Varian Delta Lebih Ganas Dari Virus Aslinya. (Foto: Shutterstock)
Dream - Baru-baru ini seorang ahli mikrobiologi Australia berhasil mengabadikan tampilan virus corona varian Delta saat menginfeksi sel manusia.
Baca juga: Pilu, Bocah di Depok Semalaman Peluk Jasad Ibunya yang Positif Covid-19
Penemuan dalam bentuk foto itu dibuat oleh Jason Roberts, ahli mikrobiologi di The Peter Doherty Institute for Infection, Melbourne, Australia.
Foto tersebut diharapkan bisa menjadi langkah awal untuk memahami sifat-sifat asli varian Delta hingga mudah menular dan mematikan.
Baca juga: Rakyat Sedang Susah, Wasekjen PAN Minta RS Khusus Pejabat: Harus Diistimewakan
Dalam foto yang dibagikan ulang ahli genomika molekuler, Riza Putranto, virus corona varian Delta bentuknya bundar tidak sempurna dengan tonjolan-tonjolan di pinggirnya seperti duri.
Baca juga: Tetap Wajib Bayar Upah, Penyesuaian Gaji Karena WFH Harus Hasil Kesepakatan
" Lucu kaya telor kodok wkwkwk," bunyi komentar seorang netizen di postingan Instagram Riza.
Namun Riza lebih suka menyebut tampilan varian Delta di bawah elektron mikrograf ini seperti buah rambutan atau matahari kecil.
Baca juga: Kemenkes: Lonjakan Kasus Covid-19 Sangat Memungkinkan Akibat Varian Delta
Meski tampilannya terlihat lucu dan menggemaskan, varian Delta ini punya tingkat penularan lebih tinggi dari virus aslinya.
Baca juga: Video Peti Jenazah Pasien Covid Terbalik Saat Diturunkan ke Liang Lahat
© Instagram @rizaputranto
Beberapa netizen di postingan Riza mengatakan kalau virus corona varian Delta ini kecil bentuknya tapi sudah bikin geger satu dunia.
© Instagram @rizaputranto
Baca juga: Bikin Geram! Masyarakat Dibubarin, Oknum Dishub Nongkrong di Warung Sampai Malam
Sementara itu beberapa ahli mengungkapkan salah satu alasan varian Delta lebih mudah menular. Menurut mereka varian Delta ini mengalami mutasi yang mampu mengecoh sistem kekebalan tubuh.
Meski begitu, para ahli meminta masyarakat untuk tidak terlalu panik dan khawatir. Sebab pencegahan varian Delta masih sama dengan varian lainnya.
Baca juga: Minta PKL Segera Tutup Saat Razia PPKM, Walikota Semarang Borong Dagangannya
Masyarakat hanya perlu menerapkan 5M yakni disiplin memakai masker, menjaga jarak, sering mencuci tangan, dan menghindari kerumunan.
Sebagai pertahanan terakhir, segera melakukan vaksinasi jika sudah tersedia di tempat-tempat yang sudah ditentukan.
Baca juga: Takut Disuntik, Bapak Ini Sampai Diikat di Pohon Pisang Agar Bisa Divaksin
Sumber: Instagram
Dream - Lonjakan kasus Covid-19 sejak munculnya varial Delta membuat masyarakat harus semakin meningkatkan kewaspadaan. Menjalankan prokokol kesehatan dengan ketat hanyalah satu-satu jalan mencegah penularan.
Berbeda dengan virus Covid-19 di awal kemunculannya, varian Delta Covid-19 dilaporkan lebih mudah menular. Penelitian di Australia menemukan virus ini menulari salah satu penduduk hanya karena berpapasan dengan seorang yang positif COvid-19.
Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Jawa Timur, dr Dodo Armando MPh, menceritakan ganasnya varian Delta itu.
Menurut pria yang juga menjabat Direktur Utama RS Islam Surabaya (RSIS) A Yani ini, karakteristik varian Delta terbukti menular lebih cepat hingga 10 kali lipat dari strain aslinya.
Tidak itu saja, varian Delta ini sangat cepat gerakannya di dalam tubuh. Dalam 2 hari bisa mengubah paru-paru pasien menjadi berwarna putih semua.
Dr Dodo menceritakan awal mulanya pasien varian Delta datang ke rumah sakit pada hari Kamis, 24 Juni 2021, dengan kondisi paru-paru bersih.
Namun, pada hari Sabtu, 26 Juni 2021, paru-parunya sudah berubah putih semua. Lalu keesokan harinya pasien tersebut meninggal dunia.
" Delta ini, paru-paru masihnya bersih, tidak ada bintik-bintik. Dua hari kemudian sudah putih semua. Itu dua hari.
" Dia masuk hari Kamis, Sabtu malam saya dilapori sudah putih. Minggu pagi meninggal dunia," kata dr Dodo.
Dr Dodo menambahkan, jika paru-paru seseorang kondisinya sudah putih semua, itu artinya sudah parah.
Bahkan, meski diberi alat pernafasan ventilator pun tidak mampu membantu memulihkan kondisinya.
" Kalau paru-parunya sudah putih semua, ya penuh itu, sesak. Di kasih ventilator ya tambah buntu. Biasanya imunnya sudah turun," jelasnya.
Karena itu, dr Dodo mengingatkan kepada masyarakat agar segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika sudah timbul gejala.
“ Pokoknya sekarang rodok greges (sedikit meriang), flu, batuk, sudah periksa saja," ujarnya.
Periksa di puskesmas jika mengalami gejala ringan seperti batuk, pilek, meriang. Bisa juga ke RS dan langsung ke IGD.
" Tapi kalau dalam keadaan sehat tahu-tahu batuk, pilek, tenggorokan gatel. Apa lagi tidak bisa membau (anosmia). Terus yang utama lemes, nggak enak makan, makan sulit rasanya pahit,” jelasnya.
Menurut dr Dodo, saat ini pemberian vaksinasi bisa membantu mencegah Covid-19.
" Makanya sekarang dibantu vaksin. Vaksin itu paling tidak membantu menambah imun kita,” pungkas dr Dodo.
Sumber: PojokSatu
Pengertian dan Cara Baca Idgham Mutajanisain, Lengkap dengan Contohnya dalam Al-Quran
55 Kata-kata Ucapan Maaf Menyambut Ramadhan yang Menyentuh Hati dan Penuh Ketulusan
Miris! 7 Artis Diceraikan Saat Sedang Hamil, Nissa Asyifa & Alshad Ahmad Nikah 2 Bulan Lalu Cerai
Sudah Enam Tahun Mualaf, Baru Kali Ini Ayah Suruh Wanita Ini Sholat: Bahagia dan Terharu
Potret Artis yang Jalani Ramadan dan Puasa Pertama Setelah menjadi Mualaf
7 Amalan Perempuan Haid yang Mendatangkan Pahala di Bulan Ramadan