Syed Saddiq, Si Tampan Menteri Termuda Kabinet Mahathir

Di usianya yang baru 25 tahun, dia sudah mendapat kepercayaan dari PM Mahathir Muhammad untuk menjadi salah satu pembantunya.

Dream - Pergantian kabinet di sebuah negara biasanya ditanggapi secara biasa-biasa saja. Hanya mereka yang tertarik dunia politik yang akan sibuk memberikan komentar dan penilaian.

Namun tidak demikian dengan penyusunan kabinet yang bertugas membantu perdana menteri di negara Malaysia.

Akhir-akhir ini dunia maya di negara berjuluk Negeri Jiran itu dibuat geger dengan penunjukkan Syed Saddiq. Pemuda yang didaulat menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga oleh PM Mahathir Muhammad.

Bukan karena melakukan hal yang kontroversial, tapi Saddiq adalah menteri termuda sepanjang sejarah politik Malaysia.

Bagaimana tidak? Di usianya yang baru 25 tahun, Saddiq sudah mendapat kepercayaan dari Mahathir untuk menjadi salah satu pembantunya.

Pendahulunya, Khairy Jamaluddin, adalah menteri termuda di negara itu ketika ia dilantik saat usia 37 tahun pada 2013.

Tidak itu saja yang jadi sorotan netizen. Saddiq mungkin juga menjadi menteri paling tampan yang pernah duduk di pemerintahan Malaysia.

Penunjukkan Saddiq yang berusia muda dan memiliki wajah tampan diharapkan bisa memacu generasi millenial untuk berprestasi di bidang olahraga.

Apalagi di usianya yang masih produktif, Saddiq kemungkinan akan mengeluarkan ide-ide segar untuk kemajuan negara.

Perjalanan Saddiq hingga bisa menduduk jabatan tinggi itu dilalui dengan perjuangan keras dan prestasi yang mentereng.

Mahathir menunjuk Saddiq untuk menduduki jabatan strategis bukan tanpa pertimbangan yang matang.

Saddiq berhasil menggaet prestasi gemilang di bidang akademis. Dia memenangkan gelar Asia's Best Speaker di ajang debat internasional Asian British Parliamentary (ABP) Debating Championship. Prestasi gemilang tersebut diraihnya sebanyak tiga kali secara berturut-turut.

Karena kepiawaiannya itu, pemuda bernama lengkap Syed Saddiq Abdul Rahman itu sempat ditawari untuk melanjutkan studi Master di bidang kebijakan publik di Oxford University.

Sayangnya, tawaran yang cukup prestise itu ditolak mentah-mentah oleh Saddiq. Meski berhasil menduduki jabatan tinggi, pemuda kelahiran 6 Desember 1992 ini berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja.

Ayahnya adalah seorang pekerja konstruksi, sedangkan ibunya bekerja menjadi guru sekolah menengah.

Karena lahir dari keluarga sederhana, Saddiq dikenal sebagai sosok yang bijaksana.

Lulusan Universitas Islam Internasional Malaysia ini mengerti betul susahnya mencari uang dan mendapat pendidikan tinggi.

Karena itulah, Saddiq bertekad untuk mengatasi masalah prestasi anak muda setelah ditunjuk sebagai menteri oleh Mahathir.

" Dia muda dan akan membawa ide-ide baru untuk industri olahraga di Malaysia. Saya berharap akan ada lebih banyak dukungan untuk olahraga motor," kata Nabil Jeffri, pebalap Malaysia yang ikut dalam kompetisi 24 Hours Le Mans.

(ism, Sumber: Straitstimes.com)