Survei: Masih Banyak Orang RI Belum Paham Keuangan Syariah

Reporter : Syahid Latif
Rabu, 1 Februari 2017 14:44
Survei: Masih Banyak Orang RI Belum Paham Keuangan Syariah
Tingkat literasi atau pemahaman masyarakat pada keuangan syariah masih lebih rendah dari tingkat inklusi.

Dream - Pemerintah punya pekerjaan besar untuk mengenalkan keuangan syariah ke masyarakat. Hasil survei terbaru mencatat indeks literasi bank syariah di Indonesia baru mencapai 6,63 persen.

Indeks literasi ini menunjukan seberap besar pemahaman masyarakat terhadap bank syariah termasuk produk dan layanannya.

Direktur Penelitian, Pengembangan, Pengaturan, dan Perijinan Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Deden Firman menganggap kesenjangan antara inklusi bank syariah dan tingkat literasi menjadi peluang bagi pelaku usaha ini untuk menawarkan berbagai produk.

" Saat ini sebagian besar nasabah hanya menggunakan produk lama seperti tabungan dan pembiayaan mikro, namun mereka belum terlalu kenal dengan produk turunan seperti deposito dan bank notes," ujarnya dikutip Dream dari laman salaamgateway, Rabu, 1 Februari 2017.

Deden berharap, nasabah bisa semakin paham dan mengakses lebih banyak produk bank syariah untuk mendorong pangsa pasar dari aset keuangan syariah.

Data OJK menunjukan, total aset bank syariah bertahan di level Rp 340 triliun, atau hanya 5 persen dari aset perbankan di Indonesia. Posisi ini masih jauh dari target jangka menengah pemerintah berkisar 9-12 persen.

Secara umum, tingkat literasi syariah berada di level 8,11 persen, sementara tingkat inklusi syariah ada di level 11,06 persen. Industri perbankan syariah mencatat indeks literasi tertinggi 6,63 persen, diikuti asuransi syariah (takaful) 2,51 persen, pegadaian syariah 1,63 persen dan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) 0,24 persen.

Di sisi inklusi, bank syariah juga mencatat nilai indeks tertinggi tertinggi 9.61 persen, diikuti takaful 1,92 persen, gadai 0,71 persen, dan IKNB 0,24 persen.

Masyarakat di Jawa Timur mencatat tingkat literasi tertinggi sebesar 29,35 persen. Sementara Aceh mencatat tingkat inklusi 41,45 persen, diikuti Maluku 24,73 persen.

“ Ini bukan berarti wilayah dengan tingkat literasi tertinggi akan mencatat tingkat inklusi lebih baik," ujar Deden.(Sah)

Beri Komentar