Saan Mustopa Tegaskan Tak Boleh Ada Pemotongan Dana PIP di Purwakarta

Reporter : Hevy Zil Umami
Minggu, 12 Oktober 2025 15:35
Saan Mustopa Tegaskan Tak Boleh Ada Pemotongan Dana PIP di Purwakarta
Dalam kunjungan resesnya kali ini, Wakil Ketua DPR RI Saan Mustopa kembali menegaskan komitmennya terhadap kemajuan pendidikan di daerah pemilihannya, Jawa Barat VII.

DREAM.CO.ID - Dalam kunjungan resesnya kali ini, Wakil Ketua DPR RI Saan Mustopa kembali menegaskan komitmennya terhadap kemajuan pendidikan di daerah pemilihannya, Jawa Barat VII. Bertempat di Desa Cinangka, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta, akhir pekan lalu, Saan menyalurkan bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) kepada 155 siswa SDN Cinangka.

Kegiatan yang dikemas dalam suasana hangat dan penuh kekeluargaan itu bukan sekadar penyerahan bantuan, melainkan juga ajang silaturahmi antara wakil rakyat dan masyarakat. Warga, guru, hingga orang tua siswa tumpah ruah menyambut kedatangan Saan yang secara langsung menyerahkan bantuan PIP secara simbolis kepada para penerima.

1 dari 4 halaman

Saan Mustopa Tegaskan Tak Boleh Ada Pemotongan Dana PIP di Purwakarta

Tak hanya itu, politisi Partai NasDem tersebut juga membagikan perlengkapan alat tulis kepada para siswa. Wajah ceria anak-anak tampak menghiasi halaman sekolah, menggambarkan rasa syukur sekaligus semangat belajar yang baru tumbuh berkat perhatian dari wakil mereka di Senayan.

“ Pendidikan adalah salah satu hal yang dapat mengubah hidup seseorang menjadi lebih baik. Dengan pendidikan, anak-anak kita memiliki kesempatan yang lebih besar untuk memperbaiki masa depan mereka dan mengangkat derajat keluarga,” ujar Saan di hadapan para guru, siswa, dan warga, Sabtu (11/10/2025).

Ia menegaskan, pendidikan merupakan fondasi utama dalam membangun masa depan bangsa. Karena itu, setiap anak berhak mendapatkan akses pendidikan yang layak tanpa terkendala kondisi ekonomi keluarga. Program PIP, menurutnya, hadir untuk memastikan kesempatan itu tetap terbuka lebar bagi seluruh anak Indonesia, terutama mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.

2 dari 4 halaman

Namun, di tengah euforia pembagian bantuan, Saan juga menyampaikan pesan penting. Ia menegaskan bahwa dana PIP tidak boleh dipotong dalam bentuk apa pun, baik oleh pihak sekolah, lembaga, maupun oknum yang terlibat dalam proses penyalurannya.

“ Penyaluran PIP dari NasDem sama sekali tidak akan dipotong, bahkan seharusnya ditambahkan oleh para wakil rakyat. Karena bagaimanapun, ini adalah program yang mulia, (yaitu) membantu anak-anak dari keluarga yang kurang mampu agar tetap bisa sekolah dengan layak dan semangat,” tegasnya.

Saan menyebut, bantuan seperti PIP merupakan wujud nyata kepedulian negara terhadap pemerataan akses pendidikan. Ia berharap tidak ada penyalahgunaan ataupun pungutan liar yang bisa mencederai niat baik dari program tersebut.

3 dari 4 halaman

Selain menyerahkan bantuan, Saan juga berdialog langsung dengan warga. Menurutnya, kegiatan reses bukan hanya agenda rutin anggota dewan, tetapi menjadi ruang untuk mendengar aspirasi masyarakat secara langsung. Setiap pertemuan menjadi bahan refleksi dan dasar perjuangan dalam merumuskan kebijakan publik yang lebih berpihak pada rakyat.

“ Kami di DPR RI akan terus memastikan bahwa suara masyarakat di daerah tidak hanya didengar, tapi juga diwujudkan dalam kebijakan dan program nyata. Inilah esensi dari reses — menyatu dengan rakyat, mendengar langsung, dan memperjuangkan apa yang menjadi kebutuhan mereka,” kata Saan.

Bagi legislator asal Karawang, pendekatan seperti ini adalah cara terbaik menjaga kepercayaan publik terhadap wakil rakyat. Ia ingin memastikan bahwa setiap program yang turun ke daerah benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, bukan hanya berhenti di seremoni penyerahan simbolis.

4 dari 4 halaman

Kunjungan di Purwakarta tersebut menjadi cerminan dari semangat Saan Mustopa untuk terus hadir di tengah masyarakat. Melalui langkah-langkah konkret seperti penyaluran bantuan pendidikan, dialog terbuka, dan penegasan integritas penyaluran dana, ia berupaya memastikan bahwa kebijakan pembangunan benar-benar berangkat dari kebutuhan warga di lapangan.

Sebelum menutup kegiatan, Saan berharap semangat kebersamaan dan kepedulian terhadap pendidikan tidak berhenti di momen tersebut saja. Ia mengajak masyarakat, guru, dan orang tua untuk bersama-sama menjaga semangat belajar anak-anak agar terus menyala.

“ Pendidikan adalah investasi jangka panjang. Kalau kita menjaga semangat ini bersama, saya yakin Purwakarta bisa melahirkan generasi muda yang cerdas dan berdaya saing,” ujarnya penuh optimisme.

Dengan komitmen itu, Saan Mustopa sekali lagi menegaskan bahwa perjuangan membangun bangsa dimulai dari ruang-ruang sekolah dan anak-anak yang punya semangat belajar tinggi — tanpa harus terbebani oleh persoalan ekonomi ataupun pemotongan bantuan yang tidak semestinya.

Beri Komentar