Jokowi: Jangan Sampai Covid-19 Belum Tertangani Sudah Restart Ekonomi

Reporter : Ahmad Baiquni
Senin, 7 September 2020 19:14
Jokowi: Jangan Sampai Covid-19 Belum Tertangani Sudah Restart Ekonomi
Jokowi menekankan aspek kesehatan dalam penanganan Covid-19 harus diprioritaskan.

Dream - Presiden Joko Widodo meminta penanganan Covid-19 dengan memprioritaskan aspek kesehatan. Sangat berbahaya mendahulukan pemulihan ekonomi sementara Covid-19 belum tertangani secara serius.

" Jangan sampai kita urusan kesehatan, urusan Covid-19 ini belum tertangani dengan baik, kita sudah menstarter restart di bidang ekonomi, ini sangat berbahaya," ujar Jokowi, dikutip dari Liputan6.com.

Jokowi mengatakan Pemerintah memang ingin perekonomian pulih secepat mungkin. Namun demikian, dia menegaskan urusan kesehatan harus tetap menjadi yang utama.

" Masalah kesehatan ini harus betul-betul tertangani dengan baik. Karena memang kita ingin secepat-cepatnya restart di bidang ekonomi," kata dia.

Kasus positif Covid-19 di Indonesia terus mengalami penambahan. Pada Minggu, 6 September 2020, tercatat ada 3.444 kasus baru sehingga total kasus positif mencapai 194.109 orang.

Akumulasi pasien sembuh saat ini sebanyak 138.575 orang. Sedangkan total pasien meninggal ada 8.025 orang.

Sumber: Liputan6.com/Lizsa Egeham

1 dari 4 halaman

Jokowi: Hati-Hati, Angka Kematian Akibat Covid-19 Indonesia di Atas Dunia

Dream - Jokowi mengingatkan kepala daerah untuk berhati-hati dan terus berupaya menekan angka kematian akibat Covid-19. Dia meminta semua pihak tidak terlena dengan menurunnya tingkat kematian di Indonesia.

" Untuk kasus meninggal ini hati-hati, untuk case fatality rate di Indonesia meski menurun dari 7,83 (persen) di bulan April menjadi 4,2 (persen) di bulan Agustus," ujar Jokowi, dikutip dari Merdeka.com.

Menurut presiden bernama lengkap Joko Widodo itu, tingkat kematian akibat Covid-19 di Indonesia masih di atas rata-rata dunia yang mencapai 3,36 persen. Sehingga harus diwaspadai para kepala daerah agar tidak kehilangan kendali dalam penanganan Covid-19.

" Ini kita masih punya PR besar untuk menurunkan lagi, karena angka fatality rate di negara kita masih lebih tinggi daripada fatality rate global 3,36 persen. Ini pekerjaan besar kita," kata dia.

2 dari 4 halaman

Angka Sembuh Lebih Tinggi dari Rata-rata Dunia

Meski demikian, Jokowi bersyukur tingkat kesembuhan atau case recovery rate di Indonesia meningkat dari 15 persen pada April menjadi 72,1 persen pada Agustus. Jumlah tersebut melebihi angka rata-rata dunia sebesar 69 persen.

" Jumlah kasus aktif atau masih dalam perawatan juga menurun dari 77 persen di April menjadi 23,69 (persen) di bulan Agustus. Ini lebih baik dari rata-rata dunia yakni 27 persen," ucap Jokowi.

Data terkini per 31 Agustus 2020, kasus positif Covid-19 di Indonesia menjadi 174.496 akibatnya adanya penambahan kasus baru sebanyak 2.743 orang.

Kasus sembuh meningkat menjadi 125.959 orang, menyusul adanya pasien pulih selama 24 jam terakhir sebanyak 1.774 orang. Sedangkan angka kematian menjadi 7.417 akibat adanya kasus baru sebanyak 74 orang.

Sumber: Merdeka.com

3 dari 4 halaman

Jokowi Resmikan Bandara Baru Yogyakarta

Dream - Presiden Joko Widodo hari ini melaksanakan kunjungan kerja di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Beberapa agenda akan dijalani Jokowi, salah satunya peresmian bandara baru Yogyakarta International Airport (YIA) disertai pengoperasioan menara Airnav Indonesia dan sistem peringatan dini tsunami.

Jokowi bertolak dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma pukul 08.30 WIB dengan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1. Pesawat akan mendarat di bandara baru tersebut.

Usai sholat Jumat, Jokowi menyerahkan kembali Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro di Gedung Agung, Istana Kepresidenan Yogyakarta.

Beberapa pejabat mendampingi Jokowi seperti Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Mayjen TNI Suharyanto, dan Komandan Paspampres Mayjen TNI Maruli Simanjuntak.

 

4 dari 4 halaman

Bandara Pengganti Adisutjipto

YIA difungsikan untuk menggantikan Bandara Internasional Adisutjipto. Salah satu alasannya, Bandara Adisutjipto memiliki kapasitas yang kecil dalam menampung pesawat.

Penerbangan dari dan menuju Bandara Adisutjipto kini dialihkan ke YIA mulai 29 Maret 2020. Sementara, Bandara Adisutjipto tetap difungsikan untuk melayani penerbangan domestik dengan pesawat propeler atau bermesin baling-baling.

Bandara baru YIA berdiri di atas lahan seluas 600 hektar dengan pembangunan menelan biaya mencapai Rp6 triliun. Terminal di bandara ini dibangun dengan luar 106.500 meter persegi sehingga dapat menampung penumpang hingga 10 juta per tahun.

Selain itu, hanggar pesawat dibangun denan luas 371.125 meter persegi dan sanggup menampung hingga 28 unit pesawat.

Sumber: Merdeka.com

Beri Komentar