Farah Salwani Cerita Pengalaman Selama Dikarantina 12 Hari. (Foto: Instagram Farah_salwani)
Dream - Kerajaan Malaysia memutuskan untuk melakukan lockdown sejak 18 Maret hingga 31 Maret 2020. Keputusan dibuat karena lonjakan pasien positif virus corona baru, Covid-19, yang sudah mencapai ratusan orang.
Selain menutup sementara akses keluar masuk masyarakat, Malaysia juga melarang warga beraktivitas dan berkumpul di tempat umum. Termasuk aktivitas keagamaan, hiburan, sosial, dan budaya.
Hingga 20 Maret 2020, jumlah kasus Covid-19 di Malaysia telah menyentuh 1.000 lebih. Sementara pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 mencapai 87 kasus.
Salah satu pasien corona yang sembuh dari Covid-19 adalah seorang wanita yang sedang hamil tiga bulan bernama Farah Salwani.
Melalui akun media sosial, dia menceritakan pengalamannya menjalani karantina di Rumah Sakit Kuala Lumpur selama 12 hari.
Begitu statusnya ditetapkan sebagai orang dalam pengawasan (ODP), Farah menjalani tes swab sebanyak lima kali. Tes swab terhadap lendir di tenggorokan dan hidung ini akan menentukan apakah pasien negatif atau positif Covid-19.
Farah mengatakan dua tes swab pertama dia masih negatif. Tapi tiga tes swab berikutnya dia dinyatakan positif Covid-19. Farah pun dimasukkan dalam ruang isolasi dan dikarantina.
Selama menjalani isolasi, Farah mengaku tidak diberikan obat apapun. Dokter hanya melakukan pemeriksaan suhu badan dan tekanan darah. Selain Farah, keluarga yang di rumah pun juga menjalani pemeriksaan.
Syukurlah, mereka semua negatif dan hanya menjalani karantina di rumah.
Farah mengatakan dia sendirian di ruang isolasi. Semua pintu dan jendela tertutup rapat. Hanya ada AC sebagai pengatur sirkulasi udara. Tidak boleh sembarang orang lewat apalagi pengunjung, hanya dokter dan perawat.
Kalau ada yang mengantar barang, hanya boleh sampai di depan pintu. Perawat yang akan mengambilkan juga harus menggunakan alat pelindung diri lengkap.
Selama di ruang isolasi, Farah mengaku nafsu makannya menurun.
Akibat Covid-19, Farah mengaku napasnya menjadi sesak padahal sebelumnya tidak punya riwayat penyakit pernapasan.
Dia harus belajar memasang alat pernapasan sendiri dan mengatur tabung oksigen sendiri, dari perawat yang menanganinya.
Dia harus melakukannya sendiri karena terbatasnya jumlah tenaga medis saat ini.
Farah mengatakan hingga saat ini tidak ada vaksin, antibiotik atau obat penawar Covid-19. Kalau demam di atas 38,5 derajat Celcius, dokter beri paracetamol. Jika pasien sesak dokter akan pasang oksigen. Intinya, rumah sakit hanya memantau kondisi pasien agar tidak tambah menjadi buruk. Yang bisa melawan virus corona ini hanyalah antibodi atau imun dalam tubuh kita sendiri.
Gejala Covid-19 Tergantung Imun Masing-masing
Banyak yang tanya tentang gejala Covid-19. Farah menjelaskan bahwa gejalanya tergantung pada imun masing-masing. Ada yang terlihat sehat dan tidak mengalami demam tapi ternyata positif.
Kalau Farah dia awalnya demam tinggi tiga haru berturut-turut tapi setelah itu turun. Tapi tetap saja waktu menjalani tes swab dia dinyatakan positif Covid-19.
Farah mengatakan jika kamu tidak punya riwayat kontak dengan orang positif Covid-19 atau tak memiliki gejalanya, sebaiknya tidak usah pergi ke rumah sakit. Selain itu tidak usah menghadiri rapat atau event, tidak usah berjabat tangan untuk menghindari kontak dengan orang lain. Farah juga menyarankan untuk bekerja dari rumah agar terjadi kontak dengan orang-orang yang mungkin tertular Covid-19.
Alhamdulillah, Farah sekarang benar-benar sehat dan telah diizinkan untuk meninggalkan rumah sakit. Sejak itu, rumah Farah pun disemprot disinfektan untuk membersihkan virus corona yang mungkin masih menempel di setiap sudut rumahnya.
(Sah, Sumber: Lobak Merah)
Advertisement
Waduh! Pegawai di 5 Bidang Pekerjaan Ini Terbanyak Jadi Sasaran Empuk Loker Abal-Abal

Bawang Merah Bisa Turunkan Panas Anak, Mitos atau Fakta?


Salut! Gadis Asal Bali Melati Wijsen Jadi Moderator Forum PBB Sepanggung Bareng Barrack Obama

Kota-Kota Terfavorit untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun 2025 yang Wajib Masuk Wishlist



Gratis Kuota Roaming 14 Hari di Singapura & Malaysia untuk Pelanggan PRIORITAS

Serunya Main Padel di Jakarta Bareng Prio Padel Club dari XL PRIORITAS

Bank Dunia Peringatkan Krisis Air Global yang Makin Mengkhawatirkan, Benua-Benua Mulai Mengering

Waduh! Pegawai di 5 Bidang Pekerjaan Ini Terbanyak Jadi Sasaran Empuk Loker Abal-Abal

