Anak Merasa Bosa (Foto: Shutterstock)
Dream - Pekan-pekan ini liburan kenaikan kelas masih berlangsung. Biasanya orangtua kebingungan mencari aktivitas seru agar anak tak merasa bosan di rumah. Mulai dari berenang, main di playground atau liburan di luar kota.
Jika tak ada kegiatan, anak-anak kerap kali berteriak kebosanan dan membuat ulah. Sebenarnya sebagai orangtua, ayah dan bunda tak perlu selalu sibuk mencari kegiatan untuknya.
Sesekali biarkan anak kebosanan. Justru dengan merasa bosan, anak akan menjadi pemikir dan kreatif. Mengapa demikian? Ini alasannya.
Kebosanan merupakan hal yang memberi kita makna hidup. Pelitian dari American Psychological Association ini menunjukkan bahwa ketika orang bosan, mereka cenderung melihat kembali kehidupan mereka dan merasa bahwa hal-hal yang telah mereka lakukan lebih bermakna. Mereka juga mulai memberi makna lebih pada hal-hal berikutnya yang mereka lihat.
Ketika tidak melakukan apa-apa, kita tidak menghabiskan seluruh hidup kita menatap dinding, otak kita mencoba membuat hidup lebih menarik. Saat anak-anak bosan, itu membantu mereka menemukan nilai dalam pengalaman mereka sendiri dan mengembangkan pandangan dunia mereka sendiri.
Saat merasa bosan di rumah dan hanya ada sedikit mainan, anak akan berpikir keras membuat suatu hal yang menyenangkan baginya. Bisa saja ia membuat area piknik di garasi rumah dengan alas seadanya. Lalu menaruh berbagai camilan miliknya. Kardus bekas yang menumpuk lalu dijadikan mainan seru.
Biasanya saat bosan anak malah jadi lebih kreatif mencari permainan sendiri. Imajinasi mereka terasah. Jauh lebih seru dibandingkan membuat kegiatan yang terstruktur dan terencana.
Nah, ini yang kerap tak disadari orangtua. Banyak yang berusaha terus-menerus membahagiakan anaknya, padahal anak harus belajar kalau bahagia adalah muncul dari diri sendiri. Bukan tanggung jawab orang lain.
Mengenalkan konsep yang agak abstrak ini bisa dimulai dengan membiarkan anak merasa bosan. Biarkan anak berpikir untuk mencari kegiatan menyenangkan yang bisa mengusir rasa bosannya. Dengan begitu ia tahu kalau hal yang menyenangkan bisa dicarinya sendiri.
Sumber: Motherly
Dream - Sebagian orang besar berpikir, tidur siang hanya dibutuhkan oleh bayi dan balita. Sebenarnya, anak-anak di usia sekolah dasar (SD) hingga remaja SMA, tetap membutuhkan tidur siang.
Bahkan menurut penelitian, anak-anak di masa pertumbuhan harus tidur siang bahkan ketika berada di sekolah. Menurut studi yang diterbitkan dalam Sleep Journal, tidur siang pada anak-anak memiliki pengaruh langsung pada kebahagiaan, perilaku dan bahkan level IQ mereka.
Penelitian ini dilakukan pada 3.819 anak-anak sekolah dasar dari China Jintan Cohort Study pada 2011. Frekuensi tidur siang mingguan dan durasi rata-rata tidur dikumpulkan dari siswa di kelas 4-6.
Prestasi dan perilaku dievaluasi oleh guru. Termasuk langkah-langkah psikologi positif seperti, kontrol diri, dan kebahagiaan, anak-anak diminta menilai sendiri. Tes IQ juga dilakukan.
Hasilnya, tidur siang secara signifikan terkait dengan kebahagiaan, dan kontrol diri yang lebih tinggi, mengurangi masalah perilaku, IQ verbal yang lebih tinggi, dan prestasi akademik yang lebih baik.
Penelitian juga mengungkap, anak-anak yang tidur siang tiga kali atau lebih dalam seminggu mendapat manfaat dari peningkatan kinerja akademik sebesar 7,6% di Kelas 6.
Kurang tidur dan kantuk di siang hari rupanya mempengaruhi anak secara signifikan,
Seperti emosi yang tak stabil, sulit fokus, dan punya kebiasaan tidur yang buruk. Untuk itu, usahakan buah hati tidur siang meskipun hanya sebentar. Terutama ketika ia bakal menghadapi momen ujian yang bakal mengurang otak dan psikologisnya.
Sumber: PennToday
Advertisement
Profil Ousmane Dembele, Mantan Pemain Barcelona yang Raih Ballon d'Or 2025
Viral Kritikan Keras Menu MBG yang Kurang Lokal dari Ahli Gizi
Potret Prabowo Bertemu Presiden FIFA di New York, Bahas Apa?
Menyala! Koleksi 3 Jam Tangan Menteri Bahlil, Semuanya di Atas Rp100 Juta
Zaskia Mecca Ungkap Kondisi Putrinya Masih Trauma Berat Pasca Insiden Pemukulan
Menkeu Purbaya Nilai Inflasi Singapura-Malaysia Lebih Jelek Dibanding RI
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
4 Temuan Jepang yang Kini Sangat Populer dan Dipakai Seluruh Dunia
Komunitas Marah-Marah di Platform X Diteliti Mahasiswa UGM, Ini Hasilnya!
Profil Ousmane Dembele, Mantan Pemain Barcelona yang Raih Ballon d'Or 2025
Viral Kritikan Keras Menu MBG yang Kurang Lokal dari Ahli Gizi