PSBB Bodebek Diperpanjang Sebulan ke Depan
Dream - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, memperpanjang masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) proporsional di Bogor, Depok dan Bekasi hingga 25 November 2020. Keputusan ini juga berlaku untuk daerah lain yang menerapkan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
Keputusan tersebut tertuang dalam Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 433/Kep.700-Hukham/2020 tertanggal 26 Oktober 2020.
"Memperpanjang Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) secara proporsional di wilayah Bodebek dalam rangka percepatan penanganan Covid-19 sampai dengan tanggal 25 November 2020," demikian bunyi keputusan tersebut.
Lewat keputusan tersebut, Ridwan juga menyatakan perpanjangan PSBB biSa dijalankan jika masih terdapat bukti penyebaran Covid-19. Setiap daerah diminta melakukan PSBB proporsional skala mikro sesual level kewaspadaan di tiap-tiap kabupaten/kota.
Patuh Protokol Kesehatan
Sementara, masyarakat di wilayah Bodebek diharuskan mematuhi PSBB proporsional. Juga menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19 secara disiplin.
Sedangkan untuk masyarakat di luar Bodebek, diberlakukan perpanjangan AKB hingga 22 November. Ketentuan ini tertuang dalam Kepgub Jabar Nomor 443/Kep.669-Hukham/2020 yang ditandatangani Ridwan pada Minggu, 25 Oktober 2020.
AKB dengan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) disesuaikan dengan level kewaspadaan masing-masing daerah. Ia meminta masyarakat mematuhi aturan sekaligus memperhatikan protokol kesehatan yang pengawasannya berkoordinasi dengan TNI/Polri.
Sumber: Merdeka.com/Aksara Bebey
Adaptif, Kunci Usaha Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19
Dream - Sudah menjadi pemahaman bersama, pandemi Covid-19 membawa dampak besar di semua lini kehidupan. Tidak ketinggalan dunia bisnis yang terkena pukulan hebat akibat Covid-19.
Ketua Forum CSR DKI Jakarta, Mahir Bayasut, mengatakan dampak pandemi benar-benar membuat industri terhenti. Banyak perusahaan mengalami hambatan dalam menjalankan aktivitas ekonominya.
"Semua sektor terkena dampak. Aktivitas ekonomi perusahaan terhenti," ujar Mahir, dalam talk show bertajuk "Perubahan Perilaku dan Daya Beli Selama Pandemi", disiarkan channel YouTube BNPB, Selasa, 27 Oktober 2020.
Mahir mengatakan pandemi menyebabkan daya beli masyarakat menurun. Dampak ini terasa di semua lini usaha, khususnya di bidang properti yang menjadi basis usaha Mahir.
"Dampak pada sektor properti turun signifikan," ucap dia.
Tak Boleh Menyerah
Meski begitu, sebagai pengusaha tentu tidak bisa menyerah pada keadaan. Pengusaha perlu beradaptasi dengan kondisi agar bisa bertahan.
Mahir sendiri menerapkan sejumlah cara agar usahanya di bidang properti tetap berjalan. Cara-cara tersebut tidak lain yaitu dengan menerapkan protokol kesehatan ke semua pekerja, termasuk kepada buruh bangunan.
"Pertama, semua tukang saya berikan vitamin. Pada masa awal-awal kita lakukan rapid test untuk memastikan semua yang bekerja di situ tidak terpapar Covid-19," kata dia.
Selain itu, kata Mahir, pelaku industri properti kini juga banyak beradaptasi dengan dunia online. Khususnya dalam hal pemasaran produknya.
"Kalau properti kita biasanya ada offline, tapi karena sekarang tidak ada kita lakukan online. Tidak lagi expo, tidak ada lagi marketing yang membagikan brosur," ucap dia.
Pandemi Membawa Perubahan Pola Perilaku Konsumen
Dampak pandemi juga dirasakan Pengurus BPP HIPMI Bidang Sosial, Pemuda, dan Olah Raga, Reisya Ventra. Pengusaha muda yang bergerak di bidang jasa kuliner ini mengakui pandemi Covid-19 membawa dampak sangat besar.
"Saya pribadi tentunya sangat signifikan (dampak pandemi Covid-19). Pertama, karena banyak event dibatalkan dan kedua kebanyakan masyarakat menghabiskan waktu di rumah," kata dia.
Meski demikian Reisya mengatakan pengusaha tetap harus bisa beradaptasi dengan situasi agar dapat bertahan. Apalagi, pandemi membawa perubahan pola perilaku konsumen.
"Perubahan perilaku konsumen sekarang itu mereka sangat peduli kesehatan. Mereka lebih. 'nggak apa-apa deh saya tambahan sedikit asalkan bahannya lebih bersih'. Kemudian semua pembelian kini online," kata dia.
Tetap Semangat
Artis dan pengusaha, Olla Ramlan, mengaku pandemi memaksa untuk berpikir lebih kreatif. Ada banyak peluang usaha yang muncul di tengah pandemi dan bisa dimanfaatkan.
Meski demikian, Olla mengatakan kunci bertahan di tengah pandemi tidak lain adalah tetap semangat. Sebab, tidak ada yang tahu kapan pandemi akan berakhir.
"Jadi kita harus terus termotivasi untuk terus maju. Pastinya dunia bisnis ngedrop," kata dia.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BPJS Kesehatan Jamin Biaya Berobat Petugas Pemilu yang Sakit
BPJS siap menjamin biaya pelayanan kesehatan para petugas Pemilu yang sakit sesuai ketentuan yang berlaku.
Baca Selengkapnya7 Masalah Kesehatan yang Sering Muncul Setelah Liburan di Alam Terbuka
Berjalan-jalan di alam terbuka memiliki tantangan tersendiri. Kamu pun bisa terpapar risiko penyakit tertentu.
Baca SelengkapnyaPenyuka Pedas, Dokter Ingatkan Risiko Luka di Lambung
Makanan pedas bisa sangat berbahaya untuk kesehatan pencernaan jika konsumsinya tidak dikontrol. Dampak buruknya tidak hanya pada lambung saja.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.