Ekonomi Melambat, Optimisme Pebisnis Belum Luntur

Reporter : Kurnia
Rabu, 5 Agustus 2015 15:10
Ekonomi Melambat, Optimisme Pebisnis Belum Luntur
Keyakinan pebisnis dan konsumen muncul di saat ekonomi justru tumbuh melambat

Dream - Meski pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan kedua 2015 lebih lamban, gairah para pelaku bisnis dan konsumen diklim tidak ikut lesu. Indikasinya terlihat dari Indeks Tendensi Bisnis (ITB) dan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) yang terus meningkat.

Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang April-Juni 2015 mencapai 4,67 persen, lebih rendah dari dibanding tiga bulan sebelumnya, 4,71 persen.

Kepala BPS Suryamin dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Rabu, 5 Agustus 2015 melaporkan ITB triwulan kedua 2015 berada di level 105,46, naik beberapa poin dari periode tiga bulan sebelumnya yaitu 96,30.

" Ini menunjukkan, menurut pelaku bisnis kondisi ekonomi Indonesia masih baik dan optimisme mereka meningkat," kata Suryamin.

Optimisme pelaku bisnis di Tanah Air juga dilaporkan meningkat pada kuartal III-2015 menjadi 106,09.

Dari sisi konsumen, BPS mencatat ITK pada kuartal kedua 2015 ini mencapai 105,22. Nilai tersebut naik dibanding triwulan sebelumnya yang hanya menyentuh angka 100,87.

Peningkatan optimisme konsumen juga tampak dari naiknya seluruh komponen penyusun ITK pada periode April-Juni 2015 dibanding tiga bulan sebelumnya.

Diantaranya optimisnya konsumen yang menguat adalah indeks pendapatan yang naik dari 96,63 menjadi 104,3. Selain itu, dari pengaruh inflasi, tendensi konsumen juga naik dari 109,00 menjadi 105,69. Serta tingkat konsumsi yang indeksnya mencapai 106,59 pada kuartal kedua 2015 padahal triwulan sebelumnya hanya 100,65.

" Nilai ITK nasional pada triwulan III 2015 diperkirakan sebesar 112,18 artinya kondisi ekonomi konsumen diperkirakan akan meningkat," ujar Suryamin mengenai prediksi ITK tiga bulan mendatang.

BPS memperkirakan prediksi perbaikan kondisi ekonomi konsumen terjadi di semua provinsi Indonesia, dimana 16 provinsi (48,48 persen) diperkirakan memiliki nilai indeks di atas nasional.

" Provinsi yang memiliki perkiraan nilai ITK tertinggi adalah DKI Jakarta (nilai ITK sebesar 116,38 persen) dan terendah di Aceh (nilai ITK sebesar 105,19)," tutup Suryamin. (Ism)

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More