Lebih Suka Pakai Masker Kain? Pastikan Sesuai Standar WHO

Reporter : Mutia Nugraheni
Kamis, 28 Januari 2021 19:48
Lebih Suka Pakai Masker Kain? Pastikan Sesuai Standar WHO
Dalam memilih masker kain, kita juga harus cermat agar perlindungannya optimal.

Dream - Kasus Covid-19 di Indonesia belum ada tanda penurunan, justru meningkat terus setiap harinya. Perubahan perilaku dalam masyarakat merupakan faktor yang sangat berperan untuk mencegah penularan.

Salah satu adaptasi perilaku yang kini harus selalu dijadikan kebiasaan adalah menggunakan masker setiap keluar rumah. Baik sendiri maupun bersama keluarga. Untuk masyarakat biasa, bisa menggunakan masker kain.

Dalam memilih masker kain, kita juga harus cermat agar perlindungannya optimal. Organisasi Kesehatan Dunia/ World Health Organization (WHO) memiliki sejumlah rekomendasi penting dalam hal pemilihan masker kain.

Dikutip dari WHO.int, pastikan menggunakan masker kain yang memiliki tiga lapis perlindungan. Periksa filtrasi, sirkulasi udara, dan kesesuaian saat memilih masker kain.

Terdiri dari lapisan dalam yang terbuat dari bahan penyerap, seperti katun. Lalu lapisa tengah bahan non-penyerap bukan tenunan, seperti polipropilena. Untuk lapisan terluar sebaiknya terbuat dari bahan non-penyerap, seperti campuran poliester atau poliester murni.

Saat dipegang harus nyaman dan pengaitnya harus bisa disesuaikan dengan kondisi kepala dan telinga. Ada beberapa bentuk masker kain baik yang standar maupun duckbill. Cari yang paling pas di hidung, pipi, dan dagu.

Pastikan bagian tepi masker melekat dengan baik dan tidak bergeser saat kita berbicara. Pasalnya, udara yang terpapar virus bisa masuk melalui tepi masker. Jadi perhatikan betul lapisan, perlindungan dan kenyamanan saat memilih masker kain.

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

1 dari 4 halaman

Sedang Mencari Masker Medis Berkualitas? Perhatikan Angka BFE

Dream - Masker saat ini jadi kebutuhan dasar saat kita beraktivitas di luar rumah. Tentunya demi melindungi diri dan orang lain dari penularan virus Covid-19. Ada masker kain dan masker sekali pakai atau masker grade medis.

Bila Sahabat Dream ingin membeli masker medis atau masker sekali pakai, cari yang memiliki keterangan BFE atau bacterial filtration efficiency. Dikutip dari bsn.go.id, BFE adalah efektivitas material masker medis dalam mencegah lewatnya bakteri aerosol serta dinyatakan dalam persentase dari jumlah yang tidak menembus material masker medis pada laju alir aerosol yang ditetapkan.

Apresiasi Moeldoko Atas Distribusi 20 Juta Masker Medis Group Aice

Persyaratan mutu masker medis juga dilihat dari differential pressure, yaitu menunjukkan tingkat permeabilitas udara dari masker. Diukur dengan menentukan perbedaan tekanan di masker dalam kondisi aliran udara, suhu dan kelembapan tertentu. Differential pressure merupakan indikator " kemampuan bernapas" dari masker.

“ Dengan kata lain, differential pressure adalah indikator seseorang nyaman bernapas atau tidak menggunakan masker juga dihitung dalam standar ini,” ujar Wahyu Purbowasito, Direktur Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal BSN (Badan Standardisasi Nasional).

 

2 dari 4 halaman

Terkait persyaratan mutunya, indikator untuk pengujian BFE adalah pada tipe I, ≥95%, pada tipe II ≥98%, tipe IIR ≥98% dengan tipe pengujian sesuai dengan SNI EN 14683 Annex B. Dengan demikian, masker medis memiliki daya filtrasi yang lebih tinggi dibanding masker kain.

Masker bedah atau biasa dikenal dengan masker medis, memiliki 3 lapisan. Masker ini bisa memfiltrasi bakteri dengan tingkat filtrasi tinggi. Sebelum beredar di masyarakat, masker bedah harus diuji sesuai SNI yang berlaku, baru mendapatkan izin edar.

Usahakan untuk mencari masker dengan angka BFE-nya minimal di atas 95. Hal yang juga sangat penting selalu gunakan masker dengan benar yaitu menutup hidung dan mulut saat berada di luar rumah atau bertemu orang.


Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

3 dari 4 halaman

Bahaya Turunkan Masker, Hidung Wajib Ditutup!

Dream - Sudah memakai masker, tapi hanya dikalungkan di leher atau diturunkan. Mulut tertutup, tapi hidung dibiarkan terbuka. Mungkin Sahabat Dream pernah melakukannya saat mengenakan masker.

Hal ini sebenarnya berbahaya, terutama jika berada di kerumunan. Jangan kendor, tetaplah disiplin menggunakan masker dengan benar. Pastikan mulut dan hidung tertutup. Mengapa demikian?

" Virus SARS-CoV-2 hidup di saluran hidung. Saat orang yang terinfeksi mengembuskan napas, mereka melepaskan partikel virus dari hidungnya ke udara. Bahkan tindakan sederhana berupa napas dapat melepaskan partikel virus. Masker membantu menjaga partikel infeksi ini agar tidak terbawa udara dan menjangkau orang lain," ujar Elizabeth Hanes, seorang perawat senir, dikutip dari WebMD.

Mungkin orang-orang yang " setengah menutupi" hidung merasa sehat sehingga mereka menganggap partikel yang keluar dari hidung mereka sama sekali tidak berbahaya, padahal bisa saja sebaliknya. Penelitian juga menunjukkan bahwa masker mengurangi volume kuman yang dihirup termasuk, melindungi pemakainya dari penyakit.

 

4 dari 4 halaman

" Jadi, jika kita membiarkan hidung tidak tertutup, maka akan menghirup lebih banyak partikel dari udara di sekitar dan, menempatkan diri pada risiko lebih besar tertular Covid-19," ungkap Hanes.

Demi Perlindungan Maksimal, Haruskah Stok Masker Medis di Rumah?

Jadi pastikan gunakan masker dengan benar, dengan mulut serta hidung tertutup. Jangan sekali-kali turunkan masker jika berada di ruang publik yang ramai, karena akan sangat berisiko.


Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

Beri Komentar