Bos BUMN Tewas Terkena Ledakan Ponsel

Reporter : Rizki Astuti
Selasa, 19 Juni 2018 09:15
Bos BUMN Tewas Terkena Ledakan Ponsel
Sekitar 30 persen tubuh korban telah terbakar usai insiden tersebut.

Dream - Pimpinan firma investor milik Kementerian Keuangan Malaysia, Nazrin Hassan ditemukan tewas mengenaskan di kamar pribadinya di Petaling Jaya, Kamis 14 Juni 2018.

Kabar mengenai meninggalnya CEO Cradle Group tersebut mengejutkan sejumlah pihak di Negeri Jiran. Beberapa orang mengutarakan beragam spekulasi mengenai penyebab kematiannya.

Kini, pihak Cradle Group mengkonfirmasi bahwa Nazrin Hassan tewas akibat terkena serpihan handphone yang meledak saat pengisian baterai. Demikian seperti dikutip dari The Star Malaysia, Minggu 15 Juni 2018.

Selain membunuh Nazrin, handphone yang meledak itu juga menyebabkan kebakaran pada kamar tempat korban ditemukan tewas.

" Pemeriksaan post-mortem menyimpulkan bahwa penyebab kematian adalah komplikasi yang disebabkan oleh luka akibat handphone yang meledak saat proses pengisian baterai. Handphone itu terletak tepat di sebelahnya (korban)," kata pihak Cradle Group.

Kesimpulan itu menunjukkan bahwa penyebab kematian Nazrin adalah sebuah kecelakaan, sehingga mengesampingkan beragam spekulasi yang sempat beredar tentang kabar tewasnya pria tersebut.

Sebelumnya sempat diyakini bahwa Nazrin meninggal karena menghirup asap beracun saat tidur ketika kamar di rumahnya tiba-tiba terbakar.

Menurut seorang teman keluarga, Nazrin mengeluhkan migrain pada siang hari kejadian dan pergi tidur setelah minum obat. Tak berapa lama, terjadi kebakaran di kamar CEO Cradle Group tersebut.

Dinas Kebakaran setempat mengatakan menerima laporan dari kediaman Nazrin di Mutiara Damansara, Petaling Jaya pada pukul 12.30 siang waktu setempat. Mereka kemudian mengirim dua mobil pemadam dan 14 petugas ke lokasi kejadian.

Mereka tiba pukul 12.46 siang dan api padam beberapa menit kemudian pada 12.53 siang.

Kepala Kepolisian Diraja Malaysia Wilayah Petaling Jaya, Mohd Zani Che Din mengatakan kepada The Star pada hari Kamis bahwa usai pemadaman, petugas menemukan satu korban tewas yang diketahui sebagai Nazrin Hassan.

Sekitar 30 persen tubuh korban telah terbakar usai insiden tersebut. Di sisi lain, pihak kepolisian dan otoritas Malaysia masih merampungkan proses pemeriksaan tewasnya Nazrin.

Nazrin meninggalkan istrinya, Samirah Muzaffar, seorang eksekutif senior di Perusahaan Kekayaan Intelektual Malaysia (MyIPO), putra mereka yang masih muda, tiga anak tiri dan seorang putra dari pernikahan sebelumnya.

Liputan6/Rizki Akbar Hasan

1 dari 4 halaman

Misteri Pembunuhan Model Dituding Kekasih Gelap Najib Razak

Misteri Pembunuhan Model Dituding Kekasih Gelap Najib Razak © (Foto: Straitstimes.com)

Dream - Perjalanan hidup mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak sepertinya bakal semakin gelap di masa-masa mendatang.

Setelah kalah dalam pemilihan umum pada bulan Mei 2018, Najib menghadapi tuduhan melakukan korupsi dalam kasus 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Tidak itu saja. Najib kemungkinan akan diperiksa dalam skandal masa lalu yang melibatkan pembunuhan mengerikan seorang model pada tahun 2006 lalu.

Skandal mengerikan itu bermuara pada tuduhan bahwa para pejabat Malaysia menerima suap besar-besaran dalam pembelian kapal selam Scorpene tahun 2002 dari Perancis. Saat itu Najib masih menjadi menteri pertahanan.

Pembelian kapal selam itu melibatkan model Mongolia bernama Altantuya Shaariibuu yang fasih berbahasa Inggris, Perancis, China, dan Rusia.

Saat itu Altantuya menjadi penerjemah dokumen-dokumen antara Kementerian Pertahanan Malaysia dan DCNS selaku produsen kapal selam Perancis itu.

DCNS diduga membayar 'komisi' kepada para pejabat Malaysia senilai lebih dari 114 juta Euro kepada sebuah perusahaan yang dikaitkan dengan Abdul Razak Baginda.

Abdul Razak adalah orang dekat Najib yang menjadi perantara dalam kesepakatan pembelian kapal selam senilai 1,1 miliar dolar AS itu.

Sementara itu, Altantuya, yang disebut-sebut sebagai selingkuhan Abdul Razak, dilaporkan telah melakukan pemerasan dalam kesepakatan pembelian kapal selam tersebut.

Altantuya meminta bayaran tinggi setelah menjadi penerjemah dalam kesepakatan bernilai triliunan tersebut. Namun, pada 19 Oktober 2006, Altantuya dinyatakan hilang.

2 dari 4 halaman

Dibunuh Dengan Kejam

Dibunuh Dengan Kejam © Dream

Dream - Setelah dilakukan pencarian, jenazah Altantuya ditemukan sudah dalam keadaan tidak utuh di sebuah hutan dekat Bendungan Subang di Puncak Alam, Shah Alam.

Penyelidikan menyebutkan, model yang juga seorang ibu dari dua anak itu diculik dan dibunuh secara keji.

Altantuya ditembak dua kali sebelum jasadnya dihancurkan menggunakan bahan peledak jenis C-4 untuk menghilangkan jejak.

Penggunaan C-4 ini menimbulkan kecurigaan karena bahan peledak jenis ini hanya digunakan di kalangan militer.

Selama penyelidikan kematian Altantuya, muncul rumor tak sedap yang menimpa Najib Razak dan istrinya, Rosmah Masor.

Najib diisukan menjalin hubungan asmara dengan Altantuya saat masih jadi analis pertahanan Malaysia di Hong Kong. Ada juga isu yang mengatakan bahwa Rosmah, yang dibakar cemburu, mendalangi pembunuhan model cantik itu.

Semua tuduhan bahwa Najib dan Rosmah terlibat dalam pembunuhan dengan tegas dibantah oleh mantan perdana menteri itu.

3 dari 4 halaman

Pelaku Pembunuhan Tertangkap

Pelaku Pembunuhan Tertangkap © Dream

Dream - Penyelidikan akhirnya mengarah kepada dua bekas pengawal pribadi Najib Razak yaitu Azilah Hadri dan Sirul Azhar Umar.

Kedua oknum polisi itu akhirnya dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan federasi Malaysia pada tanggal 13 Januari 2015.

Sayangnya, kasus ini tenggelam setelah pengadilan di Malaysia menyatakan bahwa Abdul Razak tidak terlibat dalam pembunuhan Altantuya. 

Hal ini justru memunculkan tuduhan baru soal upaya melindungi Najib Razak yang dipromosikan menjadi wakil perdana menteri saat itu.

Sejak itu kasus Altantuya seperti hilang ditelan bumi. Sirul yang didakwa sebagai salah satu pelaku pembunuhan malah melarikan diri ke Australia.

Sebelum dijebloskan ke dalam dipenjara, Sirul berhasil kabur ke Australia pada tahun 2015. Dia sekarang diyakini berada dalam tahanan imigrasi Australia karena visanya sudah habis.

4 dari 4 halaman

Menunggu Nasib Najib

Menunggu Nasib Najib © Dream

Dream - Sirul dianggap sebagai kunci dalam memecahkan kasus tentang siapa sebenarnya aktor intelektual di balik kasus pelik ini.

Selama dalam tahanan Australia, Sirul mengaku siap mengungkapkan 'orang-orang penting' yang memerintahkan pembunuhan tersebut.

" Saya bersedia membantu pemerintah baru untuk menceritakan apa yang sebenarnya terjadi asalkan pemerintah memberi saya grasi penuh," kata Sirul kepada situs berita Malaysiakini.

Tokoh oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, yang dibebaskan dari penjara pekan lalu dan kemungkinan bakal menjadi perdana menteri dalam 2 tahun mendatang, mengatakan kepada AFP pada hari Kamis bahwa Sirul dan rekannya Azilah harus diberikan pengadilan baru.

" Pada saat itu, pengadilan sudah tercemar. Saya tidak tahu sejauh mana Najib terlibat atau tidak. Tetapi dia jelas terlibat dalam beberapa hal," kata politikus 70 tahun itu dalam sebuah wawancara.

Anwar melihat bahwa semua jejak Altantuya saat memasuki Malaysia sebelum kasus pembunuhannya telah dihilangkan. Hal ini pasti melibatkan persekongkolan tingkat tinggi, tambah Anwar.

Dukungan untuk membuka kembali kasus ini juga datang dari Presiden Mongolia, Khaltmaagiin Battulga.

Dia secara khusus mengirim surat kepada perdana menteri yang baru, Mahathir Muhammad, untuk mengungkap kasus ini seadil-adilnya.

(Sah/Sumber: Strait Times)

Beri Komentar