Lailatul Qadar Bisa Terjadi di Malam Genap?

Reporter : Sandy Mahaputra
Selasa, 28 Juni 2016 03:16
Lailatul Qadar Bisa Terjadi di Malam Genap?
Dari sini banyak yang mengisi masjid pada malam-malam ganjil saja. Padahal seperti ini tidaklah tepat.

Dream - Kita ketahui bahwa Lailatul Qadar terjadi sepuluh hari terakhir Ramadan. Dan banyak yang kita pahami pula bahwa malam ganjil itu lebih mungkin terjadi Lailatul Qadar.

Dari sini banyak yang mengisi masjid pada malam-malam ganjil saja. Padahal seperti ini tidaklah tepat. Karena malam genap pun bisa terjadi Lailatul Qadar. Mengapa bisa? Simak ulasannya.

 

1 dari 3 halaman

Penjelasannya

Dream - Perhatikan penjelasan berikut dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata; 

" Lailatul Qadar sudah diketahui di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadan. Inilah yang disebutkan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabda beliau;

" Malam Lailatul Qadar terjadi pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadan" . (HR. Bukhari dan Muslim).

Malam itu lebih mungkin ditemukan pada malam ganjil. Akan tetapi, ganjil tersebut bisa dihitung dari awal bulan, maka malam yang dicari adalah malam ke-21, 23, 25, 27, dan 29. 

Namun bisa jadi pula Lailatul Qadar dihitung dari malam yang tersisa. Sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;

" Bisa jadi Lailatul Qadar ada pada sembilan hari yang tersisa, bisa jadi ada pada tujuh hari yang tersisa, bisa jadi pula pada lima hari yang tersisa, bisa juga pada tiga hari yang tersisa" . (HR. Bukhari).

 

2 dari 3 halaman

Tanpa Memilah-milah

Dream - Oleh karena itu, jika bulan Ramadan ternyata 30 hari, berarti malam ketiga puluh adalah malam yang menggenapi. Jika dihitung dari hari terakhir, malam ke-22 berarti sembilan hari yang tersisa. Malam ke-24 berarti tujuh hari yang tersisa.

Inilah yang ditafsirkan oleh Abu Sa’id Al Khudri dalam hadits shahih. Inilah yang dilakukan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tanpa memilah-milah hari ganjil dan genap.

Jika bulan Ramadan ternyata 29 hari, maka berarti hitungan malam dari awal dan akhir Ramadhan itu sama.

Jika memang maksudnya seperti di atas, maka sudah sepatutnya bagi setiap mukmin mencari Lailatul Aadar di keseluruhan dari sepuluh hari yang ada (tanpa memilah-milah mana yang ganjil dan genap).

Sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda;

" Bersemangatlah mencari Lailatul Qadar di sepuluh hari terakhir” (HR. Bukhari dan Muslim).

Akan tetapi, pada malam ke-27 lebih sering terjadi. 

3 dari 3 halaman

Pada Malam ke-27

Dream - Kenyataannya demikian sebagaimana Ubay bin Ka’ab itu bersumpah bahwa Lailatul Qadar terjadi pada malam ke-27.

Ada yang bertanya padanya, “ Dari mana engkau bisa tahu bahwa Lailatul Qadar terjadi pada malam tersebut?” “ Yaitu dari ayat yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kabarkan pada kami bahwa pagi harinya matahari akan terbit dengan sinar yang tidak begitu menyorot”, jawab Ubay.

Demikian fatwa dari Abul ‘Abbas Ahmad bin ‘Abdil Halim Al Harroni yang ma’ruf dengan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Majmu’ Al Fatawa, 25: 284-285.

Semoga Allah memudahkan kita meraih malam penuh kemuliaan tersebut.

(Ism, Sumber: rumaysho.com)

Beri Komentar