Tiga Sayuran Lokal Bawa Wanita RI Raih Beasiswa

Ketiga wanita Indonesia ini didaulat menerima beasiswa dari L'Oreal - UNESCO For Women in Science (FWIS) Nasional 2014

Dream - Tiga jenis sayuran lokal Indonesia menghantarkan tiga wanita peneliti Indonesia sebagai penerima beasiswa dari L'Oreal - UNESCO For Women in Science (FWIS) Nasional 2014. Ketiganya dianggap sukses meningkatkan hidup di bidang kesehatan dan kehidupan yang berkelanjutan.

Ketiga wanita peneliti itu yakni Fitriya Nur Annisa Dewi, Nanik Puwanti, dan Witri Wahyu Lestari. Sayuran lokal yang dijadikan bahan penelitian adalah katuk, kacang kedelai, dan minyak kelapa sawit.

" Sebagai perusahaan yang berakar pada sains, kami konsisten mendukung program pemberdayaan perempuan penelitian yang konsisten memanfaatkan sumber daya lokal. Kami ingin membawa dunia sains menjadi lebih terjangkau oleh perempuan Indonesia," ucap Vismay Sharma, Presiden Direktur L'Oreal Indonesia di sela acara For Women in Science di Jakarta, Selasa 14 Oktober 2014.

Dalam proposal yang diajukan ketiga peneliti ini, penggunaan bahan baku asal Indonesia disebut mampu memberikan alternatif dan pemanfataan secara maksimal sumber daya Indonesia.

Nantinya ketiga peneliti ini akan melakukan serangkaian ujicoba dan mengaplikasikan bahan alami itu. Sebelum akhirnya dikutsertakan dalam program FWIS tingkat dunia.

L'Oreal mengatakan dari sekitar 23 proposal yang masuk untuk kategori Life Science, Dewan Juri menentukan lima pilihan terbaik. " Juri akhirnya memilih proposal yang memanfaatkan daun katuk untuk mencegah potensi kanker payudara yang diajukan oleh Drh. Fitriya, " ucap Prof. Dr. Indrawati Gandjar, Guru Besar Bidang Mikologi, FMIPA Universitas Indonesia selaku Dewan Juri Nasional Kategori Life Science.

Sementara untuk kategori Material Sciences, tim juri sepakat memilih proposal Dr Nanik dan Dr.rer.nat Witri sebagai peneliti penerima fellow L'Oreal yang telah menyisihkan 15 proposal lain.

Program For Women in Science Fellowship - Nasional merupakan program rutin tahunan L'Oreal bekerjasama dengan Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Kemenetrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia (KNIU Kemdikbud) untuk mencari perempuan peneliti dalam kategori Life Science dan Material Science.

Hingga kini sudah ada 37 penerima beasiswa yang terpilih untuk melakukan proyek penelitian senilai Rp 80 juta. Sebanyak lima hasil penelitian bahkan telah diakui secara internasional.

Tahun ini program For Women in Science Internasional menghadirkan kategori baru yakni International Rising Talents. Pemenang FWIS nasional yang melakukan penelitian dalam bidang Life & Material Science, Teknik dan Matematika serta telah dicalonkan oleh juri nasional berkesempatan mendapatkan beasiswa senilai 15 ribu Euro. (ism)