Heroik! Bocah 4 Tahun Bertaruh Nyawa Demi Selamatkan Nenek

Reporter : Ahmad Baiquni
Kamis, 16 Maret 2017 12:02
Heroik! Bocah 4 Tahun Bertaruh Nyawa Demi Selamatkan Nenek
Dia berjalan 19 Km menerjang dinginnya padang salju. Hampir saja ajal menjemputnya karena badannya kedinginan

Dream - Bocah empat tahun asal Tuva, Rusia, membuat cerita pedih. Dia harus berjalan bermil-mil menyusuri gurun Siberia yang membeku demi mencari bantuan untuk neneknya yang sakit.

Saglana Salchak telah tinggal bersama kakek-neneknya di kawasan peternakan terpencil di tengah hutan taiga dekat perbatasan Rusia-Mongol. Jaraknya sekitar 12 mil, sekitar 19 Km, dari desa tetangga terdekat.

Bulan lalu, Salchak kaget melihat neneknya berusia 60 tahun tidak bisa bergerak. Setelah bicara dengan kakeknya yang buta, dia memutuskan pergi ke rumah tetangga terdekat untuk meminta bantuan, seperti dilaporkan media setempat.

 

1 dari 4 halaman

Jalan Kaki di Suhu Minus 34 Derajat Celsius

Jalan Kaki di Suhu Minus 34 Derajat Celsius © Dream

Berbekal sekotak kecil korek api untuk menyalakan api, Salchak berjalan menyusuri gurun salju saat pagi buta dengan suhu mencapai minus 34 derajat celsius. Butuh waktu berjam-jam bagi Salchak untuk bisa berjalan sejauh lima mil.

Beruntung, dia tidak terjebak salju atau bertemu dengan serigala yang setiap saat mengganggu ternak kakek-neneknya.

" Tuva adalah daerah yang banyak serigala," ujar kepala tim pencarian dan penyelamatan setempat, Semyon Rubtsov kepada koran Komsomolskaya Pravda.

" Serigala-serigala itu memangsa ternak, membuat para penggembala geram. Dia (Salchak) bisa dengan mudah dimangsa serigala," kata Semyon.

 

2 dari 4 halaman

Hampir Mati Kedinginan

Hampir Mati Kedinginan © Dream

Setelah menempuh lima mil yang melelahkan, Salchak lupa letak rumah tetangganya. Dia mungkin bisa mati jika tidak ada tetangga yang melihat dia.

Sejenak kemudian, para tetangga langsung memanggil tenaga medis desa untuk memeriksa keadaan Salchak. Setelah diperiksa dan dipastikan gadis kecil itu tidak apa-apa, mereka mengantarkan Salchak pulang ke rumah sekaligus memberikan bantuan kepada neneknya.

Sayangnya, kedatangan mereka terlambat. Sang nenek telah meninggal akibat serangan jantung.

 

3 dari 4 halaman

Dinobatkan Sebagai Pahlawan

Dinobatkan Sebagai Pahlawan © Dream

Salchak mengatakan dia tidak takut berjalan sendirian menembus gurun salju. " Saya hanya berjalan, berjalan, dan sampai di sana," kata dia.

" Saya merasa kedinginan dan benar-benar ingin makan," lanjut Salchak.

Meski hampir saja beku, kondisi Salchak dapat segera pulih dan kini dia berada di rumah penampungan sosial. Dia baru saja merayakan ulang tahunnya yang kelima. Media setempat menjulukinya pahlawan.

 

4 dari 4 halaman

Tuva, Dulu Sejahtera, Kini Terabaikan

Tuva, Dulu Sejahtera, Kini Terabaikan © Dream

Kabar Salchak kemudian membuat heboh publik Rusia. Lebih dari soal kepahlawanan, Salchak ternyata mencerminkan bagaimana kawasan pinggiran benar-benar tidak diperhatikan oleh pemerintah Rusia.

Aktivis dan jurnalis di Kyzyl, ibukota Tuva, Rusia, Sayana Mongush mengaku terkejut mendapati kakek Salchak sampai tidak punya alat komunikasi. Tidak ada tindakan apapun dari pemerintah, bahkan ketika warha Tuva asli, Sergei Shoigu menjabat menteri pertahanan.

" Bahkan di masa Soviet, seorang penggembala saja memiliki radio komunikasi. Sekarang, di abad 21, bocah 4 tahun harus berjalan kaki hanya karena tidak memiliki alat komunikasi," kata Sayana.

Sumber: theguardian.com

Beri Komentar