Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Idealnya seorang anak memiliki ayah dan ibu untuk mengajarinya banyak hal. Bukan hanya kemampuan akademik tapi juga kecakapan hidup. Pada ibu tunggal, seringkali tak punya waktu yang cukup untuk mengurus dan mengajari anak banyak hal.
Pasalnya, ibu tunggal juga harus menjalani kewajiban mencari nafkah. Terobosan dilakukan Jake James, seorang pria asal New South Wales, Australia. Ia menyediakan jasa untuk menemani anak-anak yang tak memiliki ayah.
Sebuah banner dibuatnya dengan syarat dan aturan untuk penggunaan jasanya. Salah satunya adalah tarif jasanya, yaitu AUS $30 per jam atau sekitar Rp325rbu. Jake awalnya ingin mencari sumber mata pencaharian baru, sebelumnya ia merupakan supir truk kontainer.
“ Mencoba langkah karier baru untuk menjauh dari truk. Sewa ayah hari ini," tulis Jake.
Ia mempromosikan jasanya di beberapa akun media sosial miliknya seperti Facebook dan Instagram.
" Apakah ayah dari anakmu bertingkah? Selalu main game? Coba sewa ayah untuk dirimu sendiri!"
Jasa Jake bisa digunakan di akhir pekan, sebanyak 1 hingga 2 kali. Anak bisa bebas memilih aktivitas yang dilakukannya dan Jake bakal menemani. Ia juga menawarkan jasa mendampingi anak di acara keluarga atau sekolah tapi ada ekstra charga. Begitu juga jika ingin membuat foto keluarga, Jake tak keberatan tapi ada biaya tambahan.
Tertarik?
Sumber: Bored Panda
Dream - Semua orang mengalami tekanan luar biasa selama pandemi Covid-19. Anak-anak yang harus beradaptasi dengan cepat untuk belajar di rumah, ibu yang harus mendampingi anak-anaknya sekolah online. Sementara ayah harus mencari berbagai cara agar nafkah tetap terpenuhi.
Sebagai tulang punggung, beban ekonomi pada ayah memang sangat besar. Terutama dalam situasi sekarang di mana perekonomian sedang menurun drastis karena pandemi. Stres pekerjaan, tekanan sosial, belum lagi masalah keluarga membuat emosi ayah menjadi tidak stabil.
" Semua orang sebenarnya tidak suka marah. Kemarahan bisa jadi bentuk dari emosi lain," kata Philip Gable, asisten profesor psikologi di University of Delaware.
Menurut Gable, amarah biasanya dijadikan senjata karena bisa mengalahkan orang lain. Kemarahan juga merupakan alat penyelubung yang mengaburkan emosi lain.
" Daripada berbicara tentang kesedihan dan ketakutan, orang cenderung lebih suka menunjukkan kemarahan," kata Nathaniel Herr, profesor psikologi di American University.
Rumah idealnya tempat yang merupakan sumber ketenangan. Ayah yang seharian lelah bekerja sesampainya di rumah mendapati anak yang rewel, rumah yang berantakan dan tak bisa istirahat.
Emosi negatif dari pekerjaan, stres dan kelelahan yang tak bisa dikeluarkan di tempat kerja akhirnya membuncah di rumah. Siapa yang jadi sasarannya? Tentu saja anak-anak.
" Mendiagnosis kemarahan itu rumit. Kita berada di tengah-tengah situasi tersebut dan telah belajar bahwa amarah bisa berhasil. Tapi hal ini berdampak pada orang sekeliling kita, terutama istri dan anak-anak," ujar Gable.
Cari tahu pemicu utama kemarahan yang berlebihan. Saat level stres tinggi, ada baiknya menyendiri lebih dulu. Jangan mendekati anak saat emosi memuncak, karena bisa menimbulkan trauma bagi anak.
Mengontrol amarah tidaklah mudah. Dibutuhkan penerimaan, komitmen, dan latihan untuk memutus siklus. Untuk membantu, bisa melakukan latihan ini. Apa saja?
Pertama, identifikasi perasaan. Ungkapkan kalau sedang marah/ emosi memuncak. Katakan secara lugas apa yang dirasakan.
Kedua, coba untuk menghindar sebentar dari situasi yang memicu emosi meledak atau pemantiknya. Katakan, " Saya perlu lima menit untuk menyendiri" atau sesuatu yang serupa.
Usahakan untuk mengontrol level kemarahan di depan anak. Jangan lakukan hukuman fisik yang menyakiti anak. Ingat, anak-anak akan mencontoh apa yang dilakukan orangtua, jadilah teladan yang baik dalam hal mengendalikan emosi.
Sumber: Fatherly
Advertisement
10 Atlet dengan Bayaran Tertinggi di Dunia 2025, CR7 atau Messi Paling Tajir?
PSSI Putuskan Kontrak, Selamat Tinggal Patrick Kluivert!
BMKG Perkirakan Cuaca Panas Ekstrem Terjadi Sampai Awal November 2025
Sempat Down Kamis Pagi, Youtube Kembali Bisa Diakses
Kisah Evan Haydar dari Gresik, Dulu Buruh Pabrik Kini Jadi HR Tesla
Waspada Fake Service, Begini Cara Bedakan Layanan Resmi dan Palsu Barang Elektronik
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Kisah Evan Haydar dari Gresik, Dulu Buruh Pabrik Kini Jadi HR Tesla
10 Ribu Orang Antre untuk Mencoba Chip Otak Bikinan Perusahaan Elon Musk
7 Penyebab Radang Otak pada Anak yang Perlu Diwaspadai Orang Tua
10 Atlet dengan Bayaran Tertinggi di Dunia 2025, CR7 atau Messi Paling Tajir?
Nuansa British Klasik Bertemu Sentuhan Modern di Koleksi Fall/Winter 2025 dari UNIQLO x JW ANDERSON