Dream – Pandemi COVID-19 memberikan efek yang besar terhadap segala aspek kehidupan masyarakat, salah satunya soal kapasitas pelayanan kesehatan yang ada di Indonesia.

Banyak kapasitas rumah sakit yang harus dikurangi dan dokter yang berusia di atas 60 tahun harus mengurangi jam parakteknya, hal ini tentunya menghambat dan mengurangi akses layanan kesehatan.

Kesehatan pastinya jadi perhatian utama bagi seluruh rakyat Indonesia, karenanya mulailah berkembang telemedis untuk membantu akses layanan kesehatan agar tetap bekerja dan berjalan dengan baik, salah satu telemedis tersebut adalah Good Doctor.

“Kami sebagai salah satu pemain telemedis masuk membantu supaya akses layanan kesehatan tetap berlangsung secara baik,” tutur Danu Wicaksana, Managing Director Good Doctor Indonesia pada konfrensi pers peluncuran aplikasi Good Doctor Indonesia, Senin, 1 Maret 2021.

Penggunaan telemedis naik signifikan

Menurut data Katadata, sepanjang 2020, perkembangan telemedis di Indonesia naik sangat signifikan, 6 kali lebih tinggi dibandingkan saat awal pandemi sekitar Maret 2020.

“Perkembangan telemedis membuat Good Doctor juga berhasil tumbuh kira-kira 8 hingga 10 kali (lipat),” lanjut Danu.

Bersama dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Komunikasi Informatika, dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Good Doctor akhirnya meresmikan dan meluncurkan aplikasi Good Doctor pada Senin, 1 Maret 2021.

Terdapat ribuan dokter terbaik

Good Doctor merupakan aplikasi layanan kesehatan secara daring yang di dalamnya terdapat layanan konsultasi, pembelian obat, dan lainnya.

Pada aplikasi Good Doctor juga memiliki mitra segala fasilitas kesehatan di Indonesia, terdapat 2000 lebih partner dari rumah sakit, apotek, dan ribuan dokter-dokter terbaik dari seluruh Indonesia yang siap memberi konsultasi lewat daring.

“Ada ribuan dokter terbaik di seluruh Indonesia, baik dokter umum maupun dokter-dokter sepsialis yang tersebar di 26 departemen spesialisasi yang bisa diakses user dalam aplikasi kita,” Jelas Danu.

Bisa konsultasi online

Good Doctor juga jadi mitra Grab health untuk membantu mengakselerasi transformasi digital dalam beberapa sektor terutama layanan kesehatan sepert drive thru tes PCR.

“Kerja sama Grab health dan Good doctor sudah dimulai sejak 2019, konsep One Doctor for One family yang dimiliki Good Doctor sejalan dengan misi Grab untuk mengakselerasi transformasi digital di berbagai sektor,” jelas Neneng Goenadi, Country Managing Director Grab Indonesia di kesempatan yang sama.

Peluncuran aplikasi ini dilakukan sebagai apresiasi kinerja dan pengorbanan dari seluruh tenaga kesehatan di seluruh Indonesia yang sudah menjadi garda terdepan dalam penanggulangan Covid-19.

“Tenaga kesehatan sudah bekerja siang malam tidak pernah tidur sangat rentan terhadap keletihan baik mental maupun fisik, sehingga kami berharap dengan aplikasi Good Doctor ke depan, kami juga bisa membantu supaya layanan kesehatan bisa lebih accessible dan affordable lebih terjangkau dengan kualitas yang baik,” tutup Danu.

Laporan: Josephine Widya

Bantu Lindung Tenaga Medis Atasi Covid-19 dengan Cara Ini

Dream - Petugas medis serta tenaga kesehatan di Tanah Air pantang menyerah sebelum kasus Covid-19 tuntas. Berjuang keras demi nyawa orang lain, tak sedikit dari mereka gugur di tengah perjuangan tersebut.

Menurut data Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI), sejak Maret hingga Desember 2020 terdapat total 342 petugas medis dan kesehatan yang wafat akibat terinfeksi Covid-19 terdiri dari 192 dokter, 14 dokter gigi, dan 136 perawat.

Sedangkan kasus dokter yang meninggal tanpa infeksi Covid-19 terdiri 101 dokter umum (guru besar), 89 dokter spesialis (7 guru besar), dan 2 residen yang berasal dari 24 IDI wilayah provinsi dan 85 IDI cabang Kota/Kabupaten.

Melihat angka yang terus meningkat, IDI menyerukan agar para petugas medis dan kesehatan diperhatikan dengan melengkapi mereka dengan Alat Pelindung Diri (APD) yang berkualitas. Semua demi proteksi yang optimal saat menjalankan tugas di tengah pandemi COVID-19.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Sebagai bentuk upaya memaksimalkan perlindungan para tenaga medis dan tenaga kesehatan, Good Doctor Technology Indonesia (Good Doctor) bersama Lingkaran Sehat Indonesia (LSI) dan WeCare.id didukung IDI, bekerja sama memberikan donasi bagi para tenaga medis dan kesehatan.

Lewat kerja sama ini, IDI, Good Doctor, LSI, dan WeCare.id bermaksud mengajak masyarakat untuk turut serta mempraktikkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan kebiasaan Mencuci Tangan, Memakai Masker, Menjaga Jarak (3M), serta memanfaatkan telemedis.

Agar mengurangi beban tenaga medis dan kesehatan di fasilitas kesehatan dan menjauhkan masyarakat dari risiko tertular virus.

“ Sungguh menjadi duka mendalam bagi IDI melihat banyak petugas medis dan kesehatan yang gugur di dalam perjuangan melawan pandemi COVID-19. Untuk itu, tidak henti-hentinya kami menyuarakan agar para petugas medis dan kesehatan mendapatkan proteksi yang optimal," ungkap Dr. Daeng M Faqih, Ketua Umum PB IDI pada Rabu, 16 Desember 2020.

" Namun, hal ini tidaklah cukup, karena kontribusi masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan, baik itu anjuran PHBS maupun 3M di manapun mereka berada juga menjadi kunci penting dalam mengurangi kasus COVID-19 di negara kita," tambahnya.

Perhatikan alat proteksi tenaga medis

© Shutterstock

Untuk itu, IDI sangat mengapresiasi kemitraan yang dilakukan Good Doctor, Lingkar Sehat Indonesia, dan WeCare.id yang memerhatikan kebutuhan alat proteksi bagi para tenaga medis dan kesehatan juga konsisten mengedukasi masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan.

Drg. Wahyu Prabowo, Direktur Utama, Lingkar Sehat Indonesia (LSI) turut mengatakan, “ Sebagai institusi pengelolaan manajemen rumah sakit, LSI sangat memahami bagaimana ketersediaan APD bagi tenaga medis di masa pandemi menjadi sebuah hal yang mutlak."

" Karena itu kami sangat mengapresiasi inisiatif Good Doctor dalam memaksimalkan perlindungan kepada para tenaga medis dan kesehatan dengan menggalang donasi masker bedah melalui platform crowdfunding WeCare.id yang nantinya akan disalurkan kepada seluruh petugas medis dan kesehatan di dalam jaringan LSI," jelas Drg. Wahyu.