Lulusan Baru Memerlukan Jaringan Untuk Merintis Karier. (Foto: Shutterstock)
Dream – Membangun networking atau jejaring profesional merupakan hal penting saat Sahabat Dream memasuki dunia kerja. Hal ini menyangkut kepada reputasi dan juga tuntutan kerja yang membutuhkan relasi luas.
Dikutip dari Karir.com, Rabu 17 Juli 2019, membangun relasi tak harus ketika kamu masuk dunia kerja. Kamu bisa menjalinnya ketika masih duduk di bangku kuliah.
Koneksi ini bisa dicari dengan mengikuti berbagai macam kegiatan yang bisa dilakukan ketika masih berada di bangku kuliah. Misalnya dengan mengikuti kegiatan UKM atau juga kegiatan himpunan.
Cara lain yang bisa digunakan adalah dengan mengikuti kegiatan workshop atau juga volunteering yang biasanya banyak dibuka untuk mahasiswa.
Membangun networking memang tidak mudah terutama bagi fresh graduates. Tetapi, kamu juga tidak perlu buru-buru dalam membuat networking ini karena jalan karier setiap orang pun pasti berbeda-beda.
Untuk langkah awal untuk membangun networking adalah dengan menentukan tujuan dari membuat networking itu sendiri. Jika dari kamu hanya berniat untuk gaya-gayaan saja, tapi bisa memanfaatkan dengan baik maka akan percuma.
Buatlah tujuan networking yang akan kamu buat dengan jelas misalnya untuk menjadi mentor, melakukan kegiatan khusus dan sebagainya. Setelah itu kalian bisa mencari orang-orang yang menurut kalian sesuai dengan tujuan tersebut.
Bukalah selebar mungkin pintu networking yang kalian buat karena semakin banyak akan semakin bagus.
Tetapi tetaplah berpatokan pada tujuan awal tadi sehingga networking yang kamu buat tidak memiliki deviasi yang baik. Sebelum kalian berusaha untuk mendekati orang tertentu, sadarlah dengan cara bersikap kita untuk mendekati orang tersebut.
Sikap saat kita dengan networking yang satu tingkat dengan tingkatan yang lebih atas atau bawah tentunya harus berbeda.
Treatment inilah yang nantinya bisa menentukan sejauh mana networking yang kita buat akan bernilai. Memang kita tidak bisa berharap semua orang akan berlaku baik dan bisa menerima kita apa adanya. Setidaknya jika kamu berbuat baik dan sopan, kamu sudah mendapatkan penilaian yang cukup baik dari orang tersebut.
Memanfaatkan networking dalam karier memang tidak bisa seenaknya. Karena menyangkut persoalan dan kebutuhan orang lain juga yang tidak bisa dihindari.
Tetapi hal ini akan menjadi mudah saat kamu dan networking yang kamu miliki memiliki tujuan yang sama. Carilah orang-prang yang memiliki pekerjaan atau kesenangan yang sama akan suatu hal. Buatlah grup yang lebih kecil dari networking yang kamu punya dan mulailah untuk mengemukakan ide yang kamu punya.
Seluruh proses tadi tentunya memang tidak mudah dan membutuhkan banyak kepercayaan diri. Tidak perlu tergesar harus memiliki jaringan profesional yang banyak dengan waktu yang singkat. Mulailah secara perlahan dan bertingkat tetapi pastikan kamu melakukannya sejak awal karier sehingga jaringan yang kamu buat bisa bertahan lebih lama.
Dream – Mencari pekerjaan memang bukan perkara mudah, termasuk untuk fresh graduate. Peluang kerja untuk lulusan baru sebenarnya terbuka lebar karena banyak dibutuhkan perusahaan. Namun, tak sedikit lulusan baru yang kesulitan menemukan pekerjaan karena kesalahan sepele.
Dikutip dari Karir.com, Senin 22 April 2019, ada tiga kesalahan yang dilakukan oleh lulusan baru. Pertama, kandidat tak bisa dihubungi. Kesalahan yang paling mudah dan yang sering dilakukan oleh fresh graduate adalah nomor yang tak bisa dihubungi.
Pencari kerja baru terkadang lupa memperbarui nomor kontak aktif yang bisa dihubungi oleh perekrut. Sebelum mengirim lamaran, pastikan juga menyertakan nomor aktif dan biasa digunakan. Pastikan juga smartphone bisa dihubungi setiap saat agar peluang kerja tidak terlewat begitu saja.
Ke dua, mengirim lamaran tanpa perkenalan diri. Pada era digital, sudah banyak situs job portal yang mempermudah untuk lamar kerja.
Namun, tak sedikit perusahana meminta pelamar untuk mengirimkan lamaran dalam bentuk e-mail secara langsung. Kesalahan lain yang terjadi adalah mengirim lamaran tanpa perkenalan dan informasi sama sekali.
Pelamar hanya mengirimkan CV tanpa memberikan informasi apa pun di dalam e-mail. Ini akan membuat perekrut bingung untuk memproses lamaran dan menganggapnya sebagai e-mail kaleng tanpa tujuan yang jelas.
Kalau ingin mengirim lamaran lewat e-mail, pastikan ada kalimat pengantar dan tujuan e-mail itu dikirimkan.
Tuntutan kerja yang tinggi membuat pelamar fresh graduate melamar tanpa melihat kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Sebenarnya, ini sah-sah saja dilakukan.
Tapi, harus disadari bahwa perusahaan membuat lowongan pekerjaan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Pihak perusahaan tentunya tidak ingin mengambil risiko mengambil kandidat yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Hal ini bisa berakibat kepada pencapaian hasil yang tidak maksimal bahkan bisa menimbulkan kegagalan bisnis.
Oleh karena itu, kalau merupakan seorang fresh graduate dan sedang mencari kerja, usahakanlah kamu melamar di posisi yang sesuai dengan profil yang dimiliki. Kecuali, jika lowongan itu terbuka untuk berbagai jurusan dan tak mematok kualifikasi khusus.
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Ditagih Janji Rp200 Juta oleh Ibu Paruh Baya, Ivan Gunawan: 'Mohon Jangan Berharap Bantuan Saya'
Bukan Hanya Terkenal, Ellips Buktikan Diri Paling Dicintai Konsumen Lewat Penghargaan YouGov
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta