Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Sakit maag merupakan penyakit lambung yang sangat menyiksa. Perut terasa nyeri, kembung, bahkan hingga membuat tubuh gemetar. Penyakit ini termasuk gangguan kesehatan yang banyak menyerang kaum muda di usia produktif.
" Sakit maag itu sangat mempengaruhi kualitas hidup kita. Untuk itu kenali gejalanya dan segera konsultasi untuk mencari solusi," kata dr. Helmin Agustina Silalahi, Medical Manager Consumer Health PT Kalbe Farma Tbk dalam peluncuran program #SobatPerih antara Promag dan Fore Coffee, di Citywalk Sudirman, Jakarta Selatan pada Rabu 12 Februari 2020.
Apa saja gejala sakit maag? Pertama, perut terasa kembung dan mudah sekali merasa kenyang. Kondisi ini dialami berkali-kali.
" Habis makan kok rasanya perut kembung ya, itu sudah termasuk sakit maag," ucap dr. Helmin.
Ia menambahkan jika sudah makan siang tepat waktu tetapi baru makan sedikit sudah kenyang padahal sebelumnya belum makan apa-apa, hal tersebut juga patut diwaspadai.
Gejala tersebut timbul karena jadwal makan yang tak teratur.
Gejala kedua yaitu nyeri dan rasa terbakar di ulu hati. Hal tersebut juga merupakan gejala maag dan bisa timbul kapan pun.
" Nyeri ulu hati ini sudah disepakati oleh ahli-ahli gastroenterologi di seluruh dunia," ujar dr. Helmin.
Sebanyak 70% penyakit maag disebabkan oleh lifestyle atau gaya hidup seseorang. Dokter Helmin juga menjabarkan gaya hidup yang menjadi pemicu sakit maag. Antara lain wisata kuliner terus menerus saat traveling.

" Mungkin makanannya gak masalah, tapi lambung kita yang terlalu sensitif jadi bisa timbul sakit maag saat mencoba makanan-makanan baru," kata dr. Helmin
Selain itu, kaum muda produktif juga banyak bekerja lembur atau overtime. Kebiasaan ini berdampak langsung pada lambung.
" Lembur juga merupakan faktor pemicu maag tanpa disadari, mungkin dia berpikir makan sudah teratur dan gak minum kopi, tapi ujung-ujungnya overtime bikin stres juga," ucap dr. Helmin.
Banyaknya pekerjaan dan padatnya kegiatan sehari-hari bikin kamu jadi makan terlambat atau malas makan. Pola makan yang buruk dapat berdampak pada lambung.
" Secara natural tuhan sudah menyiapkan jam biologis untuk kita, jam makannya dan tiga kali sehari itu harus kita turutin, karena dengan kita makan rutin, asam lambung kita juga keluarnya rutin," ujar dr. Helmin.
Ia menambahkan, jika kita melewatkan makan asam lambung akan membuat perut kita terluka karena tidak adanya makanan yang masuk ke lambung. Selain itu, saat ini banyak kedai kopi bermunculan di Indonesia, keinginan minum kopi meningkat.
" Sebanyak 60% penderita maag sensitif terhadap kopi, artinya tak semua orang minum kopi langsung sakit maag," kata dr. Helmin.
Promag meluncurkan Maag Meter untuk mengetahui gambaran penyakit maag. Bagi kamu yang penasaran langsung cek di Twitter Sobatperih dan hasilnya bisa dikonsultasikan lebih lanjut ke dokter.
Laporan: Raissa Anjanique Nathania
Dream - Maag termasuk penyakit yang umum terjadi pada para pekerja kantoran. Terutama mereka yang kerap telat makan. Salah satu gejala maag yang sering tak disadari adalah sesak nafas.
Banyak orang bahkan mengira sesak napas yang dialaminya merupakan tanda penyakit jantung. Padahal bisa jadi dipicu adanya masalah di lambung. Maag memang bisa memicu rasa nyeri bukan hanya di bagian perut, tapi juga dada dan membuat sesak.
Rasa nyeri tersebut disebabkan refluks isi lambung atau GERD (gastroesophageal reflux disease) berulang ke arah kerongkongan dan menyebabkan rasa panas di belakang dada.
" Sering sekali orang merasa sesak nafas atau sakit di dada sebagai penyakit jantung. Padahal, keduanya jelas berbeda dan tidak berhubungan," ujar Hendra Nurjadin, dokter spesialis penyakit dalam, di Jakarta, Jumat 29 Maret 2019.
Rasa sesak yang dirasakan ketika sakit maag dan jantung koroner pun berbeda. Biasanya pada maag, sesak disertai rasa perih di lambung.
" Sesak karena sakit maag biasanya seperti napasnya terasa kurang panjang dan perih dari area perut hingga kerongkongan. Sedangkan sesak karena jantung bisa sampai 'ngos-ngosan', berat di dada atau seperti tertindih," jelasnya.
Sakit di dada atau sesak nafas juga bukan indikasi parahnya penyakit lambung yang diderita seseorang. Hal tersebut sangat wajar dirasakan.
" Gangguan pencernaan bagian atas seperti esofagus, lambung serta usus dua belas jari dan mengganggu organ lain, biasa disebut dispepsia. Karena organ tersebut berdekatan dengan jantung, paru dan sebagainya," ungkap dr. Hendra.

Jika mengalami maag, bisa mengonsumsi obat maag yang banyak di pasaran. Perbaiki pola makan dan pilih makanan yang tidak memicu asam lambung berlebih, seperti pedas, asam, kopi, cokelat, teh pekat serta yang berlemak maupun berminyak.
" Kalau dengan cara itu tidak sembuh-sembuh juga selama beberapa hari hingga 2 minggu, sebaiknya diperiksakan ke dokter," tutupnya.
Advertisement
Belajar Lebih Dalam Wastra Nusantara Bersama Komunitas Pemuda Berkain

Film Abadi Nan Jaya Zombienya Indonesia: Sinopsis, Daftar Pemain, dan Link Streaming

Mengenal Pewarna Karmin Berbahan Dasar Serangga, Apakah Halal?

Kenalan dengan CX ID, Komunitas Customer Experience di Indonesia

Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget
