Dream - Kementerian Perdagangan menyadari potensi kekuatan internet dalam memajukan industri fesyen nasional begitu besar. Promosi dari mulut ke mulut dan testimoni para blogger di dunia maya dianggap menjadi kekuatan baru penyebaran fesyen di Tanah Air.
Dalam keterangan persnya, Selasa 5 Mei 2015, Kemendag mendorong terciptanya sinergi antara industri fesyen dengan blogger agar industri fesyen makin mentereng. Dengan promosi melalui media sosial dan sinergi para blogger, Kemendag meyakini ekspor produk fesyen makin meningkat.
“ Promosi word of mouth (dari mulut ke mulut) dan testimoni melalui internet khususnya oleh blogger dapat menjadi salah satu alat keberhasilan pemasaran bisnis fesyen. Hal ini juga didukung tingginya pengguna internet di Indonesia,” ungkap Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia, Simon Zelotes.
Hasil riset E-Marketer menyatakan bahwa pengguna internet di Indonesia tahun 2014 mencapai 83,7 juta dan diperkirakan akan terus meningkat menjadi 112 juta pada 2017 atau menempati posisi ke-5 di dunia.
" Ini peluang besar dalam mempromosikan dan meningkatkan pemasaran
produk fesyen Indonesia melalui kolaborasi pelaku usaha dan pecinta fesyen," kata Simon Zelotes.
Dengan potensi baik dari sisi desainer yang kreatif dan keberagaman budaya yang menjadi sumber inspirasi, Simon yakin kolaborasi yang lebih besar antara desainer dan blogger akan sukses mengamankan pasar dalam negeri dan mempromosikan produk fesyen Indonesia ke luar negeri.
Berdasarkan data ekspor Kemendag, Pada 2014 nilai ekspor produk fesyen Indonesia mencapai USD 13,93 miliar. Dari nilai tersebut, ekspor pakaian jadi menyumbang pangsa terbesar selama 2014, yaitu 55,15%
senilai USD 7,68 miliar, diikuti alas kaki USD 4,1 miliar, dan perhiasan USD 2,13 miliar. Dilihat dari tren pertumbuhannya, ekspor produk fesyen selama periode 2010-2014 mengalami pertumbuhan positif sebesar 8,27% per tahun.
Adapun negara tujuan ekspor fesyen Indonesia tahun 2014 adalah Amerika Serikat dengan nilai USD 4,9 miliar (35,64%), Jepang USD 942 juta (6,76%), Jerman USD 827 juta (5,94%), Uni Emirat Arab USD 657 juta (4,72%), dan Afrika Selatan USD 596 juta (4,28%).
Dengan penambahan jalur perdagangan melalui dunia maya ini, Kemendag bercita-cita menjadikan produk fesyen Indonesia bisa menjadi yang terdepan di kawasan regional, bahkan di tingkat global.
Advertisement
Bikin Syok, Makan Bakso Saat Dibelah Ternyata Ada Uang Rp1000
Kemenkeu Siapkan Rp20 Triliun untuk Hapus Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan
5 Komunitas Olahraga di Decathlon Summarecon Bekasi, Yuk Gabung!
Fakta Unik di Ethiopia yang Kini Masih 2018 Meski Dunia Sudah Tahun 2025
Belajar Sejarah Nggak Lagi Boring Bareng Komunitas Jelajah
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Bikin Syok, Makan Bakso Saat Dibelah Ternyata Ada Uang Rp1000
Kemenkeu Siapkan Rp20 Triliun untuk Hapus Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan
5 Komunitas Olahraga di Decathlon Summarecon Bekasi, Yuk Gabung!