Tiga Kunci Optimalisasi Wakaf Berkelanjutan

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Minggu, 15 Agustus 2021 16:01
Tiga Kunci Optimalisasi Wakaf Berkelanjutan
Apa saja?

Dream – Pemerintah terus mendorong optimalisasi wakaf yang berkelanjutan. Wakil Presiden, Ma’ruf Amin, menyebut ada tiga kunci untuk memaksimalkan wakaf.

Dikutip dari laman Bank Indonesia, Jumat 13 Agustus 2021, kunci yang pertama, peningkatan literasi wakaf kepada masyarakat. Dia menilai literasi masyarakat yang rendah berdampak kepada realisasi wakaf dan persepsi yang keliru tentang wakaf.

“ Untuk itu, perlu lebih gencar melakukan sosialisasi dan edukasi, khususnya kepada generasi milenial,” kata dia dalam acara Gerakan Sadar Wakaf dengan tema “ Sumatera Berwakaf 2021" sebagai rangkaian acara Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Sumatera yang digelar oleh BI Provinsi Riau.

Ke dua, lanjut dia, teknologi digital diperlukan untuk mengelola wakaf. Perkembangan teknologi dan pandemi mengubah kebiasaan menjadi berbasis digital.

“ Melalui pemanfaatan teknologi digital, pengelolaan wakaf menjadi lebih mudah dan transparan serta terjaga akuntabilitasnya,” kata dia.

Ma’ruf melanjutkan, SDM yang kompeten diperkukan di bidang wakaf. Hal ini bertujuan agar pengelolaan wakaf lebih profesional dan kepercayaan publik terus terjaga.

1 dari 4 halaman

Dua Aspek Lainnya

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengatakan, ada dua aspek lain untuk mewujudkan optimilisasi gerakan wakaf yang berkelanjutan. Pertama, kemampuan dalam merancang, mendesain dan mengimplementasikan proyek-proyek ekonomi keuangan syariah, yang meliputi pengelolaan, penyaluran kepada penerima manfaat serta penghimpunan dana yang dapat dipercaya dan memenuhi prinsip syariah dalam pelaksanaannya.

“ Ke dua, kemampuan merancang struktur pembiayaan proyek, dengan menggabungkan kepentingan wakaf dan komersial, sebagai bentuk integrasi keuangan komersial dan sosial,” kata Perry.

Sementara itu, Gubernur Provinsi Riau, Syamsuar, menambahkan pengembangan Islamic Social Finance, khususnya wakaf adalah fokus utama sebagai salah satu alternatif instrumen selain APBD untuk meningkatkan kemampuan anak-anak muda Riau, kesejahteraan masyarakat dan pengurangan kemiskinan. Gerakan Riau Berwakaf pada 3 Agustus 2021 berhasil mengumpulkan dana wakaf lebih dari Rp600 miliar.

Selain jumlah nominal yang cukup besar, hal yang menarik dari pelaksanaan Riau Berwakaf 2021 adalah keberhasilan mengajak lebih dari 4 ribu milenial sebagai wakif baru yang melakukan wakaf uang secara digital.

2 dari 4 halaman

BWI Permudah Masyarakat Jadi Nazhir Wakaf Melalui Aplikasi Ini

Dream – Badan Wakaf Indonesia (BWI) mempermudah masyarakat untuk mendaftar sebagai nazir. BWI merilis aplikasi e-services pendaftaran nazhir.

Melalui aplikasi ini, BWI juga bisa memperkuat tata kelola dan integrasi data wakaf nasional untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan wakaf.

 

 

“ Transformasi digital telah menjadi program strategis BWI saat ini, dan peluncuran aplikasi e-services ini dapat semakin menguatkan layanan dan tata kelola wakaf nasional,” kata Ketua BWI, Mohammad Nuh, di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis 1 Juli 2021.

Melalui aplikasi e-Services Pendaftaran Nazhir, lanjut dia, BWI ingin meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan wakaf. Dengan begitu, kepercayaan masyarakat terhadap BWI dan seluruh nazhir yang ada akan semakin tinggi.

Di samping itu aplikasi e-service ini adalah bagian penting dari proses membangun sistem integrasi data wakaf nasional.

3 dari 4 halaman

Begini Cara Aksesnya

Aplikasi e-Services Pendaftaran Nazhir yang dapat diakses melalui link layanan.bwi.go.id ini. Selain memudahkan masyarakat yang akan mendaftar sebagai nazhir, aplikasi itu juga menyediakan layanan pendataan harta benda wakaf.

Layanan ini mewajibkan para nazhir yang sudah terdaftar untuk menginput data harta benda wakaf yang telah diterima secara berkala. Dengan demikian, update data penghimpunan harta benda wakaf secara nasional dapat diketahui dengan cepat dan akurat.

Ke depan, aplikasi e-Service ini akan dikembangkan untuk membuat tata kelola wakaf nasional semakin baik dan transparan. Beberapa fitur yang akan menyusul segera adalah laporan bulanan dan laporan enam bulanan nazhir, usulan ruislag, aplikasi akuntansi nazhir serta fitur aduan nazhir dan masyarakat.

Pada kesempatan yang sama, juga diadakan Simbolisasi Nota Kesepahaman (MoU) antara Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah dan Badan Wakaf Indonesia tentang Pengembangan Ekosistem Wakaf Nasional. Serta Simbolisasi Nota Kesepahaman (MoU) antara Badan Wakaf Indonesia dan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya tentang Kerjasama di Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat.

4 dari 4 halaman

Wapres Dorong Bank Wakaf Mikro Menjamur di Pondok Pesantren

Dream – Wakil Presiden, Ma’ruf Amin, mendorong Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengembangkan bank wakaf mikro (BWM) di pesantren-pesantren di banyak daerah. Ma’ruf menilai lembaga keuangna mikro syariah (LKMS) dapat berperan memberikan permodalan bagi masyarakat kecil yang belum mendapatkan akses keuangan formal.

“ Keberadaan BWM ini diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan,” kata dia saa peresmian BWM Pondok Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, Jawa Barat, dikutip dari keterangan tertulis OJK, Selasa 8 Juni 2021.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, mengatakan BWM merupakan platform bagi pondok pesantren untuk mengoptimalkan peran dakwah ekonomi. Kerja sama BWM dengan Balai Latihan Kerja (BLK) di Pondok Pesantren Cipasung, bisa menjadi inkubator dalam menciptakan dan meningkatkan kapasitas bagi usaha mikro masyarakat, melalui dukungan pendanaan dan pendampingan usaha.

 

 

“ Kami mengharapkan BWM di Pondok Pesantren Cipasung ini memberikan manfaat kesejahteraan yang sebesar-besarnya kepada masyarakat di sekitar pesantren dan dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah,” kata dia.

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, juga menyambut pendirian BWM yang diyakini sesuai dengan tujuan BLK inkubator kewirausahaan. “ Jadi, kolaborasi ini patut dikembangkan. OJK menyediakan pembiayaan yang bisa mendukung alumni BLK yang menjadi wirausahawan,” kata dia.

Sekadar informasi, hingga Juni 2021, ada 61 BWM di berbagai daerah yang telah mendisitribusikan pembiayaan senilai total Rp67,4 miliar. Pembiayaan ini disalurkan kepada lebih dari 45 ribu nasabah.

Beri Komentar