali Songo

Dimas Kanjeng Taat Dikelilingi Wali Songo © Dream

Ada juga jimat lain, seperti kartu karomah, batu pancaroba, minyak kantong hijau, minyak pengisian, jimat gelang, dan kertas deklarasi.

Yasin mencoba menjelaskan kegunaan masing-masing jimat itu. Kartu karomah, misalnya, berfungsi sebagai jimat keselamatan.

Di kartu itu ada foto wajah Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang dikelilingi wajah para Wali Songo. " Nggak tahu maksudnya apa," kata Yasin.

Sementara, jimat berupa gelang yang terbuat dari tali berwarna putih berbahan menyerupai wol. Gelang yang kemungkinan besar dipakai seluruh angota padepokan itu juga untuk jimat keselamatan.

2 dari 3 halaman

Kartu Pencairan Duit Gaib

Kartu Pencairan Duit Gaib © Dream

Selain jimat keselamatan, Taat Pribadi mewajibkan setiap anggota punya Kartu Pencairan. Kartu itu berfungsi untuk 'mencairkan' dana yang digandakan.

" Kalau nggak punya ini nggak bisa. Tapi, nyatanya kan nggak cair-cair," kata dia.

Tetapi, Taat Pribadi tak melulu 'mengobral' jimat. Ada pula pin anggota padepokan sebagai penanda. Pin tersebut ada dua jenis. Pin bertuliskan 'santri' dan 'tim kabupaten'.

" Untuk itu Pak Kiai (Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur Abdusshomad Buchori) meminta para anggota Dimas Kanjeng jangan disebut sebagai santri," ujar dia.

3 dari 3 halaman

Berharga Rp250.000 sampai Rp1,5 juta

Berharga Rp250.000 sampai Rp1,5 juta © Dream

Yang cukup unik, berbagai jimat dan aksesoris Padepokan Dimas Kanjeng itu memiliki mahar. Untuk pin misalnya, dihargai Rp310.000, jimat Rp250.000, sabuk berwarna merah Rp500.000, kantong hijau (pengganda uang) Rp1 juta, Kartu Karomah Rp1 juta, jimat gelang Rp250.000, Kartu Manfaat Rp1,5 juta, dan lembar deklarasi Rp250.000.

" Masing-masing barang itu bersifat pribadi dan setiap anggota harus punya. Tinggal dikalikan saja dengan jumlah anggotanya," ucap Yasin.

Beri Komentar