Ilustrasi Seorang Anak Sedang Dibully. (Foto: Pixabay.com)
Dream - Karena tidak tahan terus-terusan jadi korban perundungan, seorang anak SD kelas 2 di Sydney, Australia menulis pesan bunuh diri kepada gurunya.
" Tuhan, tolong cabut nyawa saya," itulah kata-kata pada pesan yang ditinggalkan oleh Jack Wilkinson.
Seminggu sebelum insiden, pesan bunuh diri itu ditinggalkan di atas meja gurunya. Jack mengaku dipukuli oleh teman-teman sekelas selama 10 menit.
Menurut ibunya, Kristy Sturgess, Jack memiliki masalah Anxiety Disoder atau gangguan kecemasan yang dialaminya sejak usia muda.
Karena itu, Jack terpaksa bertahan dengan segala kekejaman yang diterimanya di sekolahnya.
Menurut Kristy, awalnya Jack hanya menjadi korban perundungan verbal. Dia disebut gila oleh teman-temannya.
Namun semuanya berubah ketika dia masuk kelas 2. Jack mulai menerima perundungan secara fisik. " Selalu ada saja teman yang melihat Jack menjadi sasaran empuk bullying," kata ibunya.
Kata Kristy, ketika Jack berusia 6 dan 7 tahun, dia pulang dari sekolah sambil menangis dan memohon agar diizinkan tidak pergi ke sekolah lagi.
Jack sebenarnya telah menjadi korban bullying sejak hari pertama masuk kelas 2.
Pada awalnya, dia hanya dipukul di bagian kepala beberapa kali sebelum menjadi korban bullying yang lebih buruk.
Bullying fisik selama 10 menit itu terjadi di taman bermain dan dilaporkan oleh saudara kembar Jack, Hunter.
Seminggu kemudian, Jack menulis pesan bunuh diri di atas meja gurunya di sekolah.
Untungnya, kondisi Jack yang semakin buruk tersebut segera disadari oleh berbagai pihak.
Untuk mengatasi gangguan kecemasan dan menyelamatkan Jack dari menjadi korban bullying lagi, ibunya mengajak Jack untuk menjalani terapi seni.
Jack mulai menunjukkan perubahan positif. Jack memiliki bakat seni yang baik. Dengan bakat seni, Jack mampu mengatasi kecemasan dan trauma bullying yang dialaminya.
Tidak ingin berhenti di situ, Jack dengan bantuan ibunya membuat gambar pada kaos untuk dijual secara online.
Hasil penjualan kaos akan disumbangkan ke Kid's Hepline, sebuah badan amal yang akan memberikan bantuan kepada anak-anak yang mengalami nasib serupa dengan Jack.
Sumber: Siakapkeli.my
Advertisement
Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau