© MEN
Dream - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta masyarakat tak mempercayai informasi tentang gempa dari sumber yang tidak resmi.
" Banyak informasi yang beredar di media sosial, seperti ramalan gempa dan sebagainya. Sampai saat ini, belum ada ilmu pengetahuan maupun alat yang dapat memperkirakan kapan terjadinya gempa," tulis akun Twitter @BNPB_Indonesia, Sabtu 3 Agustus 2019.
Pastikan informasi dari sumber resmi pemerintah. Tentang kegempaan & potensi tsunami dari BMKG, gunung api dari PVMBG-Badan Geologi, & penanggulangan bencana dari BNPB/BPBD. Yuk, kita jadi generasi bangsa yang cerdas dalam bermedsos!#GempaBumi #Gempa #GempaBanten pic.twitter.com/0stXXIBOC9
— BNPB Indonesia (@BNPB_Indonesia)August 3, 2019
Ilmu pengetahuan, tulis BNPB, baru dapat memperkirakan lokasi pusat gempa dan potensi kekuatannya.
" Pastikan sumber informasi dari sumber resmi pemerintah. Tentang kegempaan dan potensi tsunami dari BMKG, gunung api dari PVMBG-Badan Geologi, dan penanggulangan bencana dari BNPB/BPBD," kata BNPB.
Sebelumnya, media sosial diramaikan dengan unggahan sosok bernama Eyang Ibung. Dia membuat status di Facebook yang memprediksi terjadinya gempa Banten.
Dream - Warganet sedang ramai membicarakan sosok Eyang Ibung. Sosok pengguna Facebook tersebut mengunggah ajakan untuk sholat Ashar.
" Yuk kita sholat Ashar, sebentar lagi ada gempa!" tulis Eyang Ibung, Jumat, 2 Agustus 2019.
Unggahan itu dibuat pukul 15.33 WIB. Sekitar tiga setengah jam sebelum gempa terjadi.
Pukul 19.31 dia menulis mengenai kemampuannya yang tak boleh dipuji. " Jangan terlalu memuji Eyang Ibung!"
Sekira satu jam kemudian, Eyang Ibung kembali membuat unggahan. Unggahan tersebut berisi perkiraan gempa yang akan kembali terjadi pada pukul 12.00.
Eyang Ibung bahkan sempat mengunggah `ramalan` ancaman gempa bumi mulai Jumat hingga malam minggu di wilayah Sukabumi, Jawa Tengah, dan Sebagian Sumater pada pukul 13.06.
Tapi, jika diteliti, `ramalan-ramalan` yang disampaikan Eyang Ibung baru muncul sekitar Juli 2019. Sebelumnya, dia hanya kerap mengunggah tautan berita mengenai gempa.
Eyang Ibung mengklaim tinggal di Cikarang, Jawa Barat. Dia menyantumkan sejumlah tempat bekerja di Facebook miliknya.
" Apakah status itu editan? " Saya juga tidak tahu, tapi itu selalu muncul di beranda saya. Begitu juga dengan sebelum-sebelumnya," ujar Dwi Yumi, warga Cikarang, Kabupaten Bekasi, yang merupakan salah satu teman Eyang Ibung kepada Dream.
Setelah viral, akun Facebook Eyang Ibung terhapus.
Meski banyak orang yang punya kemampuan dan firasat semacam ini, peristiwa gempa dan tsunami tetap menjadi rahasia alam. Terus pantau perkembangan informasi kebencanaan melalui akun resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Dream - Pakar tsunami Badan Pengkajian Penerapan (BPPT) Widjo Kongko, memperkirakan gempa megathrust sebesar 8,8 magnitudo berpotensi terjadi di selatan Pulau Jawa. Gempa tersebut diperkirakan akan menimbulkan gelombang tsunami 20 meter.
" Ada segmen megathrust di sepanjang selatan Jawa hingga ke Sumba di sisi timur dan di selatan Selat Sunda," kata Widjo, kepada Liputan6.com, Rabu, 18 Juli 2019.
Merespon prakiraan itu, Deputi Bidang Geofisika, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Muhamad Sadly, menyebut, Indonesia sebagai wilayah aktif gempa bumi memiliki potensi gempa bumi yang dapat terjadi kapan saja dan dalam berbagi kekuatan.
BMKG, kata dia, tidak pernah mengeluarkan informasi prediksi. Menurut Sadly, pernyataan yang dikeluarkan ahli BPPT adalah potensi gempa dan tsunami bukan prediksi waktu terjadinya bencana alam paling merusak itu.
" Berdasarkan kajian para ahli bahwa zona megathrust Selatan Jawa memiliki potensi gempa dengan magnitudo maksimum 8,8 M. Tetapi ini adalah potensi bukan prediksi, sehingga kapan terjadinya tidak ada yang tahu," ucap Sadly.
View this post on InstagramA post shared by BMKG (@infobmkg) on
Sadly mengatakan, untuk merespon potensi tersebut masyarakat harus melakukan upaya mitigasi struktural dan non-struktural dengan membangun bangunan aman gempa. Selain itu masyarakat juga diminta melakukan tata ruang pantai yang aman tsunami serta menambah kemampuan masyarakat mengenai bumi dan tsunami.
" Masyarakta diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu yang beredar," ucap dia.
Sementara itu, Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, harus mengakui potensi dan kerawanan gempa di wilayah selatan Jawa. Tetapi, dia enggan mengakui prediksi yang disampaikan Widjo.
" Besarnya magnitudo gempa yang disampaikan para pakar adalah potensi bukan prediksi, sehingga kapan terjadinya tidak ada satupun orang yang tahu," kata dia.
Wilayah Samudra Hindia selatan Jawa sudah sering kali terjadi gempa besar dengan kekuatan di atas M=7,0. Sejarah mencatat daftar gempa besar seperti gempa Samudra Hindia tahun1863,1867, 1871, 1896, 1903, 1923, 1937, 1945,1958, 1962, 1967, 1979, 1980, 1981, 1994, dan 2006.
— BMKG (@infoBMKG)July 20, 2019
Daryono meminta masyarakat tidak cemas. Dia menyebut, wilayah Samudra hindia selatan Jawa sudah kerap terjadi gempa besar dengan kekuatan di atas 7,0 magnitudo.
" Sejarah mencatat daftar gempa besar seperti gempa Samudra Hindia tahun1863,1867, 1871, 1896, 1903, 1923, 1937, 1945,1958, 1962, 1967, 1979, 1980, 1981, 1994, dan 2006," tulis Daryono di Twitter resmi BMKG.
Sementara itu tsunami Selatan Jawa juga pernah terjadi pada tahun 1840, 1859, 1921, 1994, dan 2006. " Ini bukti bahwa informasi potensi bahaya gempa yang disampaikan para ahli adalah benar bukanlah berita bohong," kata dia.
Dream - Masyarakat diimbau tidak panik dengan prediksi potensi tsunami 57 meter di pantai selatan Jawa Barat dan Selat Sunda jika terjadi gempa megathrust 8,8 hingga 9 skala Richter. Prediksi itu hendaknya tidak disikapi secara berlebihan.
Demikian disampaikan oleh Kepala Bidang Humas dan Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, melalui akun Twitter @sutopo_pn.
" Hingga saat ini belum ada iptek yang mampu memprediksi gempa secara pasti, baik besaran gempa, lokasi, waktu secara pasti," cuit Sutopo, sikutip Dream pada Rabu 4 April 2018.
Sutopo menambahkan, dalam sejarah terbentuknya Kepulauan Indonesia, gempa dan tsunami pernah terjadi karena bergeraknya lempeng tektonik. " Wilayah Indonesia memang rawan gempa," lanjut dia.
© Dream
Sutopo Purwo Nugroho ✔@Sutopo_PN3) Memang benar ada potensi gempa megathrust di Selatan Jawa dan Selat Sunda. Tinggi tsunami 57 meter di Pandeglang adalah modeling tsunami dengan menggunakan skenario terburuk berdasarkan teoritis, yang waktu kejadiannya tidak dapat diprediksi secara pasti.
67 Twitter Ads info and privacy
130 people are talking about this
Gaya Tantri Syalindri Pakai Ripped Jeans, Tetap Jadi 'Rocker' dalam Balutan Hijab
Tips Menjaga Kesehatan Kulit dan Tubuh Saat Cuaca Panas
Tips Memilih Pembersih Wajah untuk Mencegah Efek Samping
Transformasi TikToker Jadi Mirip Lucinta Luna Versi Hijab
Doa-Doa Harian dari Al-Quran yang Bermanfaat untuk Diamalkan Sehari-hari
Deddy Corbuzier Siap Ibadah Haji Bareng Gus Miftah Tahun Ini
Putri Pertama Dimas Anggara Ikut Keyakinan Sang Istri, Nadine Chandrawinata
Gus Miftah Dapat Undangan Berhaji dari Kerajaan Saudi, Ajak Deddy Corbuzier dan 5 Selebgram
Kabar Terbaru Kiwil yang Terserang Banyak Virus Sampai Merasa Hendak Meninggal
Dulu Gubuk Reot, Potret Mewahnya Rumah Aty Kodong Sekarang, Toilet Bak Singgasana Raja!
Heboh Maudy Ayunda Berkebaya Pengantin, Misteri Suami `Bestie` Bikin Netizen +62 Kepo Akut