Siap-siap, Sungai Musi Saingi Thames London

"Jadikan Musi sebagai beranda depan bukan sebagai beranda belakang yang digunakan untuk membuang sampah," tutur Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Dream - Di tengah persiapan menggelar International Musi Triboatton (IMT) IV 2015, Arief Yahya selaku Menteri Pariwisata menghimbau agar seluruh masyarakat Sumatera Selatan menjaga kebersihan sungai Musi. Sekaligus untuk membuktikan kesiapan mereka sebagai tuan rumah karnaval khatulistiwa selanjutnya.

Apalagi untuk saat ini, Kementerian Pariwisata bersama pemerintah daerah Sumatera Selatan sedang mempersiapkan sungai Musi sebagai ikon baru Sumatera Selatan. Sehingga ia berharap agar sungai Musi bisa dijadikan beranda depan rumah penduduk.

" Jadikan Musi sebagai beranda depan bukan sebagai beranda belakang yang digunakan untuk membuang sampah," tutur Arief Yahya di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Rabu, 11 November 2015.

Arief mengaku sangat terkesan dengan sungai Thames, London yang banyak menarik jumlah pengunjung. Sehingga ia berharap pengelolaan sungai Musi dapat tertata lebih baik menjadi menyerupai Thames.

" Jadi penataannya itu sungai, kemudian taman baru jalan dan rumah-rumah mereka menghadap ke sungai," ungkapnya.

Arief juga menjamin apabila alam semakin dilestarikan, maka akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. Menurutnya, sektor pariwisata merupakan industri yang paling ramah lingkungan.

" Wisman yang datang ke Sumsel itu 30 ribu kunjungan, dan kalau mau terus ditingkatkan itu potensial sekali. Anggap satu turis itu 1000 dolar, dikalikan jumlah tadi akan menghasilkan total satu setengah triliun," imbuh Arif.

Selain itu, Arief juga optimis dengan kedatangan wisatawan mancanegara. Terutama unuk kunjungan dari Tiongkok yang mempunyai hubungan khusus dengan Palembang. Salah satunya yaitu kisah tentang Cheng Ho yang banyak ditemukan di Palembang.

" Pasar China sangat tertarik datang ke palembang. Apalagi di IMT nanti salah satunya ada panggung dragon boat yang dipengaruhi budaya Tiongkok," pungkasnya kemudian. (Ism)