Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Bakti Bawono Adisasmito
Dream - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito, mengatakan angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia relatif terkendali. Dia pun optimistis data kematian tidak akan mengalamisudden spike atau lonjakan mendadak.
Wiku menyatakan jumlah kasus kematian di Indonesia lebih baik dibandingkan dengan negara-negara lain. Pada negara lain, kurva kematian menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan.
" Jika kita perhatikan perkembangan kasus meninggal di negara-negara lain, tampak peningkatan yang cukup signifikan dalam waktu yang singkat, sementara Indonesia mampu mengendalikan laju kematiannya sehingga tidak ada sudden spike atau lonjakan yang mendadak," ujar Wiku.
Namun demikian, Wiku mengingatkan tingkat kematian di Indonesia harus tetap menjadi perhatian bersama. Imbauan ini disampaikan karena masih tingginya tingkat kematian akibat Covid-19 di Indonesia dibandingkan rata-rata global.
Angka kematian di Indonesia saat ini sebesar 3,33 persen, lebih tinggi di atas rata-rata global sebanyak 2,47 persen. Angka tersebut bahkan lebih tinggi di antara negara-negara Asean seperti Singapura 0,04 persen, Malaysia 0,71 persen, Thailand 1,5 persen, Filipina 2 persen, dan Myanmar 2,31 persen.
Dibandingkan pula dengan negara-negara Asia, Eropa dan Amerika, kasus kematian pasien Covid-19 di Indonesia juga masih lebih tinggi. Seperti Jepang yang berada di level 1,68 persen, Switzerland 1,26 persen, Jerman 1,69 persen, Perancis 2,26 persen, Amerika Serikat 2,34 persen dan Belgia 2,6 persen.
Wiku mengatakan Indonesia harus banyak belajar dari negara-negara lain dalam menekan angka kematian. Pemerintah, kata dia, terus meningkatkan upaya 3T (testing, tracing, dan treatment) untuk menekan angka kematian.
" Penting untuk diingat bahwa upaya meningkatkan 3T merupakan bentuk kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya," ucap Wiku.
" Pemerintah daerah segera koordinasikan ke pemerintah pusat jika menemui kendala dalam 3T. Masyarakat jangan takut memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat," kata dia melanjutkan, dikutip dari Covid19.go.id.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Sejumlah negara di dunia kini tengah berjuang menemukan vaksin yang tepat untuk menangani Covid-19. Indonesia kini sedang menjalankan uji klinis tahap III vaksin Sinovac sekaligus menjalankan riset untuk pengembangan Vaksin Merah Putih.
Ketua Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Sri Rezeki Hadinegoro, menegatakan, imunisasi merupakan salah satu indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan suatu negara. Sehingga, imunisasi memiliki peran penting untuk memperkuat kesehatan.
" Jadi kalau mau melihat standar sejahteranya satu negara, imunisasi adalah salah satu indikatornya," ujar Sri dalam dialog virtual " Berjuang Tanpa Lelah Menyiapkan Vaksin" disiarkan channel YouTube FMB9ID_IKP.
Profesor bidang Kesehatan Anak kelahiran Solo, 14 Mei 1946 itu punya pengalaman puluhan tahun di bidang imunisasi. Dia bahkan salah satu pencetus imunisasi di Indonesia.
Sri akrab dengan vaksin sejak bergelut dengan penyakit infeksi pada anak-anak. Di mata Sri, kesehatan anak merupakan ilmu tersulit dalam dunia kedokteran.
Sebabnya, anak-anak sulit ditanya mengenai keluhan yang dirasakan. Sehingga dokter menghadapi tantangan tersendiri sebelum menetapkan diagnosis.
Pengalaman itu membuat Sri berpikir mengenai pentingnya imunisasi yang dilakukan secara massif guna mencegak penularan penyakit khususnya pada anak-anak. Saat bertugas di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Sri semakin intens bergelut dengan penyakit menular pada anak.
Dalam konteks pencegahan penyakit, Sri menyatakan terdapat dua aspek dasar yang harus dipenuhi oleh Negara. Dua aspek tersebut yaitu ketersediaan air bersih yang merata serta imunisasi.
Jika dua hal ini tersedia, kata Sri, 70 persen masalah kesehatan yang berkaitan dengan infeksi dapat diatasi. Sedangkan cakupan vaksinasi yang luas dapat menjadi gambaran tingkat kemajuan suatu negara baik secara ekonomi maupun sosialnya.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik