Demam Turban Modis Landa Wanita Arab

"Cara mengenakan hijab terbaru telah menjadi fenomena global,"

Dream - Demam mode kerudung modis pelan-pelan mulai melanda wanita Arab. Aksesori wanita yang ingin menutup rambutnya kini semakin gaya dan menjadi alternatif para pemakai hijab.

" Cara mengenakan hijab terbaru telah menjadi fenomena global," kata Profesor Fesyen dari Hariot Watt University di Dunia, Lezley George seperti dikutip laman english.arabiya.net, Minggu, 12 Oktober 2014.

George menilai, gaya kerudung modern ini dianggap kombinasi dari para wanita yang ingin tetap tampil muslimah sekaligus bergaya.

Banyaknya variasi gaya kerudung merupakan satu alasan yang membuat para wanita menyukai tren ini.

" Apa yang dicari wanita dari kerudung ini bersifat umum yaitu bagaimana bisa mengubah gaya sekaligus bersifat lebih personal," katanya.

Sara Adel, bloger fesyen sekaligus desainer digital yang tinggal di Dubai mengatakan gaya kerudung hijab memberikan lebih banyak gaya penutup kepala khususnya di kala cuaca panas.

" Pada suatu waktu, saya harus difoto diluar ruangan dan ini rasanya melegakan kala mengenakan di tengah cuaca terik," ujar Adel.

Seperti Adel, produser telebisi Jihad M'nasria juga mengatakan kerudung merupakan pilihan utamanya kala harus berlama-lama berada di luar ruangan.

" Saya melihatnya sangat praktis sekaligus chic," kata Jihad.

Dia mengaku telah menggunakan hijab sejak berusia 13 tahun dan bosan dengan gaya-gaya yang sudah kerap dipakainya.

Meski tren kerudung modis ini sudah banyak menjalar di kalangan wanita Arab, perdebatan juga semakin ramai.

Kalangan yang menolak menganggap kerudung modis ini tak bisa dianggap sebagai pakaian Islami.

" Beberapa menganggapnya tak cukup sederhana karena tak ada beberapa penutup kepala yang menonjolkan leher," kata George.

Untuk menyiasati adanya tanggapan miring, Ashraf mengatakan para wanita bisa mengenakan kain yang menutup leher dan telinga. (Ism)