Rinaldy Yunardi/Foto: Dream-Deki Prayoga
Dream - Aksesori mewah rancangan Rinaldy A Yunardi, seringkali digunakan pesohor dunia. Kini, desainer aksesori Indonesia kembali harumkan nama Indonesia.
Pria yang akrab disapa Koh Yungyung ini memenangkan penghargaan World of Wearable (WoW) Arts 2019.
Rinaldy Yunardi/Foto: Dream-Deki Prayoga
Walau penghargaan ini bukan yang pertama kalinya diterima Yungyung, tetapi ia mengaku tetap merasakan kesan emosional mendalam.
" Waktu menunggu pengumuman rasanya 'wow' banget. Rasanya deg-degan setiap kali pengumuman. Berat banget, begitu banyak saingan dan saya membawa nama Indonesia," ujar Rinaldy di ramah tamah bersama media, Jakarta, Selasa, 29 Oktober 2019.
Diketahui, desainer asal Medan itu pertama kali mendapat penghargaan Wow pada 2017 lalu. Setelah absen setahun, Yungyung akhirnya mengikuti kembali kompetisi tersebut di tahun ini.
Ia tak menyangka bisa menyabet tiga penghargaan sekaligus. Rinaldy memenangkan kategori Supreme WOW Award, Avant-Garde Section Award dan International Design Award: Asia.
Rinaldy A Yunardi (kedua dari kiri)/Foto: Dream-Deki Prayoga
" Saya pikir dua saja cukup, sudah tenang. Lalu tiba-tiba disebut lagi nama saya dari Indonesia. Saya peluk teman-teman saya, saya naik ke panggung. Tuhan begitu sayang sama saya," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Mendapatkan penghargaan sekelas WoW sudah cukup bagi seorang Rinaldy. Pria 48 tahun itu merasa lebih baik jika dia memberikan kesempatan untuk desainer aksesori asal Indonesia lainnya di tahun-tahun selanjutnya.
Tak sembarangan, Rinaldy bertekad ingin membimbing langsung pada desainer aksesori lainnya untuk mengikuti kompetisi WoW.
Rinaldy A Yunardi/Foto: Dream-Deki Prayoga
" Banyak yang menunggu saya tahun depan. No, itu giliranmu. Saya juga akan mengajak desainer berikutnya untuk berkembang, please sudah cukup, untuk tahun depan saya akan mengajak teman desainer ke WoW, saya akan bimbing mereka," imbuhnya.
Meski Rinaldy tidak mengikuti lagi kompetisi tersebut, bukan berarti ia berhenti untuk berkarya, Sahabat Dream.
" Berkarya saja, masih banyak yang bisa dieksplor," pungkasnya. (mut)
Laporan: Shania Suha Marwan
Dream - Rinaldy A Yunardi. Namanya telah melanglang buana di jagad mode internasional. Tangan dinginnya melahirkan berbagai aksesori yang dipakai oleh pesohor dunia.
Belum lama ini, karya Rinaldy dipakai artis Hollywood, Katy Perry dan Kylie Jenner. Tak ketinggalan dengan deretan artis lain sekelas Beyonce dan Lady Gaga.
Selama 24 tahun berkarya, prestasi pria dengan sapaan Yungyung itu sudah tidak diragukan. Tak mengenal konsep 'instan', ia konsisten membuat aksesori dengan teknik handmade.
" Sampai saat ini saya pertahankan handmade, karena saya sangat mencintai dan ingin melestarikannya. Hal itu saya ungkapkan dengan teknik tangan (handmade) menjadi suatu karya yang extravaganza," ujarnya di gelaran Jakarta Fashion Week 2020 (JFW), Senayan City, Jakarta, Selasa 22 Oktober 2019.
Teknik handmade digemari karena memperbesar kesempatan Yungyung untuk berkarya dan membuat koleksinya lebih terasa bernyawa. Ia bahkan rela mengalami luka-luka.
Bekerja dengan jarum, benang dan benda tajam lain setiap hari, Yungyung kerap mengalami luka di beberapa bagian tubuh.
" Tangan bengkak, luka, berdarah sudah sering. Bermain pakai payet, lem, benang, di situ sering terluka. Kimia juga kan berbahaya. Setiap material punya treatment masing-masing. Jangan takut handmade, lebih kaya akan nilai seni," ujarnya.
Dalam melakukan teknik handmade, Rinaldy berpaku pada budaya Nusantara seperti teknik plintir dan anyaman.
" Saya cari buku-buku tekniknya. Sampai datang ke Jogja, Bali dan lihat pengen tahu seperti apa caranya," kata desainer 48 tahun itu.
Jerih payah Yungyung dalam berkarya terbayar oleh berbagai penghargaan dunia. Baru-baru ini, ia bahkan menyabet tiga penghargaan sekaligus.
Ia memenangkan kategori Supreme WOW Award, Avant-Garde Section Award dan International Design Award: Asia di ajang World of WearableArt (WOW) Awards di Wellington, Selandia Baru.
Foto: Dok. Rinaldy Yunardi
Ia menciptakan karya bertajuk 'The Lady Warrior' dengan memakai bahan dasar kertas daur ulang. Material 'sampah' itu disulap jadi mahakarya bernuansa mewah.
" Saya membawa pesan untuk mencintai alam. Banyak yang menyangka itu terbuat dari rotan padahal itu hanya kertas yang dipilin sehignga menyerupai rotan," ungkapnya.
Tanpa mesin, pria kelahiran 13 Desember 1970 itu akan terus berkarya memakai teknik handmade yang telah mengangkat namanya ke dunia.
" Mesin itu modern art. Kalau dia bisa cetak 1.000 (aksesori) berarti sudah bukan couture lagi," tutup Rinaldy.
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Fakta-Fakta di Balik Meninggalnya Nandi Juliawan, Pemeran Encuy Preman Pensiun
Kisah-Kisah Ajaib Pestapora 2025: Dari Hujan Dadakan hingga Vokalis yang Nyaris Hilang di Kerumunan!