Terancam, Pangeran Uni Emirat Minta Suaka ke Qatar

Sheikh Rashid menuduh Penguasa UEA, Khalifa bin Zayed Al Nahyan, menjalankan praktik pemerasan dan pencucian uang.

Dream - Salah satu pangeran di Uni Emirat Arab (UEA), Sheikh Rashid bin Hamad al Sharqi, 31 tahun, membelot dan memutuskan memihak Qatar yang merupakan rival negaranya. Dia memutuskan meminta suaka kepada Pemerintah Qatar.

Dilaporkan New York Times, Rashid merupakan putra kedua Emir Fujairah, Sheikh Hamad bin Mohammed Al Sharqi. Hamad sendiri merupakan emir kecil dari kurang sejahtera di antara tujuh emir penguasa UEA lainnya.

Secara mengejutkan, Rashib muncul di Bandara Doha, Qatar pada Senin pagi, 16 Mei 2018. Kepada pejabat Qatar, Rashid mengaku khawatir akan nasibnya lantaran berseteru dengan Emir Abu Dhabi, Khalifa bin Zayed Al Nahyan, yang juga menjabat sebagai Presiden UEA.

Pejabat Kedutaan Besar UEA di Washington DC menolak memberikan komentar atas hal ini.

Rashid merupakan pangeran yang berani mengkritik Pemerintah UEA secara terbuka. Dalam wawancara dengan New York Times, dia menuduh Pemerintah UEA menjalankan praktik pemerasan dan pencucian uang.

Tak hanya itu, Rashid juga berbicara secara mengenai ketegangan di antara para emir yang sebelumnya hanya sebatas bisik-bisik. Menurut dia, para emir membenci kepemimpinan Emir Abu Dhabi, terutama soal intervensi militer UEA ke Yaman.

Penguasa Abu Dhabi, kata Rashid, tidak berkonsultasi lebih dulu dengan enam emir lainnya tentang keputusan mengirim pasukan ke Yaman untuk melawan faksi sekutu Iran.

Di sisi lain, sekelompok kecil pasukan terutama dari Fujairah sudah terlanjur tewas dalam pertempuran. " Ada banyak kematian dari Fujairah dibandingkan kawasan lainnya," ucap Rashid.

Dia juga menuduh Emir Abu Dhabi menyembunyikan jumlah sebenarnya pasukan yang tewas di Yaman.

UEA bersama Arab Saudi, Kuwait dan Bahrain sepakat mengisolasi Qatar. Empat negara tersebut menuduh penguasa Qatar terlibat dalam pendanaan aksi terorisme. (ism)