Tas Bermerek Mahal Berjamur Karena Kelamaan Ditinggal Saat Lockdown. (Foto: Facebook Nex Nezeum)
Dream – Sudah lebih dari dua bulan Malaysia memberlakukan lockdown atau karantina wilayah, di mana seluruh pertokoan, tempat hiburan, mall dan tempat sejenisnya ditutup. Warga Malaysia pun dilarang untuk keluar rumah.
Dengan kebijakan karantina wilayah yang baru dikeluarkan oleh pemerintah Malaysia, sebagian masyarakat mulai kembali bekerja seperti keadaan normal. Pertokoan dan mall pun telah membuka gerainya.
Terlepas dari kenyataan bahwa pertokoan dapat melakukan bisnisnya lagi, ketidakaktifan dua bulan lalu jelas telah merugikan beberapa produk bisnis mereka.
Dikutip dari World of Buzz, Senin 11 Mei 2020, baru-baru ini, seorang netizen mengunggah sebuah produk bisnis dari mal lokal yang diduga berlokasi di Sabah, sesaat setelah para karyawan mal kembali bekerja.
Dalam unggahannya tersebut, terlihat bahwa jamur sudah mulai tumbuh di seluruh produk kulit yang berada di dalam mall.

Produk yang berjamur tersebut antara lain sepatu, tas, ikat pinggang dompet dan produk lainnya. Lapisan kulit terluar produk-produk tersebut terah berubah warna dan bergelombang karena dipenuhi dengan jamur. Ini membuat barang dagangan di mall tersebut benar-benar hancur.
Menariknya, barang-barang yang terkena jamur tersebut bukanlah barang abal-abal, melainkan barang dengan harga yang cukup mahal dengan nama brand terkenal.

Dalam salah satu postingan netizen tersebut, terlihat label harga tas yang menunjukan 679 ringgit (Rp2 juta). Harga yang cukup mahal bukan?

Meskipun belum jelas alasan dibalik terjadinya pertumbuhan jamur pada produk-produk mahal ini, beberapa orang berspekulasi bahwa kelembaban mungkin telah mengumpul di udara mal.

Setelah pendingin ruangan dimatikan selama lebih dari dua bulan dan kurangnya perawatan sebelum ditinggalkan, jamur-jamur tersebut tumbuh pada produk di mall.
Dream - Tidak seperti Indonesia yang melakukan 'lockdown' sebagian, Malaysia menerapkan pembatasan sosial yang disebut Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) itu secara menyeluruh dan ketat.
Meski begitu sebagian warga Malaysia yang sebelumnya pulang kampung sudah mulai kembali ke kota tempat mereka beraktivitas setelah pemerintah mulai melonggarkan aturan PKP.
Pulang ke rumah kontrakan yang sudah lama ditinggalkan, seorang warga Malaysia mengalami kejadian yang mungkin tak pernah dilupakan. Dia baru kembali ke tempat kos itu setelah pulang kampung selama dua bulan.
Menurut @adib_ozil, seorang mahasiswa yang kos bersama beberapa teman di rumah kontrakan di Shah Alam, dia memutuskan untuk pulang kampung tepat sebelum PKP secara resmi diberlakukan di seluruh Malaysia.
Lagi pula, saat itu sudah tidak ada kuliah, sehingga tidak banyak lagi hal yang perlu dilakukan di rumah kontrakan.
Tetapi setelah dua bulan mengisolasi diri di rumahnya di Klang, Adib memutuskan untuk kembali ke rumah kontrakan di Shah Alam untuk mengambil beberapa barang miliknya yang dia tinggalkan di sana.
Saat sampai di rumah kontrakannya, Adib baru sadar bahwa listriknya telah padam. Kemungkinan besar karena badai petir yang menyebabkan sekring putus.
Adib mungkin menganggap listrik padam adalah hal yang biasa. Tetapi bagaimana dengan lemari es yang mungkin sudah dua bulan tak menyala?
Ketika membuka kulkas, Adib sangat terkejut. Tempat menyimpan makanan dan minuman itu sekarang dipenuhi dengan belatung.
Kinsey :)@adib_ozil2 bulan tak balik rumah, balik rumah perasan suis letrik utama rumah off. Barangkali kene tendang masa kilat. Hasilnya peti ais rumah ..
3,388 Twitter Ads info and privacy
4,425 people are talking about this
Ratusan ribu belatung merayap di bagian dalam pintu lemari es sehingga Adib tak mengetahuinya sejak datang lagi ke rumah kontrakannya itu.
Salah satu teman satu kos berkomentar dengan nada bercanda di postingan Adib di Twitter.
" Kalau mau membersihkan ini semua, kita mungkin perlu memakai Alat Pelindung Diri (ADP) seperti yang dipakai dokter-dokter itu!."
Sumber: World of Buzz
Advertisement
10 Rekomendasi Kado untuk Hari Guru Nasional 2025 yang Membekas dan Bermakna

Mengenal Sinkop Vasovagal yang Diderita Chaeyoung TWICE, Penyakit yang Bikin Pingsan Mendadak

Tak Cuma Soto Banjar, Ini 5 Kuliner Khas Palangkaraya yang Wajib Dicicipi

Rumah Ini Pakai 1.000 Baterai Laptop untuk Sumber Listrik Selama 8 Tahun

Komunitas RAMAH Jadi Simbol Gerakan Anak Muda Aceh


Tak Cuma Soto Banjar, Ini 5 Kuliner Khas Palangkaraya yang Wajib Dicicipi

Kisah Raihan Jouzu, Siswa SMP Ciptakan Bikin Spidol dari Kulit Bawang Putih

12 Rekomendasi Wisata Alam di Aceh yang Bisa Jadi Wish List Liburan Akhir Tahun

Mengenal Komunitas Masyarakat Adat Seberuang di Kalbar: Punya Hutan Terlarang, Jengkolnya Primadona

10 Rekomendasi Kado untuk Hari Guru Nasional 2025 yang Membekas dan Bermakna

Fiki Naki dan Tinandrose Resmi Menikah: Momen Haru, Senyum Bahagia, dan Doa dari Sahabat
