Dream - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan Advokat Fredrich Yunadi sebagai tersangka. Fredrih dianggap menghalangi penyidik KPK yang akan memeriksa tersangka kasus mega korupsi e-KTP Setya Novanto.

Fredrich tidak sendiri. Wakil Ketua KPK, Basaria Pandjaitan, mengatakan pihaknya juga menetapkan dokter rumah sakit Permata Hijau berinisial BST serta MN sebagai tersangka lain dengan tuduhan yang sama.

"FY dan BST diduga kerjasama untuk memasukkan SN ke salah satu rumah sakit, untuk rawat inap dengan data medis dimanipulasi untuk hindari panggilan dan pemeriksaan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi ke SN," kata Basaria di Gedung KPK, Jakarta, Rabu, 10 Januari 2018.

Basaria menjelaskan pada 15 November 2017 KPK memanggil Setnov untuk kepentingan pemeriksaan. Tetapi, Setnov tidak memenuhi panggilan tersebut. 

Penyidik KPK kemudian mendatangi rumah Setnov di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, untuk menjemput paksa serta melakukan penggeledahan. pada Rabu, 16 November 2017 pukul 21.00 WIB. Setnov ternyata juga tidak berada di rumahnya.

Pada 17 November 2017 KPK mendapat informasi mobil Setnov mengalami kecelakaan di daerah Permata Hijau, Jakarta Selatan. Setnov kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Permata Hijau, Jakarta Selatan.

Basaria mengatakan KPK menemukan adanya kejanggalan terkait penanganan Setnov di RS Permata Hijau. Sebab, saat di rumah sakit, Setnov tidak dirawat ke IGD melainkan langsung dibawa ke ruang rawat inap kelas VIP.

"Sebelum menginap FY diduga sudah datang lebih dulu untuk koordinasi dengan rumah sakit," ucap Basaria.

"Dokter di rumah sakit diduga dapat ditelepon dari terduga pengacara SN akan dirawat pukul 21.00 WIB. Rencana akan booking ruang VIP satu lantai," ucap dia menambahkan.

(Sah)

[crosslink_1]