Geger Pesawat Boeing 737 Max Teronggok di Parkiran Mobil
Dream - Warganet dihebohkan dengan kondisi pesawat Boeing 737 Max yang teronggok di parkiran mobil. Menurut laman 9News, Boeing sengaja menempatkan mobil itu diparkiran mobil stafnya.
Kabar itu diunggah melalui video stasiun televisi Seattle News. Pesawat-pesawat itu diparkir bersanding dengan mobil di pabrik dekat Washington DC.
Pesawat yang teronggok itu mengalami grounded setelah dua kecelakaan yang menewaskan ratusan orang di Ethiopia dan Indonesia.
Dalam investigasinya, kecelakaan tragis itu terjadi karena kesalahan perangkat lunak. Akibat masalah ini, Boeing mengalami kerugian sekitar US$ 1 miliar, sekitar Rp14 triliun.
Juru bicara Boeing, Paul Bergman, kepada Business Insider mengatakan, sengaja menggunakan lahan dan fasilitas milik perusahaan untuk menampung pesawat tersebut.
"Kami menggunakan sumber daya di seluruh perusahaan Boeing selama jeda pengiriman 737 Max, termasuk fasilitas kami di Puget Sound, Boeing San Antonio, dan di Moses Lake. Ini adalah bagian dari rencana manajemen inventaris kita," ujar Paul.
Biaya parkir pesawat tidak murah. Tiap bulan, Boeing mengeluarkan US$2.000 per bulan, atau sekitar Rp28 juta, untuk biaya parkir per pesawat.
Tak Tahan Lagi Hidup Sengsara, 400 Pilot 737 MAX Tuntut Boeing
Dream - Lebih dari 400 pilot pesawat Boeing 737 Max menuntut perusahaannya karena telah menyebabkan hidup mereka sengsara. Kehidupan mereka berubah sejak banyak pesawat dikandangkan karena dua kecelakaan fatal salah satunya menimpa Lion Air.
Para pilot ini menuduh perusahaan menyembunyikan informasi penting tentang kesalahan dalam desain pesawat yang membuat Boeing 737 Max dikandangkan. Alhasil mereka menganggur dan keuangan terganggu.
Mengutip laporan dari firma hukum berbasis di Chicago dan Australi, tuntutan class action itu ditujukan kepada Boeing pada Jumat pekan lalu karena alasan keuangan dan kerugian lain akibat dikandangkannya armada Max.
Meski belum ada perhitungan resmi, para pilot diduga mengalami kerugian hingga jutaan dollar akibat lama menganggur.
Seperti diketahui armada Boeing 737 Max dilarang terbang sejak Maret 2019 setelah terjadi kecelakaan fatal kedua yang menewaskan 157 orang di Ethiopia. Di Oktober 2018, musibah serupa dialami Lion Air yang menewaskan 189 orang.
Dalam laporannya, firma hukum ini melaporkan dampak dari larangan terbang 737 MAX telah mengganggu pendapatan dan masa depan karier para pilot.
Tuntutan sendiri sengaja diajukan saat perhelatan Paris Air Show untuk memberikan pesan bahwa tingkat penjualan takkan lagi mengabaikan faktor keselamatan.
Sementara dalam dokumen di pengadilan, tuntutan pilot menyebutkan mereka kehilangan sumber pemasukan secara signifikan diantara kerugian ekonomi dan non ekonomi lainnya sejak maskapai penerbangan dunia mengandangkan pesawat 737 MAX.
Manajemen Boeing sendiri belum berkomentar terkait munculnya laporan tuntutan hukum tersebut.
(Sah, Sumber: bussinessinsider.com)
Pengakuan Mengejutkan Pilot AS yang Terbang dengan Boeing 737 Max 8
Dream - Keamanan Boeing 737 Max tengah dipertanyakan. Dua musibah fatal maskapai Ethiopian Airlines dan Lion Air dalam kurun waktu lima bulan merenggut seluruh awak dan penumpang di dua pesawat buata Boeing itu.
Di awal kemunculannya, Boeing 737 Max berhasil memikat pengelola maskapai penerbangan. Janji kenyamanan dan efisiensi bahan bakar membuat jumlah pemesan pesawat ini mencapai 5000 unit..
Tetapi reputasi burung besi canggih ini ternoda oleh dua kecelakaan baru-baru ini yang telah menarik perhatian internasional.
Pihak Boeing sendiri sudah membantah kabar soal keamanan pesawat terlaris tersebut. Namun badai sepertinya takkan cepat berlalu.
Setelah banyak maskapai mengandangkan pesawat ini, muncul keluhan tentang Boeing 737 Max 8 dari para pilot di tanah kelahiran Boeing, Amerika Serikat.
Sudah 5 Kali Dilaporkan
Keluhan tentang keamanan Boeing 737 Max 8 sebenarnya sudah disuarakan beberapa pekan setelah terjadi kecelakaan Lion Air JT610.
The Dallas Morning News mengungkapkan lima pilot AS sudah melaporkan keluhan tersebut kepada Federal Aviation Administration (FAA), pengawas penerbangan di AS.
Mereka mengeluhkan sistem penerbangan autopilot dan fitur The Maneuvering Characteristics Augmentation System (MCAS) yang sangat mengkhawatirkan.
MCAS merupakan fitur keamanan baru pada Boeing 737 Max 8 yang secara otomatis mengembalikan pesawat pada posisi yang normal setelah lepas landas.
Ketika pesawat lepas landas, MCAS akan mengambil alih kontrol agar hidung pesawat tidak berada dalam kondisi menukik ke atas terus.
Menurut satu insiden di AS pada November 2018, seorang pilot maskapai penerbangan komersial melaporkan bahwa saat lepas landas, autopilot dinyalakan.
"Dalam 2 hingga 3 detik, pesawat tiba-tiba menukik tajam ke bawah hingga memicu sistem peringatan pesawat 'Don't sink, don't sink!'," kata pilot tersebut.
Namun setelah sistem autopilot dengan cepat dimatikan, pesawat naik seperti biasa dan penerbangan berjalan normal. Insiden ini terjadi beberapa pekan setelah kecelakaan Lion Air JT610 di Jawa Barat.
Dalam sebuah insiden terpisah di AS pada bulan November 2018, seorang pilot melaporkan bahwa masalah dimulai ketika ia menggunakan autopilot untuk menstabilkan posisi pesawat setelah lepas landas.
"Co-pilot berkata 'DESCENDING,' yang langsung disusul peringatan 'Don't sink, Don't sink!'. Namun pesawat bisa distabilkan kembali setelah sistem autopilot dimatikan," kata pilot itu.
Pelatihan dan Manual Penerbangan yang Tak Memadai
Dalam laporan lain, seorang pilot maskapai komersial mengeluh tentang bagaimana FAA dan Boeing menangani masalah fitur MCAS.
"Meski telah mengeluarkan arahan darurat pada 7 November 2018, FAA tidak melakukan apa pun untuk mengatasi masalah sistem," tulis pilot itu.
Pilot tersebut lebih lanjut mengatakan bahwa petunjuk manual penerbangan belum diperbarui dengan informasi yang memadai pada waktu itu.
"Sungguh sangat riskan ketika pabrikan, FAA, dan maskapai menyuruh pilot terbang tanpa pelatihan yang baik, atau bahkan memberikan penjelasan melalui manual bahwa model ini lebih kompleks dari sebelumnya," katanya.
Laju Pesawat Tak Sesuai Perintah
Dalam laporan terpisah dari Oktober 2018, seorang pilot mengeluh bahwa sistem autothrottle Boeing 737 MAX 8 tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Autothrottle adalah bagian kendali pesawat yang memerintahkan pesawat untuk berakselerasi ke kecepatan yang ditetapkan dalam parameter tertentu.
Padahal, kru sudah yakin telah menggunakannya sesuai dengan manual yang ada. Beruntung, sang pilot menyadarinya dengan cepat, dan dapat menyesuaikan dorongan secara manual agar pesawat bisa mendaki.
"Tidak lama kemudian saya mendengar tentang kecelakaan (JT610) dan saya bertanya-tanya apakah ada kru lain yang mengalami insiden serupa dengan sistem autothrottle pada MAX?" kata pilot tersebut.
Dalam laporannya, pilot itu menulis bahwa dia dan kaptennya masih baru menggunakan pesawat Boeing 737 Max 8.
"Jadi, saya tidak dapat mengidentifikasi apakah itu masalah pada pesawat atau saya yang tidak tahu caranya," pungkasnya.
(Sah/ Sumber: Dallas News)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diduga Masuk Lubang Hitam, MH370 yang Hilang 10 Tahun Lalu Disebut Bawa Pemeran Pengganti Jet Li dan Pria dengan Paspor Palsu
Hingga 10 tahun berlalu, misteri masih menyelimuti hilangnya pesawat yang membawa 239 penumpang itu.
Baca SelengkapnyaMaskapai Penerbangan Ini Sediakan Mushola di Dalam Pesawat, Bisa Sholat di Atas Ketinggian 30 Ribu Kaki
Penampakan musala dalam pesawat, tampak nyaman dan cukup luas.
Baca Selengkapnya2 Pesawat Kembali Tabrakan di Bandara Jepang
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan pesawat itu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ternyata Ini Biang Kerok Harga Tiket Pesawat di Indonesia Mahal
Ternyata Ini penyebab harga tiket pesawat di Indonesia mahal
Baca SelengkapnyaMengintip Sumber Kekayaan Haji Isam, Mantan Tukang Ojek yang Beli Pesawat Boeing Rp1,2 Triliun
Sebelum kaya-raya, Haji Isam bekerja serabutan, mulai tukang ojek, sopir truk, hingga operator alat berat.
Baca SelengkapnyaPenumpang Ngamuk Gigit Pramugari, Pesawat Putar Balik
Menurut Flightradar24, pesawat berputar sekitar satu jam lebih dalam perjalanannya.
Baca SelengkapnyaPilot dan Kopilot Batik Air Tertidur Saat Bawa 153 Penumpang, Pesawat Sempat Keluar Jalur di Ketinggian 36 Ribu Kaki
Insiden tersebut menyebabkan pesawat registrasi PK-LUV tersebut sempat keluar jalur penerbangan dan tak merespons pusat pengendali wilayah
Baca SelengkapnyaSering Mabuk Perjalanan? Lakukan 5 Hal Ini untuk Cegah Mual
Lakukan beberapa hal sederhana saat traveling atau berada di dalam mobil maupun pesawat untuk mengatasi mabuk perjalanan.
Baca SelengkapnyaMendagri Tito Karnavian Minta Maskapai Jual Tiket Pesawat Murah untuk Mudik Lebaran
Tito meminta Menhub Budi Karya Sumadi mengumpulkan para maskapai agar mengatur harga tiket pesawat tidak terlalu mahal.
Baca Selengkapnya