Menkes Budi Ingatkan Masyarakat Tak Merasa Jadi Superman Setelah Divaksin

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 17 Maret 2021 17:01
Menkes Budi Ingatkan Masyarakat Tak Merasa Jadi Superman Setelah Divaksin
Meski sudah mendapatkan vaksinasi penuh, peluang tertular Covid-19 masih ada.

Dream - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengingatkan masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan. Bahkan apabila sudah mendapatkan vaksinasi penuh atau sudah disuntik vaksin Covid-19 sebanyak dua dosis.

" Pesan saya, bapak ibu kalau habis disuntik jangan merasa seperti Superman, jalan ke mana-mana tidak pakai masker, tidak jaga jarak, dan tidak mencuci tangan," ujar Budi saat mendampingi Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menerima suntikan vaksin dosis kedua, disiarkan channel YouTube Wakil Presiden RI.

Budi mengatakan sistem imun baru terbentuk dalam waktu 28 hari setelah suntikan dosis kedua. Sehingga, orang yang sudah divaksin masih berpeluang terinfeksi Covid-19.

" Kekebalan optimal dari antibodi kita itu di hari ke-28 setelah suntikan kedua, jadi saya sampaikan itu yang terjadi, imunitas kita meningkat," kata dia.

Demikian pula, Budi meminta masyarakat tidak abai setelah 28 hari tersebut terlalui. Dia mengingatkan jika sistem imun melemah, bukan tidak mungkin bisa terserang Covid-19.

" Sekali lagi, kita tidak menjadi Superman yang semua virus enggak jangkit kita termasuk Covid-19, tapi dengan imunitas vaksinasi ini mudah-mudahan kalau terkena virusnya bisa cepat hilang," kata dia.


Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

1 dari 5 halaman

Wapres Ma'ruf Amin Jelaskan Sebab Vaksin Tak Batalkan Puasa Ramadan

Dream - Wakil Presiden, KH Ma'ruf Amin, mengatakan, vaksinasi di bulan Ramadan tidak membatalkan puasa karena tidak dimasukkan lewat lubang yang ada pada tubuh manusia.

" Kebetulan fatwa MUI sudah keluar, bahwa vaksinasi di bulan Ramadan tidak membatalkan puasa karena tidak masuk dari lubang yang tersedia," ujar Kiai Ma'ruf usai menjalani vaksinasi dosis ke dua, disiarkan channel YouTube Wakil Presiden RI.

Kiai Ma'ruf menjelaskan, puasa dinyatakan batal apabila ada benda masuk lewat lubang pada tubuh, yaitu melalui mulut, hidung, telinga, serta lubang lain.

" Tapi karena vaksin itu disuntik, bukan dari lubang itu, maka itu tidak membatalkan puasa," kata Kiai Ma'ruf.

2 dari 5 halaman

Ajak Masyarakat

Kiai Ma'ruf mengajak masyarakat, khususnya lanjut usia, untuk mengikuti vaksinasi. Dia menyatakan vaksin yang digunakan pemerintah aman, apalagi untuk para lansia, dan sangat penting untuk menjaga diri dari bahaya Covid-19.

" Menjaga diri dari wabah dalam agama itu wajib," kata dia.

Kiai Ma'ruf tetap mengingatkan masyarakat untuk selalu menjalankan protokol kesehatan serta patuh pada Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Meskipun masyarakat sudah ada yang telah divaksin.

" Ini tiga-tiganya (harus dijalankan), vaksinasinya, protokol kesehatannya, juga aturan-aturan PPKMnya, ini semua untuk kemaslahatan kita semua," ucap Kiai Ma'ruf.


Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

 

3 dari 5 halaman

Wapres KH Ma'ruf Amin Terima Suntikan Dosis ke Dua Vaksin Covid-19

Dream - Wakil Presiden, KH Ma'ruf Amin, mendapatkan suntikan Vaksin Covid-19 dosis ke dua di rumah dinasnya, Jakarta, Rabu 17 Maret 2021. Kiai Ma'ruf mendapat dosis pertama pada 17 Februari 2021.

Menurut laman Wapresri.go.id, selain Kiai Ma'ruf, sang istri, Wury Ma'ruf Amin, juga mendapatkan suntikan ke dua. Vaksinasi ini dijalankan oleh Dwi Edi Wahono, anggota Tim Dokter Kepresidenan.

Dalam menjalani vaksinasi, Kiai Ma'ruf didampingi Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin. Turut mendampingi pula Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono.

Pada penyuntikan dosis pertama, Kiai Ma'ruf mengaku tidak mengalami efek samping. Karena itu, dia mengajak masyarakat tidak ragu divaksin, terutama kelompok lanjut usia.

" Saya mengajak semua untuk bersama-sama supaya kita kebal menghadapi Covid-19. Insya Allah bangsa kita aman dan terbeas dari bahaya Covid-19," kata dia.

Kiai Ma'ruf juga mengingatkan sebanyak 70 persen populasi penduduk Indonesia harus divaksin. Sehingga, vaksinasi menjadi kewajiban seluruh masyarakat agar terhindar dari Covid-19.

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

4 dari 5 halaman

Penerima Vaksinasi Meningkat, Wapres: Kita Targetkan 1 Juta Sehari

Dream - Wakil Presiden, KH Ma'ruf Amin, mengatakan jumlah penerima vaksin Covid-19 semakin meningkat setiap hari. Diharapkan dalam satu tahun, bahkan kurang, harapan terciptanya kekebalan komunitas atau herd immunity dapat tercapai.

" Karena itu makin hari makin naik, makin hari makin naik, dan target kita adalah 1 juta per hari. Ini harus dicapai dan ini juga perintah Presiden supaya itu diperoleh," ujar Kiai Ma'ruf, dikutip dari laman Wapres RI.

Kiai Ma'ruf mengakui hingga saat ini masih ada kelompok yang menolak vaksin atau anti-vaksin. Meski demikian, Kiai Ma'ruf menilai kelompok anti-vaksin tampaknya semakin sedikit, apalagi melihat sejumlah pemberitaan mengenai vaksinasi yang sampai mengantre.

" Saya melihat yang anti-vaksin ini ya kayaknya makin hari makin kecil," kata Kiai Ma'ruf.

Dia juga bercerita soal pengalamannya menerima suntikan vaksin. Kondisi kesehatannya baik dan Kiai Ma'ruf tidak mengalami efek samping.

" Karena itu saya mengajak orang yang seusia dengan saya ini (untuk melakukan vaksinasi Covid-19), sekarang malah membeludak," kata dia.

 

5 dari 5 halaman

Butuh Dukungan Berbagai Pihak, Termasuk Ulama

Selanjutnya, Kiai Ma'ruf menjelaskan Pemerintah membutuhkan bantuan dari banyak pihak untuk semakin meningkatkan sosialisasi vaksinasi bagi masyarakat. Salah satunya keterlibatan tokoh agama untuk mengajak umatnya mengikuti vaksinasi.

" Jadi ketika vaksin ini dipertanyakan oleh masyarakat, selain efektivitasnya, kemanjurannya tapi kehalalannya di situ kemudian Majelis Ulama masuk dan menyatakan bahwa itu halal," kata dia.

Selain itu, peran para ulama dibutuhkan. Sehingga diharapkan dalam setiap ceramah, ulama dapat menyampaikan ajakan untuk vaksinasi.

" Para ulama melalui dakwah-dakwahnya, melalui khutbah Jumatnya, maka dilibatkan selain Majelis Ulama, ada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan ormas-ormas yang lain," terang Mahfud.


Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

Beri Komentar