Meninggal Saat Jenguk Istri Siri, Ternyata Positif Corona

Reporter : Maulana Kautsar
Minggu, 12 April 2020 17:14
Meninggal Saat Jenguk Istri Siri, Ternyata Positif Corona
Mengeluh demam dan batuk-batuk.

Dream - Seorang pria meninggal saat hendak menjenguk istri sirinya yang tinggal di Kota Pasuruan, Jawa Timur. Pria asal Jakarta itu sebelumnya tidak didiagnosa positif terjangkit virus corona dan baru diketahui saat meninggal.

" Satu orang positif corona berusia 64 tahun dinyatakan meninggal merupakan warga DKI Jakarta,” kata Plt Walikota Pasuruan, Raharto Teno Prasetyo.

Raharto mengatakan pria tersebut datang ke Pasuruan pada 23 Maret 2020. Tetapi, pada 2 April 2020, pria itu mengeluh demam dan batuk-batuk.

Dia sempat menjalani perawatan di RSUD Bangil. Kemudian pada pukul 12.00 WIB, pasien tersebut dinyatakan meninggal dunia.

" Sedangkan satu lagi pasien positif corona saat ini juga sedang mendapat perawatan di RSUD Bangil," kata dia.

1 dari 5 halaman

Jumlah Pasien

Berdasarkan data Dinkes setempat, saat ini di Kota Pasuruan ada 547 Orang Dalam Risiko (ODR), 2 Orang Tanpa Gejala (OTG), 57 Orang Dalam Pemantauan (ODP), 1 Pasien Dalam Pengawasan (PDP), 1 positif corona dirawat dan 1 positif corona meninggal dunia.

“ Kami mengimbau agar warga tidak panik dan terus menjaga kebersihan dan stay at home,” ucap dia.

Sumber: Pojoksatu.id

2 dari 5 halaman

Panduan Penting Mencuci Pakaian Agar Tak Tertular Covid-19

Dream - Penularan virus Covid-19 memang lewat percikan air liur (droplet). Percikan tersebut bisa terhirup dan terbawa ke sistem pernapasan dan kemudian virus 'bekerja' merusak sel-sel di dalamnya.

Droplet juga sangat mungkin menempel di pakaian. Baik kemeja, kaus, hingga hijab. Virus Covid-19 bisa bertahan selama berjam-jam di bahan lainnya, termasuk pakaian.

Dilansir dari Health.com, para peneliti dari National Institute of Allergy and Infectious Disease (NIAID) di Montana, Amerika Serikat telah mempelajari berapa lama virus Covid-19 dapat bertahan hidup di atas kertas karton, plastik, dan baja, tetapi belum ada informasi tambahan untuk kain.

" Saya menduga virus bisa hidup selama beberapa jam hingga mungkin satu hari pada pakaian. Hal tersenut sangat tergantung pada kondisi lingkungan — suhu dan kelembaban berdampak pada pertumbuhan virus," kata pakar penyakit menular, Amesh A. Adalja, peneliti senior di Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins di Maryland, kepada Health.

Sebagai langkah pencegahan, penting untuk melakukan langkah-langkah berikut saat membersihkan pakaian. Terutama jika Sahabat Dream harus keluar rumah, demi mengurangi risiko penularan Covid-19.

3 dari 5 halaman

1. Cuci Pakaian Setelah dari Luar

Jika tidak ada seorang pun anggota keluarga di rumah yang positif terkena virus corona, atau bahkan tidak menunjukkan gejala apa pun, pakaian dapat dicuci seperti biasa.

Pakaian

Tetapi jika pergi keluar rumah (ke toko, misalnya) dan orang-orang di sekitar belum mematuhi anjuran untuk social distancing (memberi jarak minimal 1 meter dari orang lain), saat sampai di rumah, lebih baik untuk mencuci pakaian yang dikenakan untuk berpergian.

Penelitian dari NIAID mengungkapkan bahwa beberapa virus dapat tetap aktif setelah 2-3 hari pada plastik dan stainless steel, lalu selama 24 jam pada kardus dan 4 jam pada tembaga. Resleting, kancing dan peralatan pada pakaian lain dibuat dari bahan-bahan tersebut, sehingga berpotensi untuk membawa virus ke rumah.

4 dari 5 halaman

2. Anjuran mencuci pakaian yang dikenakan oleh orang sakit

Jika seseorang di dalam rumah dicurigai, bahkan dikonfirmasi terkena COVID-19, tindakan pencegahan lain harus diambil ketika mencuci pakaian mereka (serta hal lain yang bersentuhan denganya, seperti handuk dan seprai).

Kondisi Tubuh Tetap Fit Selama Liburan, Ini Kuncinya

CDC (Centers for Disease Control and Prevention/ Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit) Amerika Serikat merekomendasikan untuk menggunakan sarung tangan sekali pakai ketika menangani cucian kotor dari orang yang sakit, lalu kemudian langsung buang sarung tangan setelah digunakan. Bersihkan tangan sesegera mungkin setelah melepas sarung tangan. Jika tidak mengenakan sarung tangan saat menangani cucian kotor, pastikan cuci tangan sesudahnya.

Selain itu, jangan kibas-kibas cucian kotor, karena hal tersebut dapat menyebarkan virus melalui udara. Barang-barang harus dicuci sesuai instruksi gunakan aturan mencuci yang benar. CDC mengatakan, diperbolehkan untuk mencuci pakaian dari orang sakit dan dicampur dengan pakaian orang lain, karena mencuci pakaian dalam mesin menggunakan deterjen akan membunuh virus.

5 dari 5 halaman

3. Jangan cuci pakaian dengan tangan

Mesin cuci

Akan lebih baik jika menggunakan mesin cuci. Hal ini untuk mengurangi kontak langsung pakaian kotor yang mungkin terkena virus dengan tangan. Lagipula, suhu tinggi saat mesin cuci sedang bekerja, dapat mematikan virus.

Laporan Raissa Anjanique

Beri Komentar