Jelang Aksi 112, Ini Imbauan Panglima TNI
Dream - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan `Aksi 112` pada Sabtu besok mendapat penolakan dari sejumlah habaib, ulama dan ustaz. Dia mengaku mendapat telepon langsung dari mereka tentang sikap yang diambil.
"Tentang rencana 112, saya mendapatkan telepon beberapa habaib, beberapa ulama dan ustaz yang menyampaikan kepada saya, protes. 'Bapak Panglima, katanya itu acara para ulama, saya protes bahwa saya tidak ikut'. Ada habaib, ada ulama, ada ustaz," kata Gatot di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat, 10 Februari 2017.
Selain itu, Gatot mengatakan penolakan juga muncul dari Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), sekaligus Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Ma'ruf Amin.
"Guru saya, Rais 'Aam PBNU, KH Maruf Amin sekaligus Ketua MUI juga melarang umat NU untuk ikut dalam 112," ucap Gatot.
Selanjutnya, Gatot menyarankan aksi yang akan diisi dengan kegiatan keagamaan seperti Sholat Subuh berjamaah, tausiyah, dzikir, dan khataman Alquran itu dilakukan di masjid-masjid di lingkungan masing-masing.
"Saya ingatkan dalam kegiatan membaca Quran, khatam Quran, tausiyah, dzikir, kegiatan yang sangat mulia dan baik. Sebaiknya ini dilakukan di masjid-masjid dipimpin para ulama pembimbing umat di tempat masing-masing, sehingga semua tenang," ujar dia.
Gatot juga memerintahkan seluruh jajarannya agar selalu siap untuk memberi bantuan pengamanan jika kepolisian membutuhkan.
"Dalam pelaksanaan Pilkada saat ini saya tegaskan sekali lagi, sudah saya perintahkan kepada seluruh komandan Kodim, Korem, Pangdam, mendukung penuh apa yang diperlukan Polri di mana pun berada," kata Gatot. (Ism)
20 Ribu Personel Keamanan Dikerahkan
Sementara, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, mengatakan, akan menerjunkan lebih dari 20 ribu personel untuk mengamankan Aksi 112. Jumlah itu merupakan gabungan personel Polri dan TNI.
"Kita akan lakukan pengamanan ketat dengan 20 ribu personil lebih," kata Tito.
Menurut Tito, hingga saat ini belum ada surat pemberitahuan aksi akan dilaksanakan di lapangan Silang Monas. Sehingga, kata dia, apabila aksi dilakukan di Monas, polisi tidak akan segan membubarkan.
"Berarti, karena tidak ada pemberitahuan, berarti akan ada upaya paksa bila ada yang melakukan aksi di monas," ujar dia.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ma’ruf Amin Ingatkan Calon Penggantinya: Jangan Wapres Rasa Presiden, Jadi Masalah Nanti
Ma'ruf ingatkan tugas dan posisi Wapres di pemerintahan kepada calon penggantinya.
Baca SelengkapnyaDorong Penghormatan ke Masyarakat Adat, Cak Imin: "Bukan Pakai Pakaian Adat Tiap 17 Agustus"
Calon wakil presiden nomor urut 01, Muhaimin Iskandar, yang akrab disapa Cak Imin, menyoroti peran penting masyarakat adat.
Baca SelengkapnyaPresiden Nyatakan Pejabat Negara Boleh Kampanye dan Memihak, Wapres Ma’ruf Amin: "Saya Tetap Netral"
Wakil Presiden Ma'ruf Amin sampaikan akan tetap bersikap netral di Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat Ma'ruf Amin Singgung Soal Rasa Malu dan Etika dalam Perayaan Imlek Nasional
Rasa malu, kata Ma'ruf, merupakan sifat fundamental untuk terwujudnya kebaikan, sekaligus untuk menciptakan jarak dari keburukan.
Baca SelengkapnyaDetik-detik Cak Imin Ditarik-tarik Pendukung sampai Sarungnya Hampir Melorot
Bahkan, sejumlah warga yang berkerumun terlihat terkejut sambil berteriak saat Cak Imin hampir terjatuh.
Baca SelengkapnyaDituding Kurang Berperan di Pemerintahan, Ma'ruf Amin: Saya Bukan Tipe Wapres yang Suka Tampil Atraktif
Ma'ruf mengaku, sengaja berbagi peran dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaNOTED KAK! Ekspektasi X Realita Karyawan Saat Weekend
Sahabat Sream suka gak sih ketika ekspetasi mau leyeh-leyeh tapi diminta bantuan pekerjaan. Kalau perasaan kalian bagaimana?
Baca Selengkapnya