Dream - Dunia akademis di Indonesia kembali tercoreng. Kali ini, wajah pendidikan dilukai oleh aksi perundungan, bullying, sekelompok mahasiswa universitas swasta kepada F, mahasiswa berkebutuhan khusus.

Dalam aksi perundungan yang direkam dan diunggah akun Instagram @thenewbikingregetan tampak sekelompok mahasiswa merundung F dengan dihadapan para mahasiswa lain.

Para pelaku menamai rekaman video yang dibuat dengan judul 'Lemparan Tong Sampah Maut'.

Menurut akun tersebut, perundungan tidak terjadi sekali saja. Korban hampir setiap hari menerima rundungan oleh teman-teman kampusnya.

"Hari ini xxx (korban) merasa sangat kesal, maka dari itu dia melemparkan tempat sampah ke arah para pembully," kata akun tersebut.

Kakak kandung F yang menghubungi akun @thenewbikingeregetan mengatakan keluarga terkejut melihat aksi perundungan itu. "Mama saya masih menangis karena hal ini," tulis kakak kandung F, Minggu, 16 Juli 2017.

Peristiwa itu langsung mendapat respon dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi (FIKTI) menyayangkan aksi kawan-kawannya.

"Kami mengimbau untuk teman-teman untuk tidak menghakimi individu atau institusi, kami telah berkomunikasi dengan Kemahasiswaan FIKTI Kampus, dan akan segera diselesaikan kasus ini," tulis keterangan BEM FIKTI UG di akun LINE mereka.

Sementara pihak Universitas Gunadarma (UG) berjanji akan melakukan pengusutan internal terhadap insiden rundungan kepada mahasiswanya yang berkebutuhan khusus. 

"Kita sedang kumpulkan data, sidik. Kita data sudah dapat," kata Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Gunadarma, Irwan Bastian, seperti dikutip dari laman Merdeka.com. 

Informasi yang diperoleh dari wakil dekan III FIKTI Gunadarma menyebutkan korban dan pelaku merupakan mahasiswa kelas 1KH01 Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi (FIKTI) Gunadarma. Pihak Dekanat telah menghubungi langsung wali mahasiswa, baik korban maupun para pelaku.

‎"Dan pastinya kita akan tindak lanjutnya dengan peraturan yang berlaku," tegasnya.(Sah)