Sutriyani (Brilio.net)
Dream - Sutriyani, 23 tahun, sebenarnya memiliki peluang mendapat pekerjaan. Wanita asal Dusun Samen, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta ini punya modal Sarjana Pendidikan Fisika Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tinggi, 3,49.
Tapi, Sutriyani justru memilih menjadi pedagang jamu keliling. Alasannya sederhana. Ia bisa kuliah lantaran hasil jualan jamu yang dilakukan ibunya selama 10 tahun. Balas budi orangtua?
Sutriyani sebenarnya pernah mencoba mencari pekerjaan begitu ia lulus kuliah. Salah satunya dengan melamar sebagai pegawai rumah sakit, tetapi ditolak.
Ia juga pernah menjadi tenaga tidak tetap di kantor pos, namun di tengah jalan ia mengundurkan diri. Penyebabnya, jam kerja yang kerap berlebih. Di samping itu, waktu kerja yang begitu ketat juga membuatnya tidak nyaman.
Selain melamar pekerjaan, Sutriyani juga pernah memiliki usaha nasi goreng, hasil patungan dengan temannya. Tetapi, ia juga merasa belum bisa cocok, dan memutuskan untuk berdagang sendiri sebagai penjual jamu.
Ia pun pernah merasakan cibiran. Bagi sebagian masyarakat desa, seorang sarjana tidak layak menjadi pedagang.
Untuk mengetahui kisah lengkap Sutriyani, silakan baca pada tautan ini. (Ism)
Kirimkan kisah nyata inspiratif disekitamu atau yang kamu temui, ke komunitas@dream.co.id, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:
1. Lampirkan satu paragraf dari konten blog/website yang ingin dipublish
2. Sertakan link blog atau sosmed
3. Foto dengan ukuran high-res
4. Isi di luar tanggung jawab redaksi
Ayo berbagi traffic di sini!
Advertisement
Kasus Influenza A di Indonesia Meningkat, Gejalanya Mirip Covid-19

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

3 Rekomendasi Salt Bread Enak di Jakarta, Sudah Coba?
