Dream - Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran (LPMQ) Balitbang-Diklat Kementerian Agama menggelar pelatihan menulis Alquran 30 juz dalam bentuk digital.

Kepala LPMQ Muchlis M. Hanafi mengatakan, kegiatan tersebut untuk mengembangkan talenta orang-orang yang memiliki bakat dalam bidang kaligrafi.

"Talenta-talenta hebat itu harus didukung. Sayang sekali bila keterampilan mereka tidak termanfaatkan secara maksimal," ujar Muchlis dalam keterangan tertulis yang diterima Dream, Jumat 11 Mei 2018.

Muchlis mengatakan kegiatan itu sekaligus untuk membuat terobosan dari cabang seni ini. Dia berharap karya para pembuat kaligrafi dapat lebih sering tampil di galeri seni, museum, tembok, atau kubah masjid.

"Tujuannya, agar karya-karya itu lebih banyak termanfaatkan kalangan luas," ucap dia.

Muchlis menjelaskan para kaligrafer itu kebanyakan terkendala masalah biaya ketika ingin menulis Alquran 30 juz. Jika memang ada, kata dia, kebanyakan dari mereka biasanya mendapat pesanan dari donatur, instansi pemerintah, penerbit Alquran, pemerhati Alquran atau pihak lain.

Dalam pelatihan tersebut, karya kaligrafer itu akan diinput ke dalam sistem teknologi informasi (TI) sehingga hasilnya bisa digunakan dalam penulisan di Microsoft Word atau lainnya ketika ingin menulis Arab.

"Font hasil tulis tangan ini, selanjutnya bisa dimanfaatkan oleh khalayak untuk mengetik di Micrsoft Word, dan program yang lain," kata dia.

Muchlis mengatakan, pelatihan ini bersifat terbatas hanya untuk 40 pendaftar yang lolos seleksi sesuai dengan syarat dan ketentuan yang ditetapkan.

"Bagi yang berminat, bisa langsung mendaftar di Bayt Alquran LPMQ yang berlokasi di TMII, Jaktim. Gratis," ujar dia.

(Sah)