Ayah Ungkap Masa Lalu Laeli, Pelaku Mutilasi Kalibata City
Dream - Makmuri, 60 tahun, ayah Laeli Atik Supriyatin, salah satu pelaku mutilasi di Apartemen Kalibata City, tak bisa menahan air matanya.
Makmuri menangis kala menceritakan masa kecil sang anak yang kini terancam hukuman mati atas pembunuhan dan mutilasi terhadap Rinaldi Haley Wismanu.
Dilansir oleh pojoksatu.id, Makmuri mengisahkan masa kecil Laeli yang sekalipun tidak pernah menuntut orangtuanya untuk membelikan apapun.
Laeli disebut sangat menyadari kondisi orangtuanya yang bukan dari kalangan berada. “Mungkin kalau dari kecil saya ceritain, saya tidak kuat,” ujarnya, Selasa 22 September 2020.
Makmuri juga menyebut anak ke empat dari tujuh bersaudara itu merupakan sosok penurut dalam keluarga.
“Itu nurutnya ya Allah, nurut betul-betul. Mungkin kalau zaman sekarang orang sekolah pakai tas, dia pakai tas kresek saat SD kelas 1,” ungkapnya.
“Coba Bayangin. Pakai tas keresek, nurut, nggak nangis, nggak apa,” sambungnya.
Berprestasi Saat Sekolah
Setelah selesai sekolah, Laeli juga tidak pernah bergaul.
"Waktu SMA, kalau temenanya datang mau minjem buku, terkadang teman lelaki, itu cuma dari pintu saja ngasihnya," tutur Makmuri sambil meneteskan air mata.
Menurut Makmuri, Laeli merupakan anak yang patuh kepada orangtua dan kakak-kakaknya. Laeli juga rajin dan selalu berprestasi selama di bangku sekolah.
Sejak bersekolah di SDN Kesuben, SMPN Lebaksiu hingga SMAN 3 Slawi, Laeli tak pernah absen menjadi yang berprestasi di sekolah dan kelasnya.
“Di sekolah selalu dapat ranking. Paling tidak ranking tiga besar,” ujar dia.
Prestasinya yang menonjol di sekolah membuat Laeli diterima di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (UI) melalui jalur prestasi atau Bidikmisi.
“Anaknya memang rajin dan pintar. Waktu sudah kuliah, siang dia kuliah, malamnya mengajar private atau les buat tambah-tambah,” tutur Makmuri.
Putus Kontak Dengan Keluarga
Makmuri mengungkap, Laeli juga sudah putus kontak dengan keluarganya sejak sekitar 1,5 tahun.
“Sudah 1,5 tahun Laeli putus kontak dengan saya dan kakaknya. Bahkan, sudah dua tahun ini Laeli tidak pulang kampung,” bebernya.
Sejak putus kontak itu, keluarga sudah berupaya mencari keberadaan Laeli di Jakarta.
Terakhir kali upaya pencarian itu dilakukan Makmuri pada Idul Adha lalu.
“Saya sudah berusaha nyari. Namanya orang tua, apa saja lah saya lakuin, yang penting anak saya bisa pulang,” ujarnya.
“Tapi ternyata tidak bisa. Tidak ada alamatnya jadi susah,” ungkap dia.
Keluarga Sedih
Makmuri mengaku, kali pertama mengetahui Laeli jadi pelaku mutulasi setelah mendapat kabar dari kakak Laeli yang juga tinggal di Jakarta.
“Pertama dengar berita itu kaget. Saya tahunya waktu kakak-kakaknya pada telepon,” kata dia.
“Mereka pada nangis semua, saya juga nangis terus kalau mikirin itu,” tandasnya.
Sumber: pojoksatu.id
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sikap Polos Balita Tak Kenali Ayah Setelah Ditinggal Bertugas 4 Bulan
Para ayah yang harus bekerja meninggalkan anak selama berbulan-bulan pastinya akan sangat galau.
Baca SelengkapnyaPengalaman Ibu Lepas Anak 6 Tahun Terbang Sendiri Liburan ke Aceh
Mungkin bisa jadi referensi bagi ayah bunda yang ingin melatih buah hatinya mandiri.
Baca SelengkapnyaAlasan Anak di Makassar Baru Ungkap Ayah Cor Jasad Ibu Setelah 6 Tahun
Anak korban bahkan dihantui rasa trauma dan takut usai melihat ibunya terlentang di lantai selama dua hari sebelum dikubur 2018 lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Salah Kirim Ucapan 'Maaf Lahir & Batin', Ayah Dikira Lupa dengan Anaknya Sendiri
Pesan singkat ayah pada anak saat ucapkan 'maaf lahir & batin' viral di media sosial. Pasalnya ucapan itu membuat anaknya tak dianggap jadi anggota keluarga.
Baca SelengkapnyaIbu Pergi Liburan Tega Tinggalkan Bayinya 10 Hari Sendirian di Rumah, Saat Kembali Kondisi Anaknya Mengenaskan
Balita tersebut meninggal karena kelaparan dan dehidrasi parah.
Baca SelengkapnyaLucunya Ibu 'Kompori' Sang Putri yang Cemburuan Jika Ayahnya Dipanggil 'Sayang'
Tampak si gemas Icin wajahnya langsung berubah ketika mendengar sang ibu memanggil ayahnya dengan sebutan "sayang".
Baca Selengkapnya