Driver Ojol Difabel (World Of Buzz)
Dream - Pemberlakuan lockdown di Malaysia membuat semua orang berusaha untuk tidak keluar rumah apabila tidak diperlukan. Hal inilah yang membuat jasa pengantar makanan banyak dimanfaatkan masyarakat.
Bagi para driver ojek online di Malaysia, kebijakan lockdown membuat mereka sangat terbebani. Tetapi, halang rintang kehidupan yang terjadi tidak membuat salah seorang pengendara GrabFood Malaysia bernama Syahrain menyerah.
Seperti kebanyakan warga Malaysia yang sedang melakukan kegiatan di rumah akibat lockdown, Edmund Gan melalui akun Facebooknya membagikan cerita inspiratif saat memesan sebuah minuman melalui aplikasi GrabFood.
Ketika pesanannya sampai, dia meminta pengendara untuk menggantungkan minumannya di pagar. Tindakan ini mulai banyak dilakukan para pengguna jasa ojek online sebagai upaya pengiriman tanpa kontak antar pelanggan dan pengendara.
Tetapi, pengendara GrabFood bertanya, " Bisakah kamu membantu saya? Saya tidak bisa melakukannya sendiri."
Terkejut, Edmund langsung membuka gerbangnya dan mencari tahu mengapa sang pengendara meminta tolong untuk membawa kantong-kantong makanan plastik yang ia pesan.
Ternyata, pengemudi GrabFood tersebut tidak memiliki tangan. Syahrain bahkan sempat melontarkan candaan santai dengan Edmund.
" Anda tidak perlu mencarinya, mereka benar-benar sudah tidak ada," ucap Syahrain.
Peristiwa yang luar biasa ini membuat Edmund terkejut. Edmund merasa meskipun Syahrain memiliki kekurangan, Syahrain tetap bekerja keras sebagai pengendara GrabFood tanpa masalah sedikit pun.
Syahrain sempat bercerita sedikit sebelum pergi melanjutkan pekerjaannya. Ia pernah mengalami kecelakaan mengerikan ketika duduk di bangku sekolah dasar, kecelakaan tersebut mengakibatkan Syahrain harus mengamputasi kedua tangannya.
Walaupun tangannya harus diamputasi, dia bertekad untuk mencari nafkah sendiri dan telah bekerja sebagai kurir GrabFood demi menafkahi diri. Bahkan, dia tetap optimis dan antusias tentang hidup walaupun memiliki kecacatan.
Hal yang dapat kita contoh dari kehidupan Syahrain yaitu bagaimana kehidupan dapat berubah, tetapi kita harus tetap optimis dan bertahan dalam menjalani kehidupan yang sulit. Karena tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini.
Sumber: World of Buzz
Dream- Pandemi virus corona yang menjadi masalah hampir semua negara dan wilayah di dunia saat ini memunculkan kisah duka dan pilu. Tak hanya pada kesehatan, dampak terhadap perekonomian masyarakat Indonesia, terutama goloangan menengah ke bawah, tidaklah kecil.
Ekonomi mereka yang setiap harinya ditopang dari pendapatan harian menjadi sangat rentan terkena imbas. Karena ketika mereka tidak bekerja, penghasilan mereka juga tidak ada.
Bayangkan kalau pegawai informal, pedagang kecil-kecilan, dan orang yang kerjanya serabutan, tentu mereka sangat kesulitan. Satu hari saja mereka tidak bekerja, maka tidak ada yang dapat dimakan untuk hari itu dan esoknya.
Seperti yang dirasakan sebuah keluarga di Klaten. Kakak beradik ini harus rela berjualan ikan hias di sepanjang Jalan Pramuka, Klaten Tengah untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Diketahui Daniel Wicaksono yang berusia 12 tahun dan adiknya Rafael Prasetyo 6 tahun, harus membantu ayahnya berjualan ikan hias lantaran Ibu mereka menderita stroke.
Sejumlah potret aktivitas mereka dibagikan pemilik akun Twitter @Gabby_mns. Foto-foto saat dua bocah kakak adik ini mencari uang dengan berjualan ikan hias di pinggir jalan menjadi viral di media sosial.
ibunya sakit stroke, kakak adik ini harus berjualan ikan. temen temen bisa bantu yaa. buat kalian sedikit, buat dia sangat berarti. selain beli ikanya, kalian juga bisa bawain mereka makan/minum buat mereka berdua. aku tau kalian orang baik @kabarklaten pic.twitter.com/vBNHeTbYAM
— Gebeh? (@Gabby_mns)April 20, 2020
Kakak-beradik asal Klaten ini hidup dengan penuh perjuangan. Keduanya memutuskan untuk berjualan ikan hias di Jalan Pramuka, Kecamatan Klaten Tengah.
Hal ini mereka lakukan untuk ikut membantu sang ayah, Aan Subandriyo, 40, berjuang mencari uang. Ya, mereka bertiga memang terus berusaha mengumpulkan uang untuk biaya pengobatan sang ibu, Hesti Retnowardani, 38, yang tengah menderita sakit stroke.
" Ibunya sakit stroke, kakak adik ini harus berjualan ikan. Teman-teman bisa bantu ya. Buat kalian sedikit, buat dia sangat berarti. Selain beli ikannya, kalian juga bisa bawain mereka makan atauminum buat mereka berdua. Aku tahu kalian orang baik," tulis @Gabby_mns dalam postingannya.
Seharian, keduanya menjajakan ikan hias yang digantung dan diletakkan pada beronjong berbahan kayu dan kawat strimin. Gerobak itu diboncengkan pada sepeda jengki butut milik bapak mereka.
Kakak beradik ini biasanya berjualan di pinggir Jalan Pramuka, Kecamatan Klaten Tengah dari pukul 10 hingga 12 siang. Siang hari, mereka dijemput sang ayah untuk pulang terlebih dahulu, mengerjakan tugas sekolah.

Kedua anak ini harus berjualan ikan hias untuk membantu perekonomian keluarga lantaran sang Ayah harus membagi waktu antara bekerja dan merawat ibunya yang menderita stroke.
Sang ayah, Aan, harus menemani dan membantu istrinya minum obat, menyuapi, hingga mengantar ke kamar mandi. Sebelum terserang stroke, Hesti juga menyokong ekonomi keluarga dengan berjualan cilok ke sekolah-sekolah.
Sebelum ada pandemi Covid-19, Aan biasa berjualan ikan hias ke sekolah-sekolah. Aktivitas itu dia lakukan setelah mengantarkan anaknya sekolah serta merawat sang istri. Setelah ada ikan hias yang terjual, Aan buru-buru pulang lantaran istrinya seorang diri di rumah kontrakan.

Seorang pengguna Twitter juga membenarkan bahwa ibu dari kedua bocah tersebut memang sedang sakit stroke.
" Menurut info dari kakakku, anaknya yang paling kecil itu TK B Krista Gracia (dia satu kelas dgn ponakanku). nama adiknya Rafael. sekarang ini mama-mama di sekolahnya lagi menggalang dana. ibunya memang sakit stroke dan mereka jualan sama bapaknya," tulis pemilik akun @taureans1995.
Sementara akun lainnya menuliskan bahwa semula ayah kedua bocah itu berjualan telur gulung di depan sekolah.
Karena sekolah libur, sang ayah beralih menjual ikan hias.

Ribuan warganet ikut memberikan komentar di mana sebagian di antara mereka bahkan langsung meluncur ke lokasi untuk membeli ikan hias milik sang bocah.
“ Cuma beli sedikit untuk isi aquarium, “ tulis akun @Alien Mars.
" Sehat terus adik-adik hebat,” komentar akun @ariyanisetiya_d.
" Harapan dan doaku semoga kedua bocah itu bisa menjadi juragan ikan yang sukses di masa depan," imbuh akun @adigombs.
Advertisement
Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!

Salut! Praz Teguh Tembus Aras Napal, Daerah di Sumut yang Terisolir karena Banjir Bandang


PLN Percepat Pemulihan Jaringan Listrik di 3 Wilayah Bencana

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang