Ibu Hamil/ Foto: Shutterstock
Dream - Daun singkong adalah bahan makanan yang umum dijumpai di berbagai hidangan masakan Indonesia. Beberapa orang juga mengonsumsi sayuran ini dengan menjadikannya sebagai lalapan.
Namun ada sebuah anggapan seputar keamanan mengonsumsi daun singkong oleh ibu hamil. Banyak yang meyakini daun singkong dapat membahayakan kesehatan janin yang dikandung.
Faktanya daun singkong sebenarnya baik untuk ibu hamil. Daun singkong kaya akan vitamin A, vitamin C, zat besi, dan asam folat. Khusu asam folat, zat ini sangat penting untuk perkembangan janin yang sehat dan mencegah cacat tabung saraf pada bayi.
Masih adanya anggapan daun singkong berbahaya bagi janin karena sayuran ini memang mengandung senyawa sianida dalam bentuk glikosida sianogenik. Saat dikonsumsi, senyawa ini dapat diubah menjadi sianida yang pada konsentrasi tinggi dapat beracun bagi tubuh manusia.
Namun faktanya anggapan itu tidak sepenuhnya tepat. Dalam jumlah yang wajar dan dengan pengolahan yang tepat, daun singkong aman untuk dikonsumsi bahkan oleh ibu hamil.
Proses pengolahan yang tepat sangat penting untuk menghilangkan senyawa sianida dalam daun singkong. Biasanya, daun singkong direbus dalam air mendidih selama beberapa waktu untuk mengurangi kadar senyawa sianida.
Air rebusan pertama dibuang dan diganti dengan air bersih untuk merebusnya sekali lagi. Metode ini membantu menghilangkan sebagian besar senyawa sianida, sehingga daun singkong menjadi lebih aman untuk dikonsumsi.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil ketika mengonsumsi daun singkong. Pertama, pastikan daun singkong telah diolah dengan benar dan direbus dengan baik untuk mengurangi senyawa sianida.
Kedua, konsumsilah daun singkong secara sewajarnya dan dalam jumlah yang moderat. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi mengenai jumlah dan frekuensi konsumsi yang tepat.
(Sumber: Diadona)
Dream - Para ibu hamil menjalani masa-masa kehamilan dengan banyak nasihat serta pantangan yang mungkin terdengar tak masuk akal. Salah satu yang pernah didengar adalah larangan ibu hamil muda tidur di pagi hari.
Anggapan yang berkembang adalah tidur di pagi hari disebut bisa memengaruhi tumbuh kembang bayi dalam kandungan. Apakah ini mitos atau fakta?
Faktanya kondisi mudah mengantuk tidur di pagi hari merupakan salah satu efek dari perubahan hormon yang dialami oleh ibu hamil. Dari penjelasan tersebut bisa dipastikan larangan tidur di pagi hari untuk ibu hamil muda hanyalah mitos belaka.
Kebiasaan tidur di pagi hari umumnya dilakukan bagi ibu yang sulit tidur di malam hari akibat perubahan fisik maupun hormon.
Ibu hamil diperbolehkan untuk tidur di pagi hari. Pasalnya, tidur adalah salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi oleh ibu hamil.
Saat hamil, ibu umumnya membutuhkan lebih banyak waktu untuk tidur yaitu 7-9 jam per hari.
Meski diperbolehkan untuk tidur di pagi hari, Sahabat Dream tetap harus memerhatikan beberapa hal agar tidur tidak menghambat aktivitas. Pertama, pasang alarm sebelum tidur agar tetap bisa bangun dan beraktivitas seperti biasa.
Kemudian, tidur dengan posisi menyamping untuk mengurangi rasa sakit pada bagian perut. Jika diperlukan, Sahabat Dream juga bisa menggunakan bantal khusus ibu hamil.
Terakhir, adalah memastikan alas tidur nyaman sehingga tidak mengganggu kualitas tidur.
(Sumber: Diadona)
Dream - Memilah dan menjaga asupan makanan dikala hamil sangat penting bagi ibu hamil agar tetap menjaga si kecil. Mengkonsumi makanan atau minuman yang mengandung gula, pemanis buatan, dan tinggi kafein secara berlebih seperti minuman kemasan dapat berbahaya bagi ibu hamil.
Soda menjadi minuman favorit banyak orang, tapi meminum soda yang berlebih juga dapat meningkatkan risiko kehamilan. Oleh karenanya, ibu hamil harus hati-hati dalam mengkonsumsinya.
Menurut American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG), saat dalam keadaan normal atau tidak hamil, minuman bersoda boleh dikonsumsi kurang dari 200 miligram perhari. Sebuah studi pada 2021 yang dilakukan oleh National Institutes of Health menemukan bahwa, ibu hamil yang mengkonsumsi kafein sebanyak setengah cangkir kopi setiap hari, rata-rata memiliki bayi yang lebih kecil daripada ibu hamil yang tidak mengkonsumsi kafein atau jarang mengkonsumsi kafein.
Sebuah studi lain menunjukkan bahwa konsumsi kafein yang tinggi selama kehamilan dapat berisiko dengan lahir bayi cacat, persalinan prematur, penurunan kesuburan, bahkan hingga mengalami keguguran.
National Institute of Health memaparkan, mengkonsumsi kafein dapat membatasi pembuluh darah di rahim dan plasenta. Selain itu, kafein juga berpotensi mengganggu hormon stres yang berisiko membuat bayi mengalami kenaikan berat badan yang pesat setelah lahir hingga obesitas, penyakit jantung, dan diabetes dikemudian hari. Kandungan kafein memang terkenal di dalam kopi, tapi perlu Sahabat Dream tahu bahwa minuman bersoda juga memiliki kafein yang cukup besar.
Advertisement
Menkeu Lapor Kinerja APBN Triwulan III 2025, Pendapatan Negara Capai Rp1,8 Triliun
Sukses Turunkan 15 Kg, Ini Rahasia Diet Jihyo TWICE
Aksi Putri Yogyakarta Main Roller Skate Bareng Putranya, Seru Banget!
Berkemah Makin Seru Bareng Komunitas Camper Van Indonesia
Bunga Bangkai di Kebun Raya Ini Dicuri, Polisi Langsung Turun Tangan
Tolak Utang Kereta Cepat Whoosh Rp116 T Dibayar APBN, Menkeu Purbaya Sentil Pemasukan Danantara
Momen Pilu Kakek Pengumpul Rongsokan Pingsan Usai Uang Rp70 Juta Habis Dilalap Api
Saatnya Barudak Bandung Jadi Shine & Unstoppable di Yamaha Youth Community Got Talent 2025
Sabilulungan Mendunia, Diremix DJ Australia Bikin `Pecah` Klub di Perth
Menkeu Lapor Kinerja APBN Triwulan III 2025, Pendapatan Negara Capai Rp1,8 Triliun