Dulu Memprihatinkan, Kini jadi Mushola Termegah di Tapos

Mushola An Noor menjadi mushola satu-satunya di Desa Tapos, Bogor, yang menggunakan rangka atap baja ringan.

Dream - Mushola An Noor di Kampung Legok, RT 04 RW 03, Desa Tapos, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor menjadi pusat ibadah dan kegiatan warga dan santri Pondok Pesantren Nurul Hisab. Padahal, bangunannya dalam kondisi begitu memprihatikan, dengan dinding retak dan berlumut.

Kini, Mushola An Noor telah berubah usai renovasi melalui program INFRALINK (Infrastruktur dan Konservasi Lingkungan) yang digagas Lembaga Amil Zakat Al Azhar Peduli Umat. Mushola yang merupakan wakaf dari Mohona Nur Hasibuan itu kini menjadi yang termegah di seluruh Tapos.

" Dari 20 mushola yang ada di Desa Tapos, inilah mushola termegah di antara yang lain. Dengan mushola yang mewah, Insya Allah menambah semangat ibadah," kata Kepala Desa Tapos, Udin Mushola, melalui keterangan tertulis diterima Dream, Jumat, 17 Februari 2017.

Renovasi dijalankan dengan mengganti struktur penyangga atap yang sebelumnya berbahan kayu menggunakan baja ringan. Selain itu, tempat wudhu dibuat menjadi jauh lebih bersih dan rapi.

Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hisab, Ustaz Amirudin mengaku sangat bersyukur atas renovasi mushola tersebut. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada LAZ Al Azhar dan Mohona selalu donatur atas wajah baru Mushola An Noor.

" Setelah berdoa siang malam dengan penuh kepasrahan, Alhamdulillah, impian saya untuk membangun kembali Mushola An Noor dikabulkan Allah SWT dengan jalan dipertemukannya saya dengan LAZ Al Azhar," ucap Ustaz Amir.

mu

Direktur Eksekutif LAZ Al Azhar, Sigit Iko, mengucapkan terima kasih atas partisipasi warga dalam membangun mushola ini. Sigit mengatakan tugas LAZ Al Azhar telah selesai dan meminta santri serta masyarakat memakmurkan mushola tersebut.

" Insya Allah, akan ada pahala yang mengalir dari setiap sujud, dzikir, dan doa para jemaah untuk donatur Ibu Mohona," ucap Sigit.

" Jadikan mushola ini tak hanya sebagai tempat sholat jemaah lima waktu, jadikan juga sebagai sentra pembangunan manusia, sebagai sarana untuk belajar fikih dan muamalah dalam hal bertani dan berniaga," lanjut Sigit.

(Sah/Sumber: Humas LAZ Al Azhar Peduli Umat)