Jessica Kumala Wongso.
Dream - Terdakwa kasus pembunuhan kopi bersianida, Jessica Kumala Wongso akan menjalani kembali persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat hari ini, Rabu 5 Oktober 2016.
Dalam sidang ke-27 ini, terdakwa akan mendengarkan tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Ketua tim penasehat hukum Jessica, Otto Hasibuan yakin kliennya dapat dibebaskan. Keyakinan tersebut berdasarkan fakta-fakta di persidangan.
" Berdasarkan fakta-fakta, kami yakin klien kami dapat dibebaskan," kata Otto kepada wartawan di Jakarta.
© Dream
Ketua Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) itu berujar, kalau Wayan Mirna Salihin meninggal bukan karena sianida.
" Ketika meninggal di tubuh Mirna tidak ada sianida. Kalau tidak ada sianida, berarti bukan karena sianida, itu kata ahli," ujar Otto.
Otto malah berspekulasi ada seseorang yang menabur jasad Mirna dengan sianida.
" Ini memang ada yang menabur sianida setelah Mirna tewas. Itu siapa? Perlu dicari tahu, tentu itu bukan ranah kami," ucap Otto.(Sah)
© Dream
Dream - Suara Jessica Kumala Wongso bergetar saat bersaksi di dalam persidangan. Dia mengaku sangat tertekan karena dituduh membunuh Wayan Mirna Salihin, teman yang dia pesankan es kopi Vietnam.
“ Bapak coba bayangkan kalau misalkan dituduh menbunuh, itu saya rasanya sangat tertekan Pak,” kata Jessica saat bersaksi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu 28 September 2016.
“ Apalagi dari media, di tivi saya seolah-olah yang membunuh Mirna. Jadi saya merasa sangat tertekan,” sambung Jessica.
Suara Jessica tak hanya bergetar. Nada yang semula tinggi karena bersitegang dengan Jaksa Penuntut Umum juga sedikit turun.
Sidang kasus kopi bersianida ke-26 ini memang menjadi agenda mendengar keterangan Jessica sebagai terdakwa kasus kematian Mirna. Dia dituduh meracuni Mirna dengan sianida melalui kopi yang dia pesan di Kafe Olivier.
Sebelumnya, Jessica telah menjawab banyak pertanyaan Jaksa. Mulai proses kejadian tanggal 6 Januari di Kafe Olivier, soal pemilihan lokasi, hingga celana yang dia buang.
© Dream
Dream – Jessica Kumala Wongso mengatakan celana yang dia kenakan saat bertemu Wayan Mirna Salihin dibuang karena sobek. Menurut terdakwa kasus kopi bersianida itu, celana tersebut sobek saat hendak masuk mobil suami Mirna, Arif Sumarko.
“ Sadarnya saya pas sudah pulang, dan besoknya kata pembantu saya, 'Non, ini celananya sobek', ya sudah saya bilang buang saja,” kata Jessica dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu 28 September 2016.
Celana tersebut dipakai Jessica saat bertemu Mirna di Kafe Olivier pada 6 Januari 2016. Setelah mengalami gejala keracunan, Jessica turut mengantar temannya itu ke Rumah Sakit Abdi Waluyo dengan menumpang mobil Arif yang tak lain adalah suami Mirna.
Mendengar pernyataan Jessica, Jaksa Penuntut Umum (JPU), Ardito Muwardi, kemudian menanyakan alasan kenapa celana itu harus dibuang. “ Kenapa tidak dijahit?” tanya Ardito.
Jessica pun menjawab, dia punya banyak celana. Sehingga merasa tidak ada masalah jika celana sobek itu dibuang. “ Wah, celana saya banyak Pak,” jawab Jessica.
© Dream
Dream – Jessica Kumala Wongso memaparkan detik-detik saat Wayan Mirna Salihin meminum es kopi Vietnam di Kafe Olivier. Terdakwa kasus kopi bersianida ini mengatakan, Mirna sempat merasa ada yang aneh dalam minuman yang diseruput itu.
“ Kata Mirna, itu rasanya awful (tidak enak),” kata Jessica dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu 28 September 2016.
Mendengar keterangan itu, Jaksa Penuntut Umum (JPU), Ardito Muwardi, bertanya kepada Jessica, berapa lama Mirna mengibas-ngibas mulutnya. Namun Jessica menjawab tidak ingat betul kejadian ini.
“ Saya tidak ingat, karena terjadi begitu saja,” jawab Jessica.
Kemudian, Jessica menceritakan saat Mirna merasa ada rasa yang tidak enak pada es kopinya. Menurut dia, Mirna sempat memintanya untuk ikut mencicipi es kopi tersebut.
“ Kemudian Mirna bilang 'coba Jess rasain deh',” ucap Jessica menirukan perkataan Mirna.
Tapi, sebelum Jessica sempat mencicipi kopi tersebut, Mirna langsung menyandarkan kepalanya ke sofa dan kondisinya setengah pingsan.
“ Setelah itu, dia langsung kepalanya ke sofa, pandangannya ke atas, tangannya ke bawah, dan mulutnya sedikit keluar air liur dan tidak berbusa cuma kayak kita meludah aja,” terang dia.
“ Dan napasnya kaya yang mencoba narik napas sedikit-sedikit, dan seperti ada suara ngorok,” sambung Jessica.
Advertisement
Rumah Ini Pakai 1.000 Baterai Laptop untuk Sumber Listrik Selama 8 Tahun

Komunitas RAMAH Jadi Simbol Gerakan Anak Muda Aceh

Awas Jangan Salah Gate! 4 Maskapai Penerbangan Sudah Pindah ke Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta

Tegas! Universitas di Korsel Tolak Calon Mahasiswa dengan Catatan Kekerasan di Sekolah

Naik Gunung Anti Capek! Berdiri Santuy di Eskalator, 10 Menit Sampai Puncak


Mengenal Komunitas Bye Bye Plastic Bags, Pendirinya Gadis Bali yang Jadi Moderator Acara PBB
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK

Dokter Ini Jadi Satu-Satunya Pembicara Indonesia dalam Forum Kecantikan Asia Pasifik di Korsel

Viral Aksi Gercep Polisi Padamkan Motor Terbakar, Hitungan Detik Langsung Padam

Debut Jadi Sutradara, Reza Rahadian Nangis `Pangku` Dinobatkan Sebagai Film Terbaik FFI 2025

7 Masjid di Indonesia dengan Desain Paling Estetik, Ada yang Mirip Taj Mahal

