Camkan! Menkes Peringatkan Kasus Omicron Bisa Naik Tinggi 35-65 Hari ke Depan!
Dream - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, memperingatkan masyarakat untuk waspada dan tak lengah dengan perkembangan kasus Covid-19. Dalam beberapa hari ke depan, Menkes memperkirakan puncak kasus Omicron akan terjadi.
"Antara 35-65 hari ke depan akan terjadi kenaikan cukup cepat dan tinggi, itu yang memang harus dipersiapkan," ujar Budi, disiarkan Sekretariat Presiden.
Prediksi ini didasarkan pada kasus yang terjadi di sejumlah negara, khususnya Afrika Selatan. Menurut dia, sejumlah negara mengalami lonjakan tinggi dalam kurun waktu 35-65 hari.
Budi menyatakan telah menyampaikan laporan tersebut kepada Presiden Joko Widodo. Beberapa negara yang sempat mengalami lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron kini mulai melandai.
"Beberapa negara sudah mengalami puncak kasus Omicron dan puncak tersebut dicapai secara cepat dan tinggi, waktunya berkisar 35-65 hari," kata Budi.
Waspada Dua Bulan ke Depan
Kasus Omicron pertama kali terkonfirmasi di Indonesia pada pertengahan Desember 2021. Awal Januari 2022 mulai muncul kenaikan kasus Covid-19 bersamaan dengan bertambahnya kasus varian Omicron.
Karena itu, Budi meminta masyarakat untuk waspada dalam satu dua bulan ke depan.
"Jadi tergantung kita melihatnya dari mana, Indonesia pertama kali kita terindentifikasi pertengahan Desember tapi kasus kita mulai naik awal Januari," kata Budi.
Beberapa Negara Sudah Alami Puncak
Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan puncak kasus Covid-19 diprediksi terjadi mulai pertengahan Februari hingga awal Maret 2022. Ini didasarkan pada hasil kajian kasus yang terjadi di sejumlah negara.
"Dari hasil trajectory dari kasus Covid-19 di Afrika Selatan, puncak gelombang Omicron (di Indonesia) diperkirakan terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret ini," kata Luhut.
Luhut mengungkapkan beberapa negara sudah melewati puncak kasus Omicron. Seperti di Inggrik, Afrika Selatan, Amerika Serikat, dan Prancis.
Tetapi di beberapa negara lain mulai terjadi lonjakan. Seperti di India, Thailand, dan Filipina.
"Pemerintah akan melakukan berbagai langkah mitigasi agar peningkatan kasus Omicron yang terjadi lebih landai dibandingkan negara lain," kata Luhut.
Pandemi Mulai Genting Dipicu Omicron, Kantor Diminta Tidak WFO 100 Persen
Dream - Pandemi Covid-19 di Indonesia mulai kembali mengkhawatirkan. Kasus Covid-19 terus mengalami kenaikan, salah satunya dipicu varian Omicron.
Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan selalu Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Jawa-Bali meminta mobilitas masyarakat dikurangi. Perkantoran sebisa mungkin tidak menerapkan Work From Office 100 persen.
"Kami mengimbau kalau di kantor tidak perlu 100 persen yang tidak usah 100 persen yang hadir," ujar Luhut, disiarkan Sekretariat Presiden.
Luhut menyarankan perkantoran membuat kebijakan WFO maksimal 75 persen dalam dua pekan ke depan. Tetapi pemberlakuannya diserahkan kepada setiap perkantoran dalam menilai situasi di lingkungannya.
"Jadi diatur saja, lihat situasinya, apa dibikin 75 persen untuk dua minggu ke depan itu saya kira bisa dilakukan asesmen untuk kantor masing-masing," kata Luhut.
Imbauan untuk WFO tidak 100 persen ini, kata Luhut, hanya ditujukan bagi perkantoran. Untuk industri dinilai tidak bermasalah.
"Khususnya kantor, kalau industri saya kira tidak ada masalah," kata Luhut.
Masuk Ruang Publik Diperketat
Selain itu, Luhut menyatakan aktivitas masyarakat di ruang publik akan diperketat. Ditetapkan hanya orang yang sudah divaksinasi lengkap yang boleh masuk ke ruang publik seperti pusat perbelanjaan.
"Hanya yang sudah vaksinasi dua kali dapat beraktivitas di tempat publik," kata dia.
Luhut pun meminta masyarakat yang belum menerima vaksinasi penuh atau doa dosis untuk segera meminta vaksin. Terutama masyarakat yang tinggal di Jawa-Bali.
"Teman-teman yang masih ada berapa juta orang belum vaksinasi dua kali Jawa-Bali supaya segera melakukan ini," kata dia.
Dorong Capaian Vaksinasi
Lebih lanjut, vaksinasi untuk lansia akan terus digenjot. Khususnya di kabupaten kota yang belum mencapai target 70 persen.
"Saya mohon khusus kepada seluruh kepala daerah dan pimpinan daerah yang dosis kedua umum dan lansia masih di bawah 70 persen untuk mempercepat vaksinasi supaya memberikan perlindungan terhadap varian Omicron," kata Luhut.
Data sebaran Covid-19 pada Covid19.go.id mengalami kenaikan tinggi. Pada Sabtu, 15 Januari 2022, kasus terkonfirmasi mencapai 1.054 kemudian menurun di Minggu, 16 Januari 2022 dengan 855.
Angka pasien sembuh pada Sabtu tercatat sebanyak 464 kasus namun meningkat tinggi di hari berikutnya dengan 710 kasus. Sedangkan angka kematian harian pada Sabtu tercatat 4 kasus dan Minggu dengan 3 kasus.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Covid-19 Varian JN.1 Sedang Naik, Hindari 5 Tempat dengan Risiko Penularan Tertinggi
Beberapa tempat memiliki jumlah virus lebih tinggi dibandingkan area lain. Kamu wajib meningkatkan daya tahan tubuh jika ingin mengunjunginya.
Baca SelengkapnyaFakta-Fakta Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia
Diketahui, varian JN.1 pertama kali dilaporkan di Indonesia pada bulan November lalu.
Baca SelengkapnyaKabar Terkini Ningsih Tinampi yang Pernah Terkenal karena Bisa Obati Pasien Covid-19
Yuk Intip kabar Terbaru Ningsih Tinampi yang dulu viral bisa obati pasien covid-19.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mulai Berbayar, Ini Daftar Harga Vaksin Covid-19 Tahun 2024
Vaksin Covid-19 keempat mulai berbayar tahun ini. Masing-masing merek ditawarkan dengan harga berbeda.
Baca SelengkapnyaIlmuwan Dibuat Keheranan oleh Pria yang Mendapat Vaksinasi Covid-19 Sebanyak 127 Kali Selama 2 Tahun Lebih
Jika dihitung harian, maka pria tersebut rata-rata mendapatkan empat dosis suntikan vaksin Covid-19 per hari.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat, Naik Kereta Api Wajib Pakai Masker
PT KAI juga mengingatkan penumpang untuk menjaga kebersihan
Baca SelengkapnyaPemuda Viral 'Mandi Beras' Bulog Dipecat dan Kepala Cabang Dimutasi
Atas aksi mandi beras itu oknum buruh dipecat dan kepala cabang dimutasi
Baca SelengkapnyaMenkes Ternyata Tidak Mengatur Harga Eceran Tertinggi Vaksin Covid-19
Harga eceran tertinggi vaksin keempat Covid-19 tidak ditentukan Menkes. Kelompok yang harus membayar vaksin bisa mencari tahu lewat fasilitas kesehatan.
Baca SelengkapnyaMusim Hujan, Dokter Anak Ingatkan Waspada Serangan ISPA
ISPA adalah infeksi yang mengganggu pernapasan yang disebabkan oleh virus yang menyerang hidung, trakea, bahkan paru-paru.
Baca Selengkapnya