Badai PHK Belum Usai, Induk Usaha TikTok Kembali Pangkas Ratusan Pegawai

Reporter : Okti Nur Alifia
Rabu, 4 Januari 2023 18:12
Badai PHK Belum Usai, Induk Usaha TikTok Kembali Pangkas Ratusan Pegawai
Karyawan di Douyin, TikTok versi China ikut menjadi korban PHK, ditambah lagi dari divisi operasi game dan real estate, menurut sumber yang menolak disebutkan namanya

Dream - ByteDane, perusahaan pemilik platform konten video pendek TikTok kembali meminta ratusan karyawan untuk mengundurkan diri dari perusahaan. Kebijakan perampingan operasional ini diberlakukan untuk semua pegawai di berbagai departemen pada akhir tahun 2022. 

Keputusan manajemen ini membuat pegawai Douyin, TikTok versi China yang memiliki 600 juta akun aktif menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Seorang sumber yang menolak juga menyebutkan langkah serupa dialami divisi operasi game dan real estate.

ByteDance merupakan salah satu penerima pekerja terbesar di sektor teknologi China, dengan lebih dari 100.000 karyawan di seluruh dunia. Sebagai perusahaan private, ByteDance tidak memiliki kewajiban untuk mengungkapkan informasi terkait bisnisnya secara publik.

PHK juga terjadi di Feishu, menurut laporkan media lokal China, Jiemian. Tempat ini dikenal sebagai Lark, salah satu departemen yang paling terpukul, dengan sekitar 10 persen karyawan terkena PHK.

Menurut salah satu sumber, mereka yang di-PHK akan diberi kompensasi berdasarkan jumlah tahun masa kerja, ditambah gaji satu bulan.

1 dari 6 halaman

Di sisi lain ByteDance tetap aktif merekrut karyawan. Ada sekitar 10.000 daftar pekerjaan, yang tertera di situs web perusahaan mulai dari teknik hingga pemasaran. Di kota-kota di seluruh dunia, termasuk Beijing, London, dan Mountain View, California.

Ini bukan pertama kalinya perusahaan yang hampir berusia satu dekade itu melakukan PHK. ByteDance pernah memecat ribuan orang pada tahun 2021 setelah Beijing.

Kemudian pada tahun 2022, perusahaan memangkas ratusan pekerjaan dari operasi video game di Shanghai dan Hangzhou.

(Sah, Sumber: SCMP)

2 dari 6 halaman

Deretan Startup di Indonesia yang PHK Karyawan, Ada Shopee Sampai SiCepat

Dream - Indonesia tak luput dari gulungan badai pemutusan hubungan kerja (PHK). Banyak karyawan, terutama di perusahaan rintisan atau startup yang kehilangan pekerjaan karena dirumahkan.

Terbaru Elevania menutup layanannya. Begitu pula yang terjadi pada e-commerce besar seperti Shopee Indonesia dan JD.ID, mereka masuk dalam daftar perusahaan yang memangkas karyawan.

Tak hanya itu, sekelas perusahaan merger Gojek dan Tokopedia (GoTo) juga memutuskan melakukan PHK. Lalu perusahaan apa saja yang telah melakukan PHK.

3 dari 6 halaman

Elevenia

Situs belanja online Elevania resmi menutup layanannya per 1 Desember 2022. Marketplace yang diluncurkan pada Maret 2014 itu mengumumkan salam perpisahan dalam laman resminya di elevenia.co.id. 

" Efektif per hari ini kami menutup layanan www.elevenia.co.id. Terima kasih telah menjadi mitra kami selama ini," tulisnya. Pengumuman ini tentunya otomatis membuat karyawannya kehilangan pekerjaan.

Shopee Indonesia

Shopee Indonesia memutuskan untuk melakukan PHK pada karyawannya pada Senin, 19 September 2022. Pihak Shopee Indonesia sendiri tidak merinci berapa jumlah karyawan yang terdampak. Kabarnya cukup banyak karyawan yang terkena PHK. 

Namun dalam laporan Bloomberg, rencana Shopee Indonesia melakukan PHK disebut sekitar 3 persen dari total karyawannya.

 

4 dari 6 halaman

JD.ID

Pada bulan Desember ini, JD.ID melakukan PHK dengan memangkas 200 pegawai atau sekitar 30 persen dari pekerja. Keputusan yang diambil ini disebut untuk menjawab tantangan ekonomi global serta pertumbuhan bisnis digital yang sangat cepat.

GoTo

PHK yang dilakukan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) bisa dibilang seperti PHK massal, sebab GoTo telah mengurangi karyawannya sebanyak 1.300 orang atau sekitar 12 persen dari total karyawan tetap pada November 2022.

Ruangguru

Selang beberapa jam dari GoTo, Ruangguru turut melakukan pemangkasan ratusan karyawannya. Tidak diketahui berapa jumlah pastinya, namun iklim pasar global yang memburuk menjadi alasan PHK dilakukan.

5 dari 6 halaman

Sayurbox

Startup di bidang e-grocery melakukan PHK pada bulan Desember ini. Tercatat sebanyak 5 persen dari karyawannya telah diberhentikan kerja. 

Sayurbox mengklaim PHK dilakukan dalam rangka menjadi perusahaan yang mandiri secara finansial dan tumbuh secara berkelanjutan. Disebut berkelanjutan dalam jangka panjang, walaupun di tengah tantangan makro ekonomi global.

SiCepat

Dalam rangka menempuh evaluasi kompetensi karyawan, startup SiCepat yang bergerak di bidang pengiriman barang melakukan PHK dengan 360 karyawannya yang terdampak.

 

6 dari 6 halaman

Zenius

Zenius, startup yang bergerak di bidang pembelajaran pendidikan mengumumkan PHK pada sekitar 800 karyawannya dari Mei hingga Agustus 2022.

Glints

Glints melakukan PHK sebanyak 18 persen dari 1.100 karyawannya atau jika dijumlah 198 orang, dilansir dari Tech in Asia.

Beberapa perusahaan lain yang melakukan PHK diantaranya:

Link Aja, Pahamify, Ajaib, Tokocrypto, Binar Academy, Bananas Indonesia, GrabKitchen, Mamikos, Mobile Premier League, Lummo, TaniHub hingga SIRCLO. 

Beri Komentar